Yapss... Ini hari ke dua gue menjadi kakak kelas dengan tingkatan paling tertinggi.
Sebuah imajinasi mengajaku bercerita, dalam daya hayal tingkat dewa ibarat dongeng legenda. Akan ada romeo dan juliet versi indonesia.
Gue ambil selembar kertas dan sebuah pena tetangga, lalu mulai menuliskan ukiran ukiran sajak yang berharap bisa menggambarkan juliet masa kini. Dan gue pun bisa membagi hayal untuk kalian sang pembaca.
Dia...
Seperti cahaya yang datang pada malam gelap. Seperti bintang sirius yang terang, meski cuaca seperti baju terendam lumpur.
Andai saja ada satu kata yang bisa membuatmu sadar akan pandangan ku waktu itu, mungkin suasana menjadi berbeda, Berbeda karna aku yakin kita akan saling pandang memandang.
Terlebih lagi, apabila aku bisa melihat wajah manis mu, mata indahmu serta bibir mungil yang menghias topeng oraganikmu.
Aahhh betapa hebat orangtua yang mencetakmu.Rasanya sudah cukup gambarannya, kalian bisa bayangkan, bagaimana perasaan gue ketika melihat cewek itu kan.
Mungkin akan ada surat yang ia baca hari ini. "Tunggulah itu cantik" seketika hati gua berbicara, dan tangan gue pun lantas mengambil pena dan selembar kertas kembali.
Untuk mu
"DIRA"Kemarin saya melihat anda sedang berjalan di pinggiran kelas, seketika wajah saya terpesona akan kecantikan itu. Makadari ini izinkanlah saya mengenalimu lebih dalam lagi.
Saya tunggu di kantin, apabila kamu kekantin juga, itu artinya kamu mengizinkan saya, dan sebaliknya.
Aditya
"Sebuah surat yang akan kau baca telah usai di tuliskan, dira" ucapa gue dengan nada yang sangat pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untukmu Dira
Novela JuvenilLewat cerita ini, ku kenang kau atau mungkin kan kulupakan.