C6 Rafto

1K 71 0
                                    

"Yok lah. Kita pamit yo"

(Namakamu) dan salsha mengantarkan iqbaal dan aldi sampai pagar.
(Namakamu) membuat snapgram
"Bye bye hati-hati"
Ucapnya melambai-lambaikan tangannya.

"Bye gue balik yo"

"Oi (nam) snapgram mulu" teriak aldi

"Bye aldi"

"Bye iqbaal"

Selepas hilangnya motor iqbaal dan aldi. (Namakamu) dan salsha memutuskan untuk masuk.

"Oiya (nam).zidny itu beneran sakit atau gimana sii?" tanya salsha.

"Ngga tau tuh sal."

"Lo kan udah relain ya buat jaga jarak sama iqbaal. Gimana nantinya si zidny itu cuma pura-pura"

"Lha? Itu kan urusan dia sal. Seenggaknya kita udah pernah kenal zidny ya walau hanya lewat sosial media"

"Gue harap sii dia tau kalau lo sama iqbaal udah jadian" tutur salsha dan membaringkan tubuhnya dikasur.

***

Pagi ini. Sinar matahari menusuk wajah cantik gadis ini.
Salsha. Yap. Ia terbangun dari mimpi indahnya. Menoleh kesamping dan mendapati (namakamu) yang masih tertidur pulas.

"(Nam) bangun. Kita harus sekolah" ucap salsha seraya menggoyangkan tubuh (namakamu)

Entah kenapa. Kepala (namakamu) begitu berat rasanya. Ia mencoba mambuka matanya. Samar-samar ia melihat salsha yang berada dihadapannya.

"Sal. Lo berangkat duluan deh. Gue mau ke apotik dulu. Kepala gue pusing banget" ucap (namakamu).

"Lo kenapa?" tanya salsha memegang bahu (namakamu)

"Lo siap-siap gih." salsha pun mengangguk dan berjalan menuju kamar mandi.

(Namakamu) turun kebawah dan berniat untuk mengambil minum. Tapi, kepala nya begitu sakit. Hingga ia harus tersentak duduk didepan kulkas.
Dengan sekuat tenaga , (namakamu) bangkit dan meminum aspirin. Berharap sakitnya akan hilang setelah minum ini.

"(Nam) lo yakin gapapa?" tanya salsha.

"Yakin sal. Lo duluan gih. Gue mau siap-siap" (namakamu) tersenyum dan berlalu.

Tak lama setelah itu (namakamu) sudah siap dengan seragamnya hendak kesekolah. Namun, denyutan kepalanya membuatnya hampir saja kehilangan keseimbangan.

(Namakamu) mulai mengendarai mobilnya. Menuju rumah sakit.
Tak butuh waktu lama sekarang ia sudah berada diruang dokter yang bernama rizky

"Bagaimana dok?" tanya (namakamu)

"Saya anjurkan agar adek melakukan mengechek an setiap bulannya. Untuk sementara ini, hasil lab mendiagnosa adek terkena penyakit epilipsi stadium awal" jelas rizky

"Epilipsi? Apa penyakit itu bisa disembuhkan dok?" tanya (namakamu) khawatir.

"Pokoknya. Kamu harus melakukan setiap pengechek an setiap bulannya. Dan jangan lupa minum obat yang sudah saya berikan"

"Baik dok. Kalau begitu saya permisi" (namakamu) berlalu begitu saja.

'Kasihan adek itu. Apa orangtuanya tidak tau tentang penyakitnya?' rizky menggeleng-gelengkan kepalanya.

(Namakamu) melajukan mobil dengan kecepatan sedang.
Sesekali ia melirik jam tangan yang ada dipergelangannya.
"10 menit lagi" gumamnya.

Tepat saat ia selesai memarkirkan mobilnya. Bel masuk berbunyi. (Namakamu) tampak sedikit mempercepat langkahnya menuju ruang kelas.

It Must Be Love 🔛 Idr&NkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang