Bel pun sudah di bunyikan, jam belajarpun segera di mulai. Hari ini pelajaran Bahasa Indonesia. Yaps tepat sekali, waktu yang pas untuk gue cabut pelajaran dan alih profesi jadi tukang pos
"Rid.. Ridi, ikut gue yok, bentar aja, ada urusan yg sangat penting dan mendesak"
"Kemana? Gila lo, gimna mau izin keluarnya, ibunya aja baru dateng" jawab ridi dengan nada berbisik.
"Lo bilang aja pingin kencing, sanaa"
"Serius lo?, yaudah deh, demi lo ini mah" ucap ridi
"Lo tunggu gue di wc yaa.."
Seketika Ridi pun bangkit dari tempat duduknya dan beranjak kedepan minta izin keluar. Berselang 3 menit Ridi keluar dari kelas, gue pun bangkit dan maju kedepan untuk izin keluar.
"Bu, saya kebelet buang air besar bu, sumpahh.. Udh gak ketahan lagi bu"
Ucap gua sambil sedikit berakting dan langsung lari ke luar kelas.Hahahaa
Ok kali ini rencana gue harus berhasil, gue bersama ridi melaju dengan cepat menuju kelasnya dira."Mau ngapain sih dit? Tanya ridi
"Udh ikut aja" jawab gue dengan meyakinkan.Gue dan ridi mulai sedikit membuat curiga guru piket, dan tak mau banyak mikir, gue lari melalui kelas belakang dan sampai lah di belakang kelas dira.
"Mampus gue" desis gue sambil memukul jidat, ketika melihat guru yang mengajar di kelasnya dira adalah seorang guru yang kilerr.
Dengan gagah berani dan sudah mempertimbangkan resiko, gue pun mulai melaksanakan misi, gue lempar kertas yg berisikan surat izin mencintai itu dari balik jendela, yang seketika membuat dira menjerit karena kaget tiba tiba ada yang melemparnya.
"Aghhhh, kelar hidup gue" ucap adit yang membuat bu Darma melihat kejendela dan lantas menghampiri gue lalu cepat menyeret gue ke dalam kelasnya dira.
Keadaan kikuk pun gue rasakan yang dimana gue disuruh membacakan isi surat itu di depan siswa siswi kelasnya dira. Wajah tegang gue dan otak yang terus memikirkan harus mengambil tindakan apa pun jelas terlihat, terlebih lagi tatapan dari mata itu membuat gua menjadi gerogi, "aghhh diraaa, knp gue harus di malu maluin depan lu sihh" ucap gua di dalam hati.
"Ok" setelah gue tarik nafas dalem dalem, akhirnya ide cemerlangpun datang, gue bacakan saja surat itu seperti ini
Untuk mu
"Bu Darma"Kemarin saya melihat Ibu sedang berjalan di pinggiran kelas, seketika wajah saya terpesona akan kecantikan ibu. Makadari ini izinkanlah saya mengenali ibu lebih dalam lagi.
Saya tunggu di kantin, apabila ibu darma kekantin juga, itu artinya ibu mengizinkan saya, dan sebaliknya.
Aditya
"Hahahaa" seisi ruangan itu pun tertawa kencang, membuat muka ibu kiler itu memerah dan siap untuk melontarkan amarahnya. Gue pun langsung bergerak cepat keluar dan kabur dari lingkupan kelas itu.
"Aditttyaaaaaaaaaa" jerit ibu itu dengan begitu kencang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Untukmu Dira
Novela JuvenilLewat cerita ini, ku kenang kau atau mungkin kan kulupakan.