"Lepaskan tanganmu." Pemuda tampan itu melepas paksa sepasang tangan yang melingkari sikunya.
"Pergi dan berhenti mengikutiku." Lanjutnya dingin."Tidak. Apa kurangku Tae? Aku sudah memberikan semua padamuㅡ hatiku, tubuhku."
Taehyung balas menatap tajam gadis itu.
"Kau lupa? Bukankah kau sendiri yang menawarkan tubuhmu, selagi kekasihku tidak ada?" Tersenyum sinis.
"Sekarang dia sudah kembali. Dan aku tidak menginginkan apapun yang ada pada dirimu.""Itu perjanjian dulu, Taehyung. Sebelum aku semakin mencintaimu. Lagi pula kau sudah meninggalkannya kan, apalagi yang menghalangi hubungan kita?" Gadis itu meraih punggung tangan Taehyung dan mengelusnya lembut.
"Lihat aku, aku sudah menyukaimu sejak awal, aku yang lebih dulu mencintaimuㅡ jauh sebelum kau mengenal Jungkook."
"Tetapi aku tidak. Aku hanya mencintai Jungkook, menginginkan dia bukan yang lain. Dia kekasihku, selamanya milikku."
Taehyung menarik kasar tangannya hingga terlepas dari genggaman wanita itu. Lalu membalikkan tubuhnya berniat melangkah pergi meninggalkannya.
"I-ireneㅡ Noona." Langkah Taehyung seketika terhenti. Sedikit terjingkat begitu sang kakak sepupu berdiri tepat didepan tubuhnya.
"Bodoh." Irene mendorong bahu Taehyung dengan jari telunjuknya, telak membuat tubuh Taehyung terhuyung kebelakang.
"Tidak berguna." Satu dorongan lagi dan tubuh Taehyung terdorong satu langkah kebelakang lagi. "Menjijikkan." Lalu tamparan keras mendarat pada pipi kirinya."Membuang berlian demi memungut besi berkarat." Taehyung tak menjawab. Hanya diam dengan kepala tertunduk. Telak membuat Irene tersenyum miring melihat raut penyesalan Taehyung.
"Tangkap dia Pak." Ucapnya lantang, tatapan tajamnya tidak beralih dari wajah adik sepupu, namun tangannya menunjuk ke arah gadis yang berdiri dibelakang Taehyung.
"Gadis munafik itu yang mendorong Jungkook dari lantai dua sekolah. Saya ada dilokasi kejadian, melihat semuanya dan bersedia menjadi saksi."Dengan gerakan sigap, para polisi yang sedari tadi dibawa Irene segera menangkap Jennie. Meski gadis itu meronta dan memberontak, namun tidak membuat dua polisi itu kesulitan. Kedua tangannya sudah menyatu dengan borgol. Digiring paksa memasuki mobil polisi, untuk dibawa ke kantor guna penyelidikan. Irene melangkah angkuh melewati tubuh Taehyung. Menabrakkan bahunya dengan sengaja. Tanpa memperdulikan tubuh Taehyung yang terhuyung dan hampir limbung.
•
•
•
Derasnya hujan terus mengguyur membasahi Luasnya kota Seoul. Disanaㅡ didalam kamar sebuah apartemen mewah, seorang pemuda tengah duduk bersimpuh ditengah dinginnya lantai. Keadaannya begitu memprihatinkan, sangat jauh dari kata baik. Beberapa kaleng bir dan botol soju kosong berserakan disekitarnya. Wajahnya tidak manusiawi, hanya seperti raga tanpa nyawa. Lingkaran hitam tercetak jelas dibawah matanya. Serta bekas luka sayatan disana siniㅡ sebagai akses dimasukkannya serbuk heroin kedalam tubuhnya.
Tiga minggu berlalu, semenjak kejadian dimana dirinya mempermalukan kekasihnya. Hingga berujung pada sang kekasih yang harus dikeluarkan dari sekolah. Semenjak itu pula, kekasihnya seolah menghilang bak ditelan bumi. Taehyung sudah mencoba mendatangi apartemennya, namun nihil. Tidak ada tanda-tanda Jungkook didalam sana.
Semua yang berhubungan dengan Jungkookpun tidak ada yang dapat ditemui. Seolah semua menjauh dari dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Last Smile | Kth+jjk
Fanfic[COMPLETED] Apakah takdir sedang mempermainkanku sekarang...?? Bahkan orangtuakupun meninggalkanku disaat semua orang tengah menghakimiku...disaat kekasih yang kutau sangat mencintaiku mencampakkanku... Dan disaat sahabat yg kupercayai menghianatiku...