8 (Be My Last)

1.4K 104 17
                                    

~Hari pernikahan Desita~
Aku sudah berada di pelaminan sekarang. Jujur aku masih membayangkan kalau yang ada di sampingku adalah kak Sehun, tapi kenyataannya bukan. Suamiku tak kalah tampan dari kak Sehun, bedanya, ia lebih tinggi dan badannya lebih besar, matanya juga tak sesipit mata kak Sehun (dan mata kak Sehun saat ini telah menjadi mataku). Ia sangat lucu dan humoris, ia sangat suka membuatku tertawa. Dengan sifatku yang cerewet nan petakilan ini ditambah dengan sifatnya yang usil membuatku tak dapat memikirkan bagaimana nasib rumah tangga kami kelak.
.
"Selamat ya sayang"
"Kak Sehun? Kau ada dimana? Please muncul di depan mata aku"
"Jangan sayang, nanti tamu-tamu kalian kabur karena melihat setan"
"Astaga kau masih saja bercanda. Aku rindu padamu kak"
"Chanyeol akan melindungimu jauh lebih baik dariku. Ia adalah sepupu kesayanganku"
"Aku tahu, kau dan kak Chanyeol sama baiknya. Terima kasih kau sudah mengirim malaikat penjaga untukku"
.
Tak terasa aku menangis di acara pernikahanku. Telingaku seperti mendengar suara kak Sehun dan aku benar - bener melihat kak Sehun sangat tampan dengan setalan jas berwarna hitam, rambutnya ditata rapi dan senyumnya yang sangat menawan. Mataku berkedip seketika ketika suara baritone khas milik kak Chanyeol menyeruak di telingaku.
.
"Ada apa sayang? Sakit?"
"Tidak apa-apa kak, aku hanya terharu"
"Jangan ada rahasia ya. Nanti kualat terhadap suami. Pernah menonton sinetron Rahasia Ilahi episode Azab Istri Durhaka Terhadap Suami tidak?"
"Mengapa malah membahas Rahasia Ilahi sih?"
"Hahaha... Sudah, hapus air matamu, malu kepada tamu, nanti eyeshadow mu luntur"
"Eyelinear kak"
"Beda sedikit saja, yang penting sama-sama untuk mata"
.
Astaga suamiku mengapa otaknya seperti ini?
.
Flashback
~Di café~
"Desita?"
"Kak...Chanyeol?"
"Iya, saya Chanyeol sepupunya Sehun. Ternyata kau masih mengingat saya"
"Aku ingat, karena kakak salah satu orang pertama yang kulihat setelah aku operasi mata"
"Apa kau sibuk?"
"Tidak, ada apa ya kak?"
"Tidak apa-apa, mamanya Sehun menyuruh saya mengunjungimu. Ia ingin menanyakan kondisimu dan café yang sekarang kau urus ini"
"Benarkah? Aku juga sudah lama tidak mengunjungi tante. Aku baik-baik saja. Café ini sudah terkenal sejak kak Sehun masih hidup, jadi aku tinggal meneruskan saja"
"Oh begitu, saya ikut senang"
"Kak, jangan begitu kaku padaku, santai saja. Kita bisa berteman"
"Saya sangat bahagia kalau kau mau berteman dengan saya"
"Jangan pakai "saya" dong kak"
"Kan kau sekarang sudah menjadi guru, saya harus menghormatimu"
"Aku menjadi guru ketika di sekolah, kalau di luar sekolah aku tetap Desita yang sama kok"
"Baiklah kalau begitu"
.
Aku semakin dekat dengan kak Chanyeol. Dia rutin mengunjungi café dan beberapa kali mengajakku jalan. Dia juga selalu mengantarku memeriksakan mataku secara rutin.
.
"Des, kita ke taman yuk"
"Taman?"
"Iya, apa kau tidak mau?"
"Ehhmm... iya aku mau"
.
Aku teringat akan kenangan bersama kak Sehun yang sering mangajakku ke taman jika aku sedang bersedih. Dan ternyata kak Chanyeol juga mengajakku ke taman yang sama.
.
"Ada apa Des?"
"..."
"Desita? Halo?"
"Eh iya kak. Maaf"
"Kau kenapa?"
"Ti...tidak apa-apa kak"
"Aku tahu, kau sedang rindu pada Sehun kan?"
"Kok kakak tahu?"
"Aku dan Sehun sangatlah dekat. Banyak yang mengira kami adalah saudara kandung. Namun karena orang tuaku pindah sehingga aku dan Sehun juga terpisah. Tapi komunikasi kami tetap berlanjut. Sampai akhirnya ia menceritakan tentang gadis aneh yang ia suka"
"Gadis aneh?"
"Iya, gadis aneh itu kau Des"
"Kak Sehun jahat sekali mengataiku aneh"
"Ternyata kau memang unik sih Des. Hehehe... Aku mengetahui semua cerita cintamu dengan Sehun. Aku iri padanya. Dia mendapatkan gadis yang walaupun aneh tapi ia sangatlah baik, mandiri, sangat kuat dalam menghadapi cobaan hidupnya, dan aku selalu mengingatkan dia untuk tidak pernah meninggalkan gadis itu"
"Benarkah kak Sehun bercerita seperti itu?"
"Iya. Tapi kenyataannya ia mengingkari janjinya untuk tetap bersamamu"
"Kak Sehun tidak ingkar janji. Ia tetap bersamaku. Bahkan bersama kak Chanyeol. Dia selalu ada di hati kita. Kak Sehun pernah berkata seperti itu"
