Hari pertama masuk

27 4 0
                                    


"Apa yang terjadi pada kamu hari ini itu karena apa yang kamu lakukan kemarin. Maka Jadikan hari ini sebagai pelajaran untuk esok hari"

Ratzelian Ruslan


  "Siall.."ucapku dengan penuh amarah. Baru saja aku aku akan berangkat sekolah ketika melihat ban motor kesayangan ku tidak terisi oleh gas atau udara.

     "Dasar adek kurang ajar,main ngempesin ban motor gue. Awas aja kalo ketemu bakal gue cincang dia"ancamku dengan amarah yang memuncak. Dengan tidak sopan nya dia berani-beraninya membuat motor kesayangan ku jadi begini. Dia juga membuat ku bisa terlambat ke sekolah karna keusilannya yang tidak bisa di tolerir.

"Gawat nihh,, kalo kayak gini bisa-bisa gue terlambat ke sekolah. Mana lagi ada MOS , bisa-bisa gue di cap ketua osis yang buruk." Akhirnya karna tidak ada jalan lagi aku memilih naik bus. Aku pun duduk sambil menunggu di halte. Ku lihat dari jauh bus datang menghampiriku. Saat di depan mata aku pun beranjak lalu menaiki bus.

     Sebelum saat menapakkan kaki ke
dalam bus, tiba-tiba seseorang mendahuluiku dan menabrak bahuku keras.
"Shitt.. Kurang ajar. Kalo mau naik jangan main nyerobot aja. Kalo nabrak orang terus kenapa-napa gimana? Mau tanggung jawab"ucapku dengan nada kasar. Dengan seenaknya orang itu menerobos masuk kedalam bus. Siapa yang beraninya melakukan ini.

       Dapat Ku lihat orang-orang di dalam bus menatapku. Terlihat seorang gadis di hadapanku diam membelakangiku. Kemudian menoleh ke arahku.
    "Maaf mas,, saya lagi gak sengaja."kata gadis itu dengan raut sedikit wajah ketakutan. Ternyata seorang gadis yang melakukan semua kesalahan ini. Dia bilang gak sengaja? Hah. Dia udah bikin bahu gue sakit. Lagian siapa dia main nyerobot masuk, Emangnya ini bis nenek moyang lo.

      Aku pun menatapnya tajam hendak memarahinya, namun sebuah suara mengintrupsi kami.
"Hei!! Kalian jangan ribut di sini. Kalo kalian gak mau saya turunkan di sini." sela seseorang dengan ancamannya yang telah menyelamatkan si gadis sialan yang sudah menabrakku.

Mau tak mau aku pun akhirnya menyerah. Bisa berabe kalo di turunkan di tengah jalan. Dari ekor mataku bisa ku lihat si gadis sialan berjalan menjauhi ku. Merangsek ke depan membuat para penumpang yang tersenggol menyumpah serapahnya. Ku tatap tajam bahunya yang masih dapat ku lihat walaupun sebagian tertutup seseorang.                       

--BdK--


"Pak kiri.." interupsi seseorang yang membuat ku mengalihkan perhatian ku ke sumber suara. Aku sedikit terkejut ketika tahu gadis sialan itu turun dari bus. Seketika aku pun menyerahkan uang kepada kondektur. Lalu turun dari dalam bus mengikuti langkah si gadis itu.

   Kayaknya dia peserta didik baru disini. Tiba tiba terlintas di pikiranku untuk melakukan sesuatu kepada gadis itu,seketika senyumku mengembang. Ku langkahkan kaki jenjangku lebih panjang dan agak sedikit berlari, melihat arloji di tangan ku menunjukkan pukul 07:10.

Hosh...hosh...

"Pa..k tu..nggu Jangan du..lu tutup ger..bangnya"teriakku dengan nada yang tidak beraturan. Ini di sebabkan karena kegiatan lari yang menguras tenaga. Dapat ku lihat dari luar gadis sialan itu menoleh kepadaku. Senyumku makin melebar, tatkala melihat raut wajah ketakutannya. Dia pun memilih melanjutkan perjalanannya menuju lapangan.

     "Lho kamu baru berangkat? Ucap pak ahmad.  Pak ahmad ini satpam di sekolah ku. Temen-temen anggota osis bilang kalo pak ahmad ini orangnya galak. Namun entah mengapa sikapnya agak berbeda dengan ku. Jika aku terlambat dengan sendirinya pak ahmad akan membukakan pintu gerbangnya untukku. Tetapi berbeda kalau itu temanku. Mereka pasti akan sedikit kesusahan untuk masuk. Berbagai pujian,bujuk dan rayu di keluarkan, tetap pak ahmad tidak akan mempan dengan itu semua. Loh kok jadi bicarain pak ahmad. Oke back the topic.

BESI Dan KARATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang