lima

7.9K 1K 138
                                    

Baekhyun POV

Seperti biasanya, gue berjalan santai di koridor menuju kelas gue. Mood gue sedang baik karena hari ini kemungkinan besar jam pelajaran ditiadakan. Kenapa?
Hari ini bakal ada pemilihan ketua OSIS. Kalau gue jelas milih Taeyong buat jadi ketua OSIS angkatan ini.

Dan gue yakin banget si kuping caplang bakal kalah di pemilihan ketua OSIS. Gue masih inget hari dimana semua calon ketua OSIS kampanye di lapangan tengah. Mereka bertiga yang ngga lainnya adalah Irene, Taeyong dan Chanyeol berpidato menyampaikan visi dan misi mereka untuk sekolah ini yang menurut gue cukup bagus.

Tapi yang paling bagus menurut gue adalah visi dan misi punya Chanyeol. Temen-temen gue semua udah yakin kalau mereka mau milih Chanyeol. Tapi..
Di akhir pidato, Chanyeol berpesan yang isi pesannya bener-bener tolol dan bikin heran semua isi sekolah.

"Tolong jangan pilih saya sebagai ketua OSIS ya."

Ngapain dia nyalon kalau ngga niat jadi ketua OSIS? Bego ah.

Kini gue udah ada di lantai dua tempat kelas gue berada. Gue berhenti di depan kelas dan berjalan ke balkon lantai dua. Menunduk dan liat gimana suasana lapangan tengah yang udah ada bilik-bilik suara buat pemilihan nanti.

"Baek, taruh tas kamu dulu deh." Gue noleh dan nemuin Eunha dan Kyungsoo berdiri di sebelah kiri gue sedangkan Luhan berdiri di sebelah kanan gue. "Ngga ah gue mau liatin lapangan dulu."

"Ngga ada faedahnya njir." Gue ketawa kecil denger tuturan si Luhan.
"Lah lo juga ngeliatin. Pergi gih."
Gue liatin gerak-gerik Luhan. Dia udah balik badan mau ke kelas tapi tiba-tiba aja langsung berdiri di sebelah gue lagi dan ngeliat ke bawah dengan tatapan kagum.

"Lu, lo ngeliatin Sehun?" Tadi mata gue ngikutin ke arah yang diliat mata Luhan dan gue cuma nemuin Sehun lagi sama Hayoung. Gue rasa ngga mungkin Luhan ngeliatin Hayoung.
"H..hah? Ngga. Gue cuma ngeliatin kak Chanyeol." Tangan lentiknya garuk belakang kepalanya. Entah itu gatel beneran atau cuma pura-pura gue juga ngga tau.

"Tapi si kuping caplang ngga ada tuh." Gue natap Luhan heran.
"Lah kata siapa? Tuh kak Chanyeol lagi liatin lo." Dahi gue mengernyit dan mata gue melihat ke mana arah Luhan nunjuk pakai jari telunjuknya.
Shit gue kaget. Si kakak tingkat tiang kuping caplang duplikat Yoda starwars natap gue datar. Serem aja liatnya.

"Kaga enak banget diliatnya. Gue mau masuk aja deh."

...
..
.

Mulut gue membeo saat memandang papan penghitungan suara dan nama Park Chanyeol mendapatkan 300 lebih suara. Sedangkan lainnya? Jauh di bawah si caplang.
"Yang coblos Chanyeol ngga nglindur kan? Kok gue ragu dia bisa menang." Gue memandang Kyungsoo yang baru aja bersuara. "Gue juga ngga yakin. Dibayar kali." Kepala gue angguk-angguk tanda setuju sama penuturan Luhan.

"Ngantin yok?" Daripada badmood gini mendingan ke kentin dan makan sesuka hati. Senyum gue mengembang lebar saat kedua sahabat gue ngangguk dan kita jalan menuju kantin. Dan seperti biasa, kita lewat pasti ada aja yang ngeliatin kita bertiga. Entah itu tatapan kagum ataupun tatapan benci.

Sirik aja sama muka ganteng kita.

Kita juga ngga mau kalah sama geng-geng lainnya dong. Gue namain perkumpulan gue dengan nama Trio Perkasa. Protes? Lo udah jadi orang ke seratus sekian yang protes.

"Bangsat kok gue bisa jadi ketua OSIS?!" Gue, Luhan dan Kyungsoo nengok hampir bersamaan ke arah suara gebrakan meja. Siapa lagi kalau bukan si tiang caplang songong.
Ck. Bahkan sekarang dia udah naik-naik kursi yang gue ngga tau apa faedahnya.

"Ya mana gue tau tolol. Makanya visi misi jangan kebagusan!" Gue mendecak. Baru sadar Chanyeol dan dua babunya cakep-cakep goblok.
"Gue itu juga dibikinin anjing." Kepala gue bergerak ke kanan kiri dan berdecak lagi. Gue masih menatap mereka dengan tatapan miris. Untung aja kantin lagi sepi.

SongongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang