Semua diam, semua mematung. Tak ada seorangpun yang bersuara bahkan untuk sekedar berbisik. Tetap tenang membiarkan seluruh atensi tertuju pada seseorang didepan sana. Seseorang yang larut dalam lantunan irama. Mengalunkan jutaan untaian kata berbentuk alunan nada.Terlalu disayangkan pabila ada nada terlewatkan ditelinga, meski hanya satu kata.
Lantunan lagu terhenti. Tergantikan oleh riuh tepuk tangan menggema. Memenuhi luasnya ruangan yang dihadiri seluruh guru, siswa, pun juga wali murid. Sebuah acara khusus yang diperuntukkan menyambut kembalinya murid kebanggaan sekolah.
Setelah satu tahun lamanya berhasil mengikuti program pertukaran pelajar ke Negeri Kincir Angin tanpa hambatan. Teriakan histeris kebanggaan tak henti ditujukan pada seorang siswa yang berdiri didepan para tamu undangan.
"Dan sekali lagi berikan tepuk tangan yang meriah untuk Jeon Jungkook kita."
Seorang pria paruh baya berstatus Kepala Sekolah berdiri disampingnya. Memberikan tropy piagam beserta penghargaan lainnya. Tangan besarnya terangkat mengusak surai lembut sang murid dengan begitu sayang, syarat akan kebanggaan.
Dia Jeon Jungkook, siswa kebanggaan. Pengharum nama sekolah dengan berbagai prestasi. Semua siswa, guru bahkan para wali murid telak mengecap dirinya sebagai panutan anak-anak mereka.
Sekali lagi, Jeon Jungkook. Pemuda pemilik perpaduan wajah tampan dan cantik dalam waktu bersamaan. putra tunggal dari keluarga Jeon, pemilik JJ Corp. perusahaan terbesar di Korea Selatan dengan anak cabang merata dipenjuru dunia. Hidup dengan limpahan kasih sayang dari orang tua serta kerabat, telak tak membuatnya menjadi pribadi yang angkuh. Keberadaannya disegani, ketiadaannya dinanti. Tiada seorangpun yang tak menyukainyaㅡ karena pada dasarnya dirinya terlalu sempurna untuk dibenci.
Senyuman tulus tak dibiarkan luntur dari bibir indahnya. Tubuhnya terus membungkuk memberi hormat pada guru dan seluruh pemirsanya. Senyumnya melebar, tatkala pandangan matanya bersibobrok dengan sosok pemuda tampan yang juga tersenyum hangat kepadanya. Pemilik hatinya.
Air mata yanh sedari tadi menumpuk disudut mata, dibiarkannya lolos begitu saja. Tatkala tatapan matanya kembali bersibobrok dengan pria dan wanita paruh baya yang duduk bersebelahan dengan sang pujaan hatinya. Kedua orang yang paling berharga didalam hidup. Ayah dan Ibu, menampilkan senyum kebanggaan tiada tara kearahnya.
Masih dengan dengan senyum terpampang pada bibir cantiknya, membawa kaki kecilnya melangkah menuju deretan kursi bagian tengah. Tempat dimana orang terkasihnya duduk berkumpul menyaksikan dirinya; yang kembali menyandang predikat siswa teladan untuk kesekian kalinya. Tubuh kecilnya menghambur kedalam pelukan ibu ayah. Merapalkan ungkapan termakasih sebanyak-banyaknya. Orang tua yang merelakan waktu sibuk demi menghadiri undangan wali murid disekolahnya.
"Selamat sayang."
Suara serak dan berat itu seakan menyadarkannya. Membawa larut dalam senyuman, mengahambur dalam pelukan hangatnya. Teruntuk pemuda tampan yang sedari tadi tersenyum teduh untuknya. Dia lelakinya, yang telak melindungi dan menjaganya dari mara bahaya. Tak pernah membiarkan seseorang menyentuh dan melukai dirinya. Pemuda yang selalu merengkuhnya, baik dalam keterpurukan, hingga kebahagiaan.
"Terimakasih, Tae."
Ungkapan tulus dari lubuk hati yang terdalam. Terkhusus untuk pemuda yang begitu menyayanginya. Yang rela melakukan segala hal demi kebahagianya. Hanya dia, Kim Taehyung, definisi sempurna seorang kekasih bagi Jeon Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Last Smile | Kth+jjk
Fanfiction[COMPLETED] Apakah takdir sedang mempermainkanku sekarang...?? Bahkan orangtuakupun meninggalkanku disaat semua orang tengah menghakimiku...disaat kekasih yang kutau sangat mencintaiku mencampakkanku... Dan disaat sahabat yg kupercayai menghianatiku...