"Itulah Sehun. Lelaki terbaik yang pernah kutemui. Standar orang baik menurutku adalah Sehun"
"Aku tidak tahu apakah aku bisa melupakan kak Sehun"
"Jangan lupakan dia. Biarkan dia hidup dalam kenanganmu. Jika ada yang ingin kau ceritakan, ceritalah padaku"
"Sebenarnya apakah aku ini egois? Aku berdo'a agar ia kembali padaku. Kalau aku berdo'a seperti itu, apakah ia akan sedih? Apakah perjalanannya disana tidak akan lancar? Aku selalu terbayang ada mobilnya didepan rumah untuk menjemputku, aku terbayang ia membentakku karena tak sengaka menumpahkan minuman di depan konsumen, aku terbayang aku sedang bernyanyi di panggung café dan ia bermain piano, aku terbayang kalau setiap aku membayangkan itu semua dan aku menangis tiba-tiba ia muncul untuk memelukku. Apakah aku egois? Katanya kalau aku terus nangis akan membuatmu susah disana. Tapi bagaimana caranya agar aku berhenti menangis? Hiks..."
.
Greepp...
.
Kak Chanyeol kini memelukku, mungkin pelukannya tidak akan sama dengan kak Sehun. Tapi hal ini membuatku sadar bahwa tidak seharusnya aku terlarut-larut dalam kemelutku sendiri.
.
"Sudah lebih tenang?"
"Iya kak, terima kasih"
"Berbagilah denganku, jangan kau pendam semua masalahmu sendirian. Kau kuat namun kau masih memiliki air mata, adanya air mata itu tidak untuk ditahan. Aku bersedia menjadi wadah untuk berbagi dan mencurahkan air matamu"
"Terima kasih kak, kau sangat baik"
"Ehhmm... Des, ada yang ingin kuutarakan kepadamu"
"Bicara saja kak"
"Maukah kau menikah denganku?"
"A..Apa? Me..nikah?"
"Iya. Aku merasa ada tanggung jawab yang harus kulanjutkan. Sehun mungkin tidak akan tergantikan, namun aku akan menemanimu melanjutkan hidupmu agar kau tidak kehilangan janji yang diucapkan oleh Sehun. Dan... Aku juga mulai mencintaimu"
"Tapi... Aku belum sepenuhnya melupakan kak Sehun, kak"
"Sudah kubilang, kau tidak perlu melupakan Sehun. Karena Sehun yang telah membuat seorang Desita yang tegar dan kuat seperti ini"
"I...iya kak. Aku mau"
Flashback end
.
"Des... Aku menciptakan sebuah lagu. Apa kau mau mendengarnya?"
"Wah, mau mau kak"
.
Kak Chanyeol memutarkan sebuah lagu dari HP nya. Lagunya sangat bagus, dengan suara beratnya dan petikan gitar yang dimainkan kak Chanyeol membuatku sangat terhanyut dalam lirik lagunya. Lirik lagu itu penuh cinta sehingga membuatku tenggelam dalam khayalanku sendiri.
.
"Wah kak Sehun hebat, lagunya bagus sekali kak"
"Te...terima kasih"
"Kak Se... Eh, astaga. Maafkan aku kak"
"Tidak apa Des. Aku mengerti"
"Maafkan aku, aku tidak bermaksud membandingkanmu dengan kak Sehun"
"Tidak apa-apa Desita. Sudah jangan bersedih"
"Aku tahu batinmu tersiksa kan kak di saat-saat seperti ini? Aku memang egois, aku jahat melupakan suamiku sendiri"
"Tidak sayang. Aku tidak berfikir seperti itu. Kalau kau rindu dengan Sehun, kita ke makamnya yuk. Aku akan mengantarmu"
"Benarkah? Kakak mau mengantarku?"
"Tentu saja istriku tercinta..."
.
Di pusara kak Sehun kami berdo'a untuknya. Aku tidak ingin menangis. Aku sangat menahan air mataku sehingga badanku gemetar. Kak Chanyeol merangkulku dan memberi kekuatan. Aku menyebarkan bunga di makamnya sambil terus berkutat dengan pikiranku sendiri. Namun tiba-tiba Kak Chanyeol seakan berbicara dengan kak Sehun.
.
"Hei bro, apa kabar? Aku sudah pernah bilang padamu bahwa wanita seperti Desita ini langka. Ia cantik, periang, apa adanya dan tegar. Aku memintamu untuk mempertahankannya, namun kenyataannya kau malah pergi. Maaf kalau kau anggap sebagai "perebut cintamu". Namun saat ini aku memang mencintainya. Aku juga merasa ada tanggung jawab yang harus dilanjutkan"
.
"Apalagi kau pernah berjanji kepada almarhumah mama Desita kan? Aku akan membantumu melaksanakan janji itu karena aku juga sayang kepadamu. Aku akan menjaganya namun dengan caraku. Aku tak akan melarangnya untuk mengunjungimu. Kau memang masih mendapat cintanya, tapi masalah kiss dan "itu", sorry, cuma aku yang mendapatkannya. Hehehe..."
.
Astaga ternyata suamiku dan sepupunya ini sama mesumnya -_-




Ditunggu Bonus Chapternya ya :)
Jangan lupa vote and comment nya, kita saling menghargai ya :)

My (Various) Tears [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang