"Sometimes the meeting are not intentionally make us be more likely to meet later"Bella Sinta
Kring...kring...
Suara itu menggangguku. Aku pun terbangun sambil mengumpulkan nyawaku yang masih sepenuhnya belum sadar. Betapa kagetnya aku ketika melihat jarum jam yang menunjukkan angka 06:20. Dengan cekatan, langsung aku berlari memenuhi ruangan untuk membersihkan diri.
Jam menunjukkan angka 06:50. Aku pun harus berlarian agar sampai di halte bus. Sesampainya di sana, ku lihat bus berhenti. Langsung saja aku pun menorobos masuk ke dalam bus. Tak sengaja aku menghantam sesuatu karena aku memaksa masuk ke dalam bus. Bisa ku dengar seseorang berteriak dengan lantangnya. Membuat seluruh orang menatap sang empunya sekaligus membuatku menghentikan langkahku.
"Shitt,,kurang ajar. Kalo mau naik jangan main nyerobot aja. Kalo nabrak orang terus kenapa-napa gimana! Mau tanggung jawab!"teriaknya membuat semua orang beralih menatapnya.
Aku pun menoleh ke asal suara. "Maaf mas,,saya gak sengaja."akupun menjawab dengan rasa takut. Dapat ku lihat dari tatapannya dia akan memarahiku ketika tiba-tiba seseorang mengintrupsi.
"Heii! kalian jangan ribut di sini. Kalo kalian gak mau saya turunkan di sini." ucap seseorang yang telah menyelamatkan ku darinya. Mungkin dia kondektur bus ini.
Sepertinya dia tidak lagi mempermasalahkan ini,Karena ancaman dari sang kondektur. Segera aku pun kembali menghadap ke depan, merangsek maju membuat para penumpang kembali menoleh ke arahku, kudengar mereka menggumamkan sumpah serapah kepadaku. Itu Lebih Baik. Dari pada aku harus merasakan tatapan tajam dari seseorang yang telah ku tabrak tadi. Bisa kurasakan bulu kuduk ku merinding.
--BdK--
"Pak,.kiri"interupsiku membuat sang supir memberhentikan busnya. Akhirnya aku pun sampai di tempat tujuan (Sekolah). Aku melihat gerbang sekolah sudah di tutup. Ku percepat langkahku mendekati gerbang itu.
Aku pun memanggil satpam yang ada di dalam. "Pak bisa tolong buka gerbangnya? Biarkan saya masuk pak pleassee..."ucapku dengan tatapan memohon.
"Jadi kamu peserta didik baru? Kenapa terlambat?"
"Iya pak kesiangan. Tolong pak kali ini aja kok, gak akan saya ulangi lagi"
"Ya sudah Saya buka dulu gemboknya."Akhirnya gerbang pun di buka, aku pun masuk ke dalam. Sesaat setelah itu...
Hosh..hosh...
"Pak tung..gu jangan du..lu tutup ger..bangnya."teriak seseorang dengan napas yang tersenggal-senggal. Loh kayaknya aku kenal sama suara ini.ucapku di dalam hati. Karna di rundung rasa penasaran aku pun menoleh ke belakang. Itu kan cowo galak yang tadi aku tabrak di bus. Apa dia sekolah di sini? Kenapa tadi aku tidak memperhatikan seragamnya yang sudah jelas tercetak bahwa dia adalah siswa di sini. Alamat gawat ini namanya. Keluar dari lubang ular lalu masuk dalam kandang singa.
Perasaanku mulai tidak enak semenjak dia cowo galak itu di sini. Muncul seringaian dari wajahnya yang garang itu ketika melihatku. Segera aku melanjutkan langkah kakiku menuju ke arah lapangan dimana banyak terdapat peserta didik baru yang sedang mengikuti MOS.
Sesampainya di lapangan, aku berjalan mengendap-endap di belakang para peserta didik baru. Tak lama kemudian Ku dengar sepertinya seseorang berteriak kepadaku. "Hei kamu diam di tempat! Kamu peserta didik baru kenapa baru datang. Ini sudah terlambat 10 menit dari jam masuk siswa." tanya cewe aneh ini padaku. Duh, ketahuan deh
Kenapa cewe aneh? Karena lihat saja penampilannya kayak tante-tante mau kondangan. Wajahnya yang di hias dengan make up tebal, di sertai dengan pakaian mini yang menunjukkan lekuk tubuhnya. Di kira ini tempat apa?
Ku angkat wajahku seketika memandang wajahnya. "Kakak ngomong sama saya?"kata ku pelan namun terdengar oleh si lawan bicara.
"Ini orang ga tau sopan santun banget. Ya iyalah gue ngomong sama loe. Orang udah jelas cuma lo yang terlambat." jawabnya dengan nada tinggi
"Kak, bisa ngomongnya biasa aja gak. Kuping aku bisa budek kalo kakak ngomongnya kenceng banget.""Ini anak udah ga tau sopan santun, juga ngelawan lagi. Lo itu masih junior di sini jadi jangan seenak jidat sendiri. Masih hari pertama aja udah jadi anak rese. Sekarang sebagai hukuman, Lo lari mengelilingi lapangan ini 5 kali putaran." ancamnya yang membuat ku bergidik ngeri. Pasalnya ini lapangan gede banget. Lari 3 kali putaran aja udah capek apalagi 5?. Bisa pingsan nanti. Mana di liatin banyak orang. Bisa-bisa harga diri gue jatuh terus Mau di taro di mana nanti muka gue.
"Tapi kak,, aku..." tiba-tiba seseorang menyela ucapanku.
"Ada apa ini?"tanya seseorang yang membuat ku menatap ke arahnya. Ya Tuhan kenapa harus ketemu sama dia.batinku berkata"Ini anak baru tapi kesalahannya banyak banget. Mulai dari terlambat, ngelawan kakak kelas, ga punya sopan santun sama kakak kelas. Ya udah Gue hukum dia suruh lari keliling lapangan 5 kali tapi dia malah ngeyel." jelas si cewe aneh dengan ekspresi yang super imut. Menjijikkan menurutku.
Dengan wajah evilnya ku lihat cowo galak itu menyeringai kepadaku. Ia menyuruhku untuk melakukan perintah sekaligus hukuman dari kakak kelasnya. Aku pun menggelengkan kepala tanda tak mau "Maaf ya,, Emangnya Siapa anda berani ngatur saya? Anda kira anda tidak punya kesalahan juga. Anda pikir ini jam berapa? Sampe-sampe baru berangkat."todongku dengan sedikit menyindir di akhir kata. Enak banget datang-datang ngatur orang. Lagian itu cowo juga terlambat. Harusnya di hukum juga kali.
Air mukanya berubah datar mendengar ku menyindirnya. "Lo gak tau siapa dia?"ujar si cewe aneh menjawab pertanyaanku. Saat cewek aneh itu akan melanjutkan kata-katanya, sebuah tangan terangkat menandakan ia untuk diam.
"Lo gak tau siapa gue? Gue Ratzelian Ruslan menjabat sebagai KETUA OSIS disini semenjak tahun lalu. Karena lo udah tau gue, sekarang cepet ikuti perintah gue."ucap cowok galak itu dengan sedikit penekanan pada bagian Ketua osis. Mendengarnya agak sedikit merinding. Namun bukan Bella namanya kalo gak keras kepala.
Bukannya ekspresi takut yang di tunjukkan, aku malah tersenyum mengejek."Anda mau ngajak saya kenalan? Ckck modusnya ada-ada aja."kataku terang-terangan. Seketika Rahangnya mengeras, matanya berubah tajam setajam pisau. Ia terlihat marah bahkan sangat marah mendengar lontaranku.
"LO!! Cepet sekarang lari 5 putaran atau kalo gak gue tambah jadi dua kali lipat. Kalo lo ngelawan lagi gue tambah jadi 5 kali lipat. Gue hitung sampe tiga!" bentakknya membuat ku kicep dan membuat semua orang yang mendengarnya takut.
"SATU...!!"aku masih diam di tempat
"DUA..!" Aku mulai sadar bahwa ucapan kali ini tidak bisa di bantah
"TI..." Aku mendengus. Oke kali ini aku kalah. Segera aku memutar badan dan melangkah mulai dari langkah kecil hingga berlari seperti yang dia katakan. Dari pada nanti hukumannya nambah. Seluruh orang menatapku,Baik itu peserta didik baru maupun kakak kelas. Aku Baru menyadari kalau semua orang sejak pertama melihat keributan kami. Lebih tepatnya keributan yang gue buat sendiri. Dari kejauhan cewek aneh itu tersenyum evil melihatku yang akhirnya tunduk juga.
--BdK--
Baru tiga putaran aku sudah mulai kelelahan. Aku pun mengambil inisiatif untuk berhenti sejenak. Mengatur napasku yang tidak beraturan. Kakiku pun mulai merasakan reaksinya (pegal) akibat kegiatan lari tadi. Matahari pun mulai meninggi. Panas yang menyengat tampak terasa di kulitku. Keringat bercucuran membasahi keningku. Mataku terbuka mendengar teriakkan seseorang. Otomatis aku membalikkan badan ke arah sumber suara.
"Heh kenapa berhenti! Segitu doang aja udah cape. Ckck Dasar Lemah! Cepetan lari atau gue tambah hukumannya." teriaknya membuatku tersulut emosi. Darahku mendidih, mendengar ia berkata kalau aku Lemah? Hah. Akan aku buktikan kalau aku tidak seperti yang dia pikirkan. Dengan sisa tenaga yang ada aku melanjutkan kegiatanku. Namun kali ini berbeda karena aku melakukannya dengan semangat tinggi.--BdK--
Hallo semuanya??
Gimana sama cerita ku? Penasaran?
Oke, lanjut bab 2.Btw ini cerita pertamaku loh..😁😁
*kagak ada yang tanya😒😒
Biarin gue lagi curhat
Oh ya jangan lupa tekan bintang⭐ yang ada di bawah ini👇👇👇
Komennya juga ya..Sekian dari saya
KAMU SEDANG MEMBACA
BESI Dan KARAT
Novela Juvenil"Kalo cuma main-main jangan sama gue, karena gue bukan boneka. Kalo lo main boneka berarti lo banci " ~Bella Sinta "Gue ga akan pernah main-main sama yang namanya perasaan. Lo nya aja yang terlalu baper, sampe sedikit perhatian dari gue lo anggap it...