1 (This is Me)

4.7K 192 13
                                    

Hai readers tercinta. Ini cerita yang ku publish ulang karena di work yang lama aku unpublish demi kenyamanan bersama. Hehehe... Yang sudah baca boleh baca lagi, yang belum baca monggo dibaca. Jangan lupa vote dan comment nya ya. Terima kasih :)

Malam minggu ini aku merencanakan pergi dengan pacarku, Kai. Papa dan mama sedang pergi ke salah satu restoran favorit mereka, sekalian meeting katanya, aku sendiri tak yakin meeting jenis apa yang dilakukan malam minggu seperti ini. Kalau membuat janji dengan pacarku harus satu jam lebih awal, karena dia akan datang satu jam lebih lambat dari janji awal. Seperti sekarang, dia kusuruh datang jam 6 dan pastinya dia baru datang jam 7.
.
Tin Tin
"Lama menungguku ay?"
"Sudah seperti menjamur menunggumu"
"Judes sekali pacarku, sorry deh. Kemana kita?"
"Mall yuk, aku ingin belanja"
"Budhal kita"
.
Pacarku adalah anak orang kaya sehingga jika aku meminta apapun pasti dia yang bayar, hahaha... Tapi aku tau diri, aku bukan cewek matre (hanya realistis terhadap kebutuhan *oops)
.
"Ay, hari senin kau ada jadwal kuliah jam berapa?"
"Biasa jam 8, ada apa?"
"Sepertinya aku tak bisa menjemputmu, kuliahku jam 1 siang, aku malas bangun pagi-pagi"
"Mengapa kau jadi sangat perhitungan dengan calon istrimu?"
"Apa yang kau bilang? Aku tidak mendengarnya"
"Lupakan!"
"Hahaha... Love you honey"
"Gombal!"
.
Aku sudah berpacaran dengan Kai hampir satu tahun, bulan depan lebih tepatnya tepat setahun. Aku bisa membahas tentang calon istri karena dia berjanji akan melamarku setelah peresmian perusahaan papanya yang berada di Bali. Pastinya aku menerimanya. Aku, Desita mahasiswa semester 2 fakultas seni dan sastra tidak paham dan tidak akan pernah mau memahami tentang urusan perusahaan mama papa dan keluarga Kai (yang katanya bekerja sama).

"Ma, Desita berangkat ya"
"Tidak sarapan? Tumben? Mana Kai?"
"Desita naik bus ma, Kai tidak bisa menjemput. Oh iya ma nanti aku pulang lebih malam ya, mungkin pulang hanya untuk mandi saja. Biasa, part time"
"Kau ini, siapa yang menyuruhmu bekerja part time, apa uang dari papa mama tidak cukup?"
"Sudah lah ma, jangan bahas itu lagi, Desita bosan. Daah ma... Love you"
"Hati-hati sayang..."
.
Ternyata kuliah hari ini sampai jam 2 sore, padahal aku sudah harus berada di café jam 3 tepat. Tidak mungkin juga aku tidak makan dan tidak mandi. Aku juga naik bus hari ini. Sudahlah, mungkin nanti hanya kena semprot si boss jutek itu sebentar.
.
"Ini sudah jam berapa Desita??!!!"
"Maaf pak Sehun, saya baru pulang kuliah jam 2 siang, jadi saya menyempatkan mandi dulu sebentar"
"Kau ini... shgdaftfdyevdfztdagsdsddtfdyhwgdushd"
.
Aku tak mengerti orang ini berbicara apa, dia terus berbicara tanpa henti. Padahal aku hanya terlambat 10 menit saja. Aku heran mengapa ada lelaki yang seperti itu, ku pikir hanya wanita yang cerewet. Sabarlah Des, yang penting kau tidak dipotong gaji.
.
"Des nanti lembur ya"
"Maksudnya pak?"
"Nanti ada tamu, jadi kau baru boleh jam 11 malam atau setelah café ini tutup dan semua selesai dibereskan"
"Tapi jadwal saya selesai jam 7 kan pak?"
"Jangan membantah, akan saya berikan kau uang lembur"
"Lalu bagaimana dengan kencanku bersama Kai?"
.
Café milik pak Sehun itu memang mempekerjakan pegawai pelajar/mahasiswa yang mencari partime job sehingga jam kerjanya hanya 3-4 jam saja. Setidaknya aku tidak meminta uang jajan ke papa dan mama lagi. Seperti biasa, Kai marah-marah tak jelas karena kencan kita batal dan ngambeknya berlangsung 3 hari 3 malam. Aku menjadi heran sendiri, mengapa aku mengenal lelaki-lelaki yang aneh melebihi wanita? Alhasil aku selalu naik bus dan selalu (nyaris) terlambat sampai di café.

"Hai nyai (oke ini panggilan temen-teman buat aku, nyai desimah -_-), nanti mengerjakan tugas di rumahmu ya. Kau tidak bekerja kan? Aku merindukanmu"
"Tidak, aku libur, datang saja ke rumah. Bilang saja kau ingin memakan masakan mamaku"
"Kau punya indra keenam ya? Mengerti saja keinginanku. Eh ajak Kai dong"
"Apa maksudmu? Kau suka dengan pacarku?"
"Biasa saja lah nyai, santai... Hahaha..."
"Gea, kau kelewatan sekali bercandanya"
"Berisik sekali kalian, jam 6.30 dirumahku no telat. Yang terlambat harus membawa makanan"
"Kau ini selalu makanan yang ada di pikiranmu nyai"
.
Aku memiliki 2 sahabat yang sama gilanya denganku, Gea dan Resti. Keduanya jomblo abadi. Yang satu gagal move on dari kakak kelas ketika SMA, yang satu lagi tidak ingin pacaran. Aku memang dimanjakan oleh kemewahan papa dan mama tapi aku tidak manja. Hanya bandel, bawel dan petakilan saja, hahaha... Aku tidak gila harta, aku juga tidak terobsesi dengan perusahaan papa mama, maka dari itu aku memilih kuliah ini agar kelak aku bisa menjadi guru atau mungkin artis, karena aku pandai bernyanyi, memainkan alat musik dan dance. Masalah drama, hidup ini sudah drama jadi tak usah dipelajari, hehehe...
.
Aku bekerja setiap senin-jum'at saja, kecuali ketika café diniatkan untuk tutup. Tergantung mood si boss. Seperti hari ini mendadak café libur sehingga aku bisa mengajak Gea dan Resti ke rumah. Tapi jangan senang dulu, keesokan harinya perang masih berlanjut antara boss dan karyawan.
.
"Des, tamu di meja 3 sudah pulang, bersihkan mejanya"
"Siap pak"
(Eh siapa itu? Apakah dia benar-benar Kai? Mengapa ia bersama wanita sexy? Siapa wanita itu? Desita, kau tak boleh suudzon kepada calon suamimu)
"Kalau mau melamun di rumah saja"
"Eh pak Sehun, maaf pak"
"Kalau kerjamu tidak beres saya potong gaji nanti"
"Ampun pak, perasaan saya tidak melakukan kesalahan apapun hari ini"
"Cepet bereskan pekerjaanmu, jangan bawel"

Sial sekali aku mendapatkan boss seperti itu. Pak Sehun akan pura-pura tidak mengenalku ketika di kampus. Aku coba tersenyum padanya tapi malah dia membuang muka. Apa salahku? :'(
.
"Desita, mama sama papa akan ke Jakarta besok. Hati-hati kau di rumah. Kalau takut minta teman-temanmu untuk menemanimu"
"Kenapa mendadak? Ada apa pa?"
"Urusan pekerjaan. Yakin kau mau tau?"
"Tidak ah, nanti aku ikut stress"
"Iya deh calon bu Guru, ibu Guru itu harus sabar lho, tidak boleh jutek kepada muridnya"
"Inggih papa" *aku nyengir terpaksa*
.
Sudah seminggu ini papa dan mama seperti orang bingung, berangkat gelap pulang pun di waktu gelap. Rasanya mereka mereka tidak pernah bertemu dengan sinar matahari, hanya bertemu dengan bulan. Ada apa sebenernya?
.
Telfon
"Halo... Kai, nanti jemput aku ya jam 7"
"Sorry ay aku ada acara nanti sore"
"Oh begitu ya? Tidak bisa ditinggal?"
"Tidak bisa, ini urusan kantor papaku"
"Oke lah aku mengerti, hati-hati ya"
------------
"Ada apa jam 7?"
"Eh pak Sehun, itu pak, jam pulang saya kan jam 7"
"Jam 11"
"Apakah saya lembur lagi pak?"
"Hhmm"
.
Ini sudah jam 10 dan café akan tutup, sebenarnya saat ini sudah waktunya beres-beres tetapi sepertinya tidak ada tamu istimewa seperti beberapa minggu lalu. Kenapa aku disuruh lembur?
.
"Pak maaf, apakah tamunya tidak jadi datang?"
"Tamu apa?"
"Bukannya saya disuruh lembur karena ada tamu ya pak?"
"Siapa bilang? Beres-beres saja sana Apa kau tidak ingin pulang?"
"What!! Apa aku sedang dipermainkan dengan bossku sendiri, sial. Apa maksudnya?"


TBC
Minta tolong vote dan comment nya ya. Terima kasih 😊

My (Various) Tears [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang