👉EIGHT👈 : Masa lalu Nathan

101 17 1
                                    

Happy reading 💚
♥♥♥
Setelah bel pulang berbunyi pertanda semua murid SMA Nusantara boleh meninggalkan sekolah usai menyelesaikan kegiatannya di sekolah, Nathan, Valent, Angga, dan Alvino berkumpul di sebuah cafe.

Jakarta, 03:00 PM Cafe

"Silahkan ada yang bisa dibantu?" Tanya pelayan cafe tersebut.

"Pada mau pesen pa'an." Tanya Angga

"Samain aja." Jawab Nathan, yang lain pun mengangguk setuju.

"Hmm.. yaudah caramel macchiato nya aja 4." Pesan Angga

"Baik, ditunggu sebentar pesanannya." Kata si pelayan itu

Sedangkan Angga hanya mengangguk-angguk

"Jadi, apa yang mau lo bicarain?" Tanya Valent to the point.

"Gue bingung." Jawab Nathan dengan muka yang nampaknya sedih.

"Bingung kenapa lo? Galau yah?." Celetuk Alvino yang dibalas dengan jitakan hangat dari Angga.

"Awhh sakit begooo!!" Keluhnya sambil mengelus-elus kepalanya.

"Ya elo sih, orang lagi serius ini malah becanda."

"Vino bener, gue galau." Kata Nathan dengan wajah datar.

Alvino hanya menjulurkan lidah kepada Angga yang menunjukan bahwa 'tuh kan gue bener', sedangkan Angga hanya memutar malas kedua bola matanya.

"Galau kenapa lagi sih Nat?? Masalah cewek lagi??" Tanya Valent yang dibalas anggukan dari Nathan.

"Kenapa lagi??" Angga mulai berbicara.

"Kalian tau Putri kan?? Gue penasaran sama tuh cewek. Tapi disisi lain, gue masih trauma sama masa lalu gue."

"Ooo masalah Putri. Terus sekarang lo keinget sama masa lalu pahit lo itu??!! Ngak berguna tan!!" Kata Valent mulai kesal.

"Lo inget-inget masa lalu lo yang suram, sedangkan masa depan lo udah di depan mata." Dukung Alvino

"Bener tuh lo berdua. Lupain aja kejadian lo sama Verren, itu semua karena ucapan dia yang bullshit jadi bisa bikin lo kayak gini?? Itu namanya lo belum bisa MOVE ON."
Jelas Angga dengan menekan kata 'move on'

"Gue ngak tau harus gimana. Gue peduli sama Putri, gue pengen jagain dia lebih deket, gue pengen hubungan gue sama dia lebih dari temen atau kakak kelas. Tapi, gue takut suatu hari nanti, pas gue lagi sayang-sayangnya gue ditinggal gitu aja. Gue takut makin hari gue makin kacau."

"Sekarang, percaya sama gue, Putri itu anak baik-baik. Setau gue, dia orangnya setia, penyayang, lemah lembut. Apa yang perlu lo takutin dari dia?? Selagi masih ada kesempatan, lo kejar! Jangan diem aja." Katanya, siapa lagi kalau bukan Angga.

Angga sudah berpengalaman lebih lama dibanding Nathan. Jadi Angga lah yang lebih banyak bisa membantu dalam hal 'percintaan' ini

"Ingat Nat, penyesalan selalu datang di akhir. Jangan sampe lo menyesal, terus yang ada keadaan lo lebih kacau dari ini." Lanjutnya

Sedangkan Valent dan Alvino hanya bisa memanggut-manggut. Seperti orang bodoh. Ya, orang bodoh.

"Ayo Nat, lo harus usaha lupain dia. Dia sekarang udah bisa seneng-seneng sama pacar barunya. Sedangkan lo? Masih mau sedih-sedihan gini? Come on Nat... Gue yakin, lo pasti sayang sama Putri." Ujar Valent

"Iya Nat, lo pasti bisa! Jangan nyerah untuk lupain masa lalu lo yang suram itu. Jangan sampe lo buta akan cinta, jadi lo kayak gini." Dukung Alvino, yang kebetulan sedang bijak.

Sedangkan Nathan? Dia hanya bisa terdiam. Ia merutuki kebodohannya. Benar kata ketiga sahabatnya, ngapain ia harus mengingat masa lalunya yang penuh dengan kepahitan itu? Benar, ia harus memiliki Putri. Yang terpenting sekarang adalah, melupakan Verren dahulu.

"I love you Ver." Kata Nathan

"To yoo ma boy." Balasnya

"Janji jangan tinggalin aku ya ver? Aku udah nyaman kek gini sama kamu." Katanya lagi sambil menoel-noel pipi Verren.

"Iya aku ngak bakalan ninggalin kamu walaupun ada yang lebih plus plus dari kamu." Balasnya lagi tersenyum.

"Arrggghhh.. gue keinget lagi omongan busuk dia." Gerutunya

"Ayolah nat c'mon. Lupain dia, move on nat MOVE ON!!." Dukung Angga

"Iya nat kita kita pasti selalu dukung elo biar bisa move on." Ucap Alvino

"Hehh!! Lo malah ngelamun." Teriak Alvino yang membuat seluruh pelanggan cafe tersebut melihat kearahnya.

Plakkk
Sebuah tamparan mendarat mulus mengenai tangan Alvino.

"Shhh aww sakit ogebb!!." Keluh Alvino yang mendapat hadiah tamparan dari Angga

"Ya lagian lo sih berisik amat, sampe diliatin kan kita!!"

"Stt lo pada ngak usah berantem bisa kagak? Temen lagi susah malah makin nyusahin." Angga melerai kedua orang tersebut.

Alvino dan Valent pun langsung terdiam. Ada benarnya juga perkataan Angga, temen lagi susah malah makin nyusahin.

"Jadi sekarang gue harus gimana?" Tanya Nathan membuka suara.

"Hmmm..." pikir Alvino

"Ahhh!!! Gue tau!!" Pekik Angga girang

"Pa'an??" Tanya Nathan

"Sjusjhdhdkdjjsjeieemebnsoajejsjdj" Angga membisikan sesuatu kepada Nathan dan juga kedua sahabat nya yang lain.

"Ihhhh!!! Gila ya loo??!!! Gak ahh, gue kan belum tau, gue belum bisa move on!!!" Ujar Nathan setelah mengetahui rencananya Angga

"Ishh eloo ngikutin aja napa??!! Come on nattt... dengan cara ini, lo pasti bisa move on!!! Biar kita bertiga yang bantuin cara ini."

"Iya deh gimana kalian, gue mah ngejalanin aje ye." Nathan pasrah

"Nahh gitu donkk!!" Kata Alvino semangat 45

Valent yang sedari tadi diam hanya tersenyum 'terpaksa', entahlah mengapa tapi hatinya tidak bisa menerima semua ini nampaknya.

"So, besok lusa lo harus lakuin ini dan ngak ada tapi-tapian." Ucap Angga FINAL

"Oke, sekarang kita pulang aja. Gue cape, lusa lagian kan harus nyiapin acara noh."

"Yaelah elo nat kayak yang mau nikah aje pake persiapan gini. 2 hari lagi." Celetuk Alvino

"Serah gue wleeee." Nathan menjulurkan lidahnya

"Au ah gelap."

"Hehh lo berdua mau pulang ngak sii?? Ngak tau tempat emang." kali ini Valent yang melerai. Mungkin mukanya sudah seperti ' -_- ' sedari tadi.

"Gue duluan ya!!" Nathan pamit

"Gue juga!!" Angga pun pamit

"Hoamm.. gue duluan ya vin!! Ngantuk gue!!" Pamit Valent juga

"Yoii ti ati!!" Balasnya sembari melangkah akan meninggalkan cafe tersebut

"Ehh mas nya mau kemana?? Ini caramel macchiato nya belum dibayar mas!!" Ucap salah satu pegawai cafe disitu.

Alvino melirik kearah belakang, ternyata dirinya lah yang dipanggil oleh si pegawai cafe itu. Alvino menepuk jidatnya sambil memejamkan mata.

"Sialan tuh anak bertiga main ninggalin aje!! Kagak bayar lagi. Emang sial kayaknya gue." Gumamnya sembari mengeluarkan tiga lembar uang berwarna merah itu.

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

TBC
Maaf telat publishnya.. hehehe ngaret emang -_- dan maaf pendek hihihi 😋

Vomment jangan lupa!! 😍😘

Ig author : @arielpratama23

Complicated LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang