*
Gue menggaruk-garuk paha gue. Kok gatal banget dah!? Paha gue sampe merah banget nih gue garuk-garuk tapi masih aja gatal. Mungkin karena sekarang gue sedang berendam di hottub yang sama dengan si busuk! Jadi gatal banget nih paha gue karena terkontaminasi dengan air yang di pake si busuk dengan kaki buluk itu.
Candace menyenderkan kepala nya tenang,"tuh kan..kita bisa damai dan tenang..kalau kalian bisa diam..dunia akan menjadi tenteram tau.."ucap Candace dengan tampang mutado nya. Gaada yang nyadar apa kalo gue sakit hati? Eak.
Enggalah masa gue kayak gitu doang sakit hati? Sakit hati itu untuk orang yang lemah
( heh enak aja! Author lagi sakit hati tahu )
Ga nanya
( anjing lu kat. )
*ngacir ke kamar mandi*
Lho kok jadi pembicaraan gue dengan author? Yah bomat lah. Poko nya gue harus berusaha damai ato nggak nanti gue kena lagi tatapan medusa Candace.
Catherina meluruskan tangannya.
Bruk!
Tepat di wajah ku.
"Heh lo bisa lihat ga sih? Udah tahu ada gue napa pake acara gini-giniin tangan segala? Picek banget sih!"semprot gue kesal.
Catherina melemparkan tatapannya ke gue dengan sok serem,"Gue punya ya,lagipula ini salah lo juga kenapa ada disitu! Udah tahu gue ada disini napa masih diem disitu kayak orang bloon? Lo kali yang picek!"balas nya.
"Heh kampret!"bentak gue.
Byur!
"ANJING!"jerit gue dan Catherina bersamaan karena wajah kami yang di semprot oleh air panas. Gue buru-buru ambil 2 handuk dan memberikannya ke Catherina dan buat muka gue juga.
Lho,
Apa yang barusan gue lakukan?
Nolongin Catherina?
"HEH! Sini kembaliin handuk gue itu dua-dua nya buat gue tahu!"gue segera merebut handuk yang sedang di pakai oleh Catherina."Eh! Lo udah kasih ke gue ya buat gue lah,oon!"balas nya lagi. Gue merebut handuk itu dari tangan Catherina. Tapi Catherina malah merebut kembali.
"HEI!"teriak seseorang dari ujung hottub.
Gue dan si busuk itu otomatis menoleh secara bersamaan."Jangan berantem di bilangin juga! Udah kek Kat,itu handuk nya buat Catherina aja! Lo bagi-bagi dong! Kalian berdua emang berantem mulu kayak anjing dan kucing!"Candace menggeleng-geleng kan kepala nya. Gue menghela nafas.
"Kalo gitu gue jadi kucing,kucing kan imut-imut geto kayak gue."
Waduh,suara itu bikin gue mau muntah."Kucing kan takut sama anjing,jadi gue anjing dan gue akan nakutin lu seumur hidup!"gue mengepalkan tangan gue dan melirik Catherina."Yaudah! Kalian ini! Gue panggil pelayannya,agar hottub nya di pisah!"Candace bersungut-sungut. Lalu mengambil baju handuk nya dan pergi.
*
"WAT!? GUE!? sama DIA!?"
Terdengar teriakan dari kamar mandi segede istana itu. Kami sedang berusaha memilih-milih hottub dan yang baru gue denger dari Candace,gue harus satu hottube dengan Catherina.
"Ga bakal,ga bakal,ga bakal. Lo tahu kan Can,gue benci banget ama yang namanya kaki buluk?"gue berkacak pinggang lalu menoleh ke Catherina."Buluk? Bukannya itu lo ya?"Catherina membuang muka."Ga mau tahu! Poko nya harus kayak gitu!"Candace kembali melayangkan serangan tatapan medusa nya ke arah gue.
Gue menarik nafas,lalu menghembuskannya."Udah kek ga usah lebay gitu,"Catherina berjalan melewati gue,lalu menyebut di hottub gede punya gue dan---si buluk itu.
Candace hendak berjalan keluar sehingga gue cegah,"Hoi. Lo mau kemana? Jangan tinggalin gue berdua sama si busuk dong. Nanti kalo lu balik dia udah gue bunuh gimana?"seru gue kesal. Candace menoleh ke arah gue."Gue mau beli makanan. Bentar yaa."Candace meneruskan jalannya.
*
Candace POV
Aku meninggalkan Kathleen sendiri dengan Catherina.
a very nice job,huh?
Mereka bakal damai setelah ini. Aku yakin.
Bayangkan saja,mereka sudah berantem lebih dari 5 tahun. Mereka ga pernah akur! Dan ini adalah salah satu nya kesempatan agar mereka bisa damai. Kalo rencana ini berhasil,ya bagus. Kalo nggak,ya udah. Tinggal aku buat lagi kok. Aku kan jenius. Hehehe.
Walaupun IQ candace jelas lebih gede,tapi aku juga dong. Itu mesin IQ nya aja yang rusak waktu aku tes.
Terdengar tawa an dari kamar mandi yang gede banget itu.
Oh!?
Apakah mereka sedang tertawa-tawa karena candaan mereka dan keakraban mereka sendiri? Oh aku tidak boleh melewatkan hal ini.
Segera saja aku beranjak dan berlari ke pintu kamar mandi. Tapi harapan ku meleset dan jatuh ke jurang dalam sekali. Terlihat Catherina yang duduk di lantai basah dan memegangi pantat nya. Juga Kathleen yang tertawa terpingkal-pingkal di hottub."Ada apa?"tanya ku bingung.
Sudah jelas tahu Candacee. Catherina pasti jatuh gara-gara