terror again & riana

9 0 0
                                    

"Thanks kean udah mau menemaniku,dan maaf karena aku telah menggangu weekendmu"ucap lexi,saat ini mereka memang sudah pulang kerumah karena sudah kelelahan karena hampir seharian ini mereka tak henti hentinya berleliling.

"Yap tak apa,asal lain kali kau tak usah mengagetkanku dengan kedatanganmu pagi pagi kerumahku"

"Jadi ini kode yah biar aku bisa mengajakmu jalan lagi"

Aish...apa apaan lexi ini,keana hanya mengingatkan,karena pesan singkat tersebut hampir membuat keana tak bernafas.

"Bukan itu maksudku,aku hanya tak ingin kau mengganguku pagi pagi karena aku tak akan menyianyiakan waktu ku untukmu"

"Sudahlah,kau tak perlu berdalih lagi,jelas sekali dari wajahmu"

"Sudah sudah lebih baik kau pulang saja,bosan sekali aku mendengar omong kosongmu itu"

"Kau mengusirku"

"Yap aku mengusirmu,jadi cepatlah kau pergi"

"Jahat kau keana"ucap lexi kemudian meninggalkan keana yang tersenyum manis kearahnya.

Lexi tersenyum dalam hati saat dirinya berhasil mengajak wanita dingin itu pergi.

Dan siapa sangka keana sekarang tak sedingin dulu.

Awalnya lexi berpikir jika dirinya akan ditolak mentah mentah oleh keana karena ia juga mengunjungi rumah keana pagi pagi.

Namun dengan sedikit paksaan tentunya,akhirnya wanita itu mau juga.

*****
Keana memasuki kamarnya dengan perasaan yang menghangat karena dirinya merasa bahwa lexi mau berteman dengannya.

Keana sangat heran pada teman temannya yang lain,mengapa mereka menjauhi keana hanya karena kematian ibunya.

Tapi sekarang tak apa ia tak memiliki teman,bukankah itu lebih baik.

"Praak......."sebuah batu terlempar melalui jendela kamar keana dan tentunya itu membuat keana ketakutan bukan main.

"Ya tuhan apa lagi ini"

Dengan segera ia membuka kertas yang membungkus batu tersebut.

"Ajalmu sudah dekat sayang,kau bersiap siaplah karena aku tak akan membiarkanmu tetap hidup"

Keana langsung melemparkan kertas tersebut ketong sampah.

Ia benar benar takut bahkan sampai menangis,siapa orang yang berani benarinya meneror dirinya seperti ini.

Ia mengingat ingat kesalahan apa yang pernah ia perbuat,namun sedetik kemudian ia sadar,jika dirinya tak melakukan apa pun.

Bahkan orang orang pun tahu jika dirinya selalu menutup diri dan tak pernah mencampuri urusan orang lain.

Lebih baik ia tidur saja,dari pada sesuatu hal yang tak ia inginkan terjadi.

Dengan segera keana mengunci pintu kamarnya dan menutup jemdela dengan rapat.

Ia segera beranjak kekasur dan memasuki alam mimpinya,dan semoga mimpinya kali ini adalah mimpi indah.

Lexi memasuki rumahnya dengan perasaan sedikit gelisah meningat keana yang hanya tinggal sendiri dirumahnya.

Apakah keana tidak takut?bahkan rumah sebesar itu hanya ia sendiri yang menempatinya,bahkan tidak ada pembantu rumah tangga.

Namun pikiran tersebut ditepisnya,ia yakin keana tak akan takut,yang lexi tahu keana adalah perempuan angkuh yang memiliki gengsi tinggi bukan.untuk apa ia takut.

"Lexi.."panggil mamanya.

Lexi menolehkan kepalanya saat melihat mamanya yang sedang duduk dengan perempuan cantik disampingnya.

"Kenapa ma"?

"Lihat siapa yang mama bawa"

Lexi melihat orang itu dan terkejut bukan main,itu riana mantan lexi,

"Riana"

"Hey lex,how are you"? Ucapnya dengan manis.

"Fine,how can you there?"

"Aku baru pulang kemarin dan hari ini aku ngunjungin kamu,i miss you so bad lexi"ucap riana.

"Oh"lexi hanya beroh ria mendengar ucapan riana.

Sedikit cerita tentang riana, jadi riana ini adalah cinta pertama lexi ketika smp,namun saat akan memasuki SMA lexi dan riana kaget saat mengetahui fakta bahwa mereka adalah sepupu dekat.

Dengan begitu,lexi dan riana sepakat untuk memutuskan hubungan mereka walau lexi yang seribg uring uringan karena masih mencintai riana.

Namun riana bersikap dewasa,ia tak mau jika harus brother complex,itu memalukan bukan.

Dan kini hububgan riana dan lexi hanya sebatas saudara sepupu dan mereka juga sangat kompak dang saling menyayangi satu sama lain sebagi saudara.

Lagi pula saat ini juga riana telah memiliki kekasih diluar negri.

"Aku juga kangen banget sama kamu"ucap lexi dan memeluk adik sepupu ini dengan manja.

"Hei kalian ini,sudah seperti orang pacaran,inget kalian cuman sepupu" ucap mama lexi mengingatkan.

Lexi mengerucutkan bibirnya dan sontak membuat riana tertawa.

"Apa yang   kau tertawakan ya,kau mengejekku"? Lexi memang memanggil riana dengan sebutan yia,karena itu panggilan kesayangannya.

"Hei aku tak mengejekmu,aku hanya lucu melihat wajahmu"

"Anak nakal"ucap lexi dan merangkul riana menuju ke kamarnya.

Mama lexi yang melihat hal itu langsung berteriak tak karuan.
Mengapa kedua saudara itu tak pernah berubah selalu saja kompak membuat mamanya kesal.

Dont forget to vote & comment.

Maaf typo

Really love you!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang