SNK Couple Fanfiction Indonesia (Semi-Hiatus)

[SnK Other Story'MODERN AU!] The Clue of Everystep Part 2

•

•

• (Part Two)

•

•

Bell rung time to go back home..

Eren, Mikasa dan Armin berjalan bersama menuju markas Scouting Legion Corp. Mikasa memencet bel yang dikhususkan baginya. Setiap anggota memiliki bel khusus sendiri.

Pintu kemudian terbuka dan terlihat beberapa orang yang berhilir mudik disana.

"Mikasa, ini Markas Scouting Legion?"tanya Eren sembari menatap ruang rahasia ini.

Mikasa tak menjawab ucapan Eren dan membuka pintu berlambangkan Sayap Kebebasan didepannya. Decitan pintu membuat diskusi didalam sana berhenti.

"Mikasa Ackerman melapor"Mikasa memberi hormat kepada seniornya yang sedang berdiskusi dengan tangan kanan didepan dada kiri dan tangan kiri ditekuk ke belakang.

"Masuklah"ujar Erwin Smith selaku ketua rapat kecil itu.

Kemudian Eren dan Armin ikut memasuki ruangan itu.

"Kau membawa orang lain ke tempat ini?"Levi menatap tajam keponakannya itu.

Beberapa anggota yang sedang rapat kecil disana ikut menatap Eren dan Armin. Hanji masih fokus dengan kertas tentang penelitian Titannya.

"Ada apa kalian kesini?"Levi mulai menatap Eren dan Armin dengan mata tajamnya.

"Kami ingin bergabung dengan Scouting Legion Sir"ujar Eren dengan memberi hormat, sama seperti yang Mikasa lakukan tadi.

Beberapa anggota disana tercengang dengan ucapan Eren.

"Ini bukan organisasi sembarangan Jeager"ujar Levi dengan menyeruput teh buatan Petra tadi.

"Saya tahu Sensei. Tetapi tekad saya bulat. Saya ingin bergabung bersama Scouting Legion"Emosi Eren nampak menggebu.

"Kuakui tekadmu. Tetapi disini bukan hanya tekad yang dibutuhkan. Apakah kau punya keahlian lain? Seperti memanah atau menembak?"ucapan Levi seperti pertanyaan kimia yang tak bisa dijawab oleh Eren.

"I-itu.. "Eren tidak tahu mau menjawab apa.

"Levi sudahlah. Bukan kah ini Bagus kita memiliki anggota tambahan baru"Erwin terlihat mengemasi kertas-kertas yang dipakai untuk berdiskusi tadi.

"Terserah apa katamu"Levi kembali menyeruput tehnya.

"Jadi Jeager dan Arlet. Kalian ingin bergabung bersama kami?"Hanji meletakkan alat tulisnya lalu berjalan mendekati Eren dan Armin.

"Ya, Zoe-Sensei"jawab mereka kompak.

Meskipun dalam diri Armin dia masih ragu, apa dia akan mengambil keputusan itu?

Tiba-tiba pintu ruangan tersebut terbuka, terlihat 2 orang berambut pirang berdiri disana.

"Maaf kami terlambat"sapa salah satu dari mereka.

Yang pertama seorang pria dengan tinggi menjulang dan kumis tipis yang tercetak di wajahnya. Lalu sebelah kirinya, seperti seorang pria karena potongan rambutnya yang pendek, tetapi dia terlalu manis jika dia seorang pria.

"Mike Zacarius dan Nanaba melapor"mereka memberi hormat anggota disana.

Erwin mengangguk dan mempersilahkan mereka duduk.