2

10 3 0
                                    

"Huh huh sorry lan, gue telat. Biasa "
Belum selesai gue ngomong Erlan langsung motong ucapan gue.

"Tai lo Fan, gue cari juga susah banget lo dicari. Berasa artis lo" ucap erlan jutek, dia langsung menjauh dari posisi gue yang ngedeketin dia.

haha erlan si tukang ngomel, dia adalah ketua senat mahasiswa. Dia keliatannya aja jutek, tapi dia paling care.

"Santai mas bro, anak-anak udah gue bilangin. Tinggal cus ke lapangan. Tenang aja gue udah latihan kemaren." Ucap gue sambil duduk di meja depan kursi Erlan duduk.

"Turun lo, main duduk dimeja aja. Pokoknya hati-hati anak Pelita itu suka main kasar, dan lo kudu inget itu."

"Siap komandan" ucap gue sambil hormat tentara kearah Erlan.

***
Saat ini kita lagi persiapan tanding basket. Anak pelita Bangsa keliatan serem-serem banget. Mereka terlihat meremehkan, sampai ada yang mengancam dengan memposisikan jari telunjuknya memotong leher ke arah gue. Dikira gue takut kali sorry-sorry aja gue mah ngga takut ancaman model begitu.
Sambil senyum meremehkan gue arahkan jari jempol gue ke arah mereka lalu gue putar jadi jempol gue ke arah bawah.

Lagi-lagi Erlan nyamperin gue, terus peringatin gue untuk hati-hati.
Tapi aku hanya menanggapi dengan kekehan.

Pertandingan berjalan lancar sampai pertengahan pertandingan. Dan untungnya posisi saat ini 4 : 0 untuk tim gue.

Yess

Tapi permainan berubah ricuh, saat berkali-kali mereka coba mendorong badan gue, mencoba menginjak kaki, dan terakhir kepala gue disikut oleh salah satu anak Pelita.

Pandangan gue pun jadi menggelap.

"Eh gue dimana? " pandangan gue sedikit buram, sampai gue bisa melihat seseorang berada disamping gue memeluk tubuh gue seakan takut gue kenapa-kenapa.

Dia mengangkat kepala, lalu mengusap rambut gue.

"Apa yang sakit? Kepala lo gimana masih pusing"

"Hehe gue kira siapa, santai Lan gue udah ngga apa-apa kok." Ucapku sambil mencoba bangun dan duduk di tempat tidur UKS kampus.

Tanpa gue duga Erlan meluk gue lagi, tapi kali ini erat banget. Sampe gue hampir ngga bisa napas.

"Lan lo kenapa dah? Perasaan kepala gue yang sakit, tapi kenapa kayaknya lo yang geger otak."

"Gue takut lo kenapa-kenapa, karna gue sayang sama lo" ucap Erlan seperti bergumam dengan suara nyaris tidak terdengar.

*** 2 Juni 2017

Love After RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang