Prince - XXIV

10.8K 678 66
                                    

Tae, Kookie kami akan menjelaskan semuanya lebih detail nanti sebaiknya kalian istirahat karena besok, kalian akan berangkat Ke Italy dan kalian akan tinggal disana"

"MWO?!" teriak Taehyung dan Jungkook

Setelah acara kejut-kejutannya mereka sekarang berkumpul di ruang tengah disana ada eomma, appanya Taehyung dan appanya Jungkook.

"Kookie" sapa appanya Jungkook

"i-iya?" gugup Jungkook, Jungkook mau bagaimana pun masih trauma dengan kejadian beberapa tahun terakhir

"sayang, jangan takut pada appamu" kata Taehyung sembari menggenggam tangan Jungkook mencoba menenangkan Jungkook

"Kookie, appa minta maaf sudah memperlakukanmu tidak baik selama beberapa tahun terakhir, tapi ini semua untuk kebaikan masa depanmu maksudku yang sekarang ini"

"a-aku belum mengerti maksud appa"

"Kookie, sebenarnya appa dan appanya Taehyung adalah teman lama, kami sudah sepakat akan menyelesaikan masalah dengan keluarga licik Choi itu, namun karena mereka mulai curiga denganmu beberapa tahun silam, appa sengaja membuatmu pergi dari rumah dengan keputusanmu sendiri karena appa tidak tega sayang" appa Jungkook mulai menangis 

"kenapa mereka mencurigaiku? apa yang akan mereka lakukan kalau aku tidak pergi?"

"mereka tidak segan-segan menghabisi siapa saja yang menjadi kelemahan target mereka, beberapa tahun lalu appa terus-terusan dipaksa bekerja sama dengan perusahaan mereka, namun Tuan Kim ini memberitahu appa kalau mereka itu licik, mereka bukan bekerja sama melainkan akan merampas perusahaan targetnya, dan kalau kau tidak pergi maka mereka akan tau kalau kau anak appa dan mereka bisa saja..." tuan Jeon tidak melanjutkan kalimatnya melainkan menangis semakin menjadi air mata mengalir deras dari kedua kelopak matanya. Jungkook mengerti apa yang akan terjadi, Jungkook bnagkit dari duduknya menghampiri sang appa yang mungkin saat ini sedang sangat rapuh.

"aku mengerti sekarang appa, maafkan kookie juga ya appa" Jungkook memeluk appanya mencoba menenangkan sang appa berharap appanya berhenti menangis

"kookie tidak salah sayang, kookie anak baik dan sangat appa banggakan" tuan jeon mengecup dahi jungkook menyalurkan kasih sayangnya yang selalu ingin dia tunjukkan pada Jungkook namun keadaan yang memaksanya untuk bertindak kasar pada Jungkook.

"gumawo appa" Jungkook tersenyum manis masih dan posisi berpelukan dengan appanya, tanpa mereka sadari ada yang sedang menatap mereka tajam dan posesif.

"ekhem ngomong-ngomong aku tidak mau little taeku di dalam sana kehabisan nafas" interupsi Taehyung. Jungkook dan appanya mengerti dan melepaskan pelukannya dan tersenyum kearah Taehyung yang sedang memasang tampang kesal dan bosannya.

namun beberapa detik kemudian Jungkook kembali memeluk erat sang appa

"andwae, appa tidak boleh melepas pelukanku, aku merindukan appa,biarkan saja Taetae hyung cemburu little tae tidak akan apa-apa kalau hanya karena berpelukan iya kan appa?" Tuan dan Nyonya Kim terkikik geli melihat kekonyolan pasangan anak dan ayah itu dan jug anak mereka yang sedang membulatkan matanya karena terkejut

"aishhh dasar kelinci nakal awas kau" geram Taehyung

"kalian mau apa? mommy akan mengawasi kalian" tegur Nyonya Kim, seketika Taehyung merengut kesal

"ahh jinja kenapa tidak ada yang membelaku sih" geram Taehyung lagi smebari mengusap wajahnya kasar

"hyungie, masa mau jadi appa masih manja sih?" ejek Jungkook sambil terkikik begitu pula dengan Tuan dan Nyonya Kim serta tuan Jeon yang tertawa mendengar penuturan polos Jungkook

Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang