Bonus Chapter

1.5K 107 16
                                    

~Beberapa tahun kemudian~
Aku bahagia sekarang, tapi kalian tahu kan kalau ada beberapa jenis luka yang menyisakan bekas walau sudah sembuh? Kalian juga tahu kalau piring dipecahkan pasti bisa disatukan kembali menggunakan perekat walau bekasnya masih terlihat jelas. Jadi biarlah kenangan itu menjadi kenangan.
.
Awalnya aku tidak tahu lagi bagaimana caraku untuk melanjutkan hidup. Mengapa bencana datang kepadaku bertubi-tubi? Tetapi terima kasih karena kehadiranmu yang dapat menyembuhkan lukaku, walau akhirnya kau juga membuat sedikit luka untukku.
.
"Sayang, sarapan dulu yuk"
"Iya sebentar, aku sedang membantu Sehun memakai seragamnya"
"Mamaaaaaa.............."
"Halo jagoan, sudah siap sekolah hari ini?"
"Siap dong, mama nanti menjemput Sehun kan? Setelah itu Sehun ingin pergi ke toko mainan ma"
"Sayang, nanti pulang barsama papa ya. Mama sedang tidak enak badan. Sehun tidak boleh terlalu manja lagi ya"
"Kenapa pa? Mama sudah tidak sayang lagi sama Sehun?"
"Mama selalu sayang kepada Sehun, tapi Sehun juga harus sayang kepada calon adek kecilnya Sehun. Nih sekarang adek nya Sehun masih ada di perut mama. Jadi besok kalau ia sudah lahir, Sehun bermain bersama adek ya. Jaga dan lindungi adek kecil Sehun"
"Sehun akan punya adek ma? Asiiiiiiiiiiiiiik. Kalau cewek akan Sehun jaga, kalau cowok akan Sehun ajak menjaga mama. Oke ma"
"Anak papa dan mama memang paling pintar. Sudah, kita makan dulu ya"
.
Di sela - sela waktu sarapan kami, kusempatkan berbincang dengan kak Chanyeol pagi itu.
.
"Sayang, terima kasih ya"
"Terima kasih untuk apa ma?"
"Semuanya"
"Coba sebutkan kebaikan papa satu persatu"
"Jangan mulai deh pa, aku ingin bicara serius"
"Iya iya sayang. Bicaralah"
"Dulu aku sering menomorduakanmu. Aku masih terbayang - bayang kak Sehun. Bahkan aku pernah membandingkanmu dengan kak Sehun. Tapi kau benar - benar sabar menghadapiku. Aku merasa sangat bersalah"
"Aku sudah pernah bilang kan alasanku menikahimu? Aku mencintaimu. Aku tahu pasti kau masih tidak bisa melupakan Sehun. Dan aku juga minta maaf karena aku tidak bisa menjadi sosok Sehun untukmu"
"Jangan, jangan berusaha menjadi kak Sehun. Jadilah dirimu sendiri, sebagai kak Chanyeol, suamiku yang sangat kucintai"
"Aku memang tidak salah memilihmu sebagai istriku. Kau sangat dewasa bahkan dengan semua cobaan yang sudah kau lalui selama ini. Terima kasih ya sayang, kau sudah memberiku jagoan tampan dan calon adiknya yang sekarang ada di dalam rahimmu"
"Tapi tolong lah, ketika aku melahirkan nanti, kau jangan ikut gemetar"
"Aku khawatir melihatmu kesakitan sayang, aku tidak pernah melihatmu semenderita itu. Aku takut"
"Ya tapi setidaknya kau harus menenangkanku. Memang sudah kodrat seorang wanita melahirkan dengan cara seperti itu. Aku kesakitan tapi kau malah gemetaran sampai berkeringat dingin seperti itu. Itu namanya kita tidak saling mendukung"
"Maafkan aku sayang, aku berjanji untuk kelahiran anak kedua kita aku akan lebih kuat, aku sudah siap mental. Kau juga jagalah kesehatanmu, jangan sampai sakit. Aku tidak tega melihatmu sakit"
"Jangan cerewet, nanti...--hhmmppt"
.
Tiba-tiba kak Chanyeol mencium bibirku tanpa permisi. Ibaratnya itu morning kiss darinya. Tapi masalahnya ada Sehun yang masih polos di sebelah kami dan tanpa kusadari ia memperhatikan tingkah polah kami.
.
"Mama sama papa ngapain?"
"Eh, anu, itu sayang, papa... sedang..."
"Papa tadi ingin membisiki mama sayang. Eh tidak sengaja tertabrak. Iya kan pa?"
"I..iya ma, papa mau membisiki mama tapi sepertinya belum selesai, papa ulangi lagi ya ma"
"Pa, lihat sikon dong, tolong". Aku berbicara sangat pelan didepannya
"Kelepasan sayang. Terbawa suasana. Hahaha..."
"Ya sudah, Sehun sudah selesai makannya? Cepat berangkat bersama papa ya. Biar tidak terlambat"
"Iya. Sehun berangkat ya ma..."
"Papa juga berangkat ya ma, mama kalau ke sekolah nanti hati-hati"
"Iya kalian juga hati-hati ya"
.
Aku masih menjadi guru, suamiku bekerja di kantor yang masih bekerjasama dengan kantor keluarga kak Sehun. Tapi jangan salah, aku sudah paham tentang bisnis agar aku tidak mudah dibodohi lagi. Terima kasih untuk kak Sehun karena sudah membuat kenangan indah untukku. Seandainya tak ada kak Sehun, mungkin aku sudah berada di neraka karena bunuh diri, tidak kuat menghadapi semuanya sendirian. Tunggu kita di atas sana ya.
.
"Sama-sama Desita. Aku tunggu kalian disini. Ada papa dan mamamu juga disini. Hiduplah bahagia bersama keluarga kecilmu. Jadilah istri dan ibu yang baik. Jangan terlalu petakilan ya sayang. Hehehe..."







THE END
Vote and comment jangan lupa. Makasih semuanyaaaaaaaa :)

My (Various) Tears [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang