Sebuah rumah yang di huni kurang lebih 4 orang tersebut mengalami kerusakan yang errrr... Lumayan parah. Piring dan gelas pecah,barang berantakan entah bagaimana bentuknya.
"Gara-gara kamu!kami seperti ini!" bentak wanita yang lumayan berumur
"Ta-tapi aku salah apa?" tanya gadis itu takut
"Salahmu banyak!lebih baik kamu pergi dari rumah ini!" usirnya dengan kasar.
Gadis itu menitihkan air matanya karena pengusiran kasar tersebut. Dengan langkah pasti,ia mengambil semua barangnya dan pergi dari rumah. Keluarganya tidak ada yang tau kalau selama ini ia memiliki sebuah usaha yang lumayan besar. Jadi,kalaupun ia di usir pun masih memiliki tempat untuk berlindung.
Sampai di cafe usahanya,ia masuk ke ruangan khusus pemilik cafe. Tempatnya yang lumayan besar bisa menampung banyak orang. Fasilitasnya pun lengkap,beruntung orang yang kenal dengan dirinya.
"Hallo,ada apa?" tanya seseorang di sebrang
"Gua udah di usir" jawab gadis tersebut
"Apa lu bilang?! Lu beneran di usir?! Gila keluarga lu tuh,padahal lu kan nggak tau apa apa"
"Sekarang yang penting adalah bagaimana caranya gua hidup lanjut"
"Lu udah kaya ngapain ngurusin yang lain"
"Gua butuh apartemen,mobil sama cabang baru"
"Gua ngurus pasport lu dulu kalo mau nambah cabang di tempat lain,soal apart dan mobil gua yang ngurus. Sementara lu di cafe aja dulu,"
"Oke,thanks ya by"
"My pleasure,dear"
Tut
Ku hela nafas berat,sepertinya lebih baik begini. Tak ada keluarga tak apa,selama aku tak salah dalam masalah ini. Pintu terbuka lebar,ku tengok ke samping.
"Kenapa?" tanyaku kepada seorang gadis.
"Gua ikut lu pergi,gua nggak kuat." Jawabnya sambil duduk di sofa.
"Lu ngapain ikut pergi,lu anak kebanggaannya kan." Sindirku
"Walaupun kebanggaan kalo berantem terus gua harus apa?"
"Lu pergi terserah kemana aja,jangan ikut gua" aku bangkit dari duduk lalu ke kamar pribadi ku.
"Please,gua ikut" ucap adik ku depan pintu kamar
"Gua tau lu mau morotin uang gua,mending lu pergi aja. Cari kerjaan yang layak,"
Aku pun meninggalkan nya sendiri dan menutup pintu rapat.
"Gua tidur dimana?!" pekiknya keras,aku menghela nafas berat.
"Di sofa,itu cukup buat lu tidur sehari."
Pagi hari nya aku udah siap untuk pergi dari negara ini,adikku pun sepertinya susah pergi entah kemana.
Seseorang bersandar di pintu dengan tangan yang di masukkan kedalam saku nya.
"Sudah siap?" tanya Aby,aku menengok dan mengangguk.
"Sudah semua,tinggal pergi lagi." ucapku berjalan mendekatinya.
"Gua tadi lihat adek lu pergi ke bar," mata ku langsung melotot,sepagi ini?!
"Bar mana?kita mampir dulu,gua takut dia kerja malah di bar."
"Ujung jalan,gua sih kurang tau dia ngapain di sana. Cuma ya pakaian dia baik baik aja," ucap Aby santai
"Bukan masalah pakaian tapi tingkah dia lu tau lah,melewati batas." ucapku berjalan keluar lebih dulu yang di susul oleh Aby.
KAMU SEDANG MEMBACA
life so bad
Romancedimana sebuah kisah tentang kehidupan yang sangat buruk,setiap orang ingin merasakan kebahagiaan. tapi entah kenapa seorang wanita rasanya kebal akan rasa sakit dan bahagia. bahkan dia tidak bisa membedakan apa itu rasa sakit dan rasa bahagia. this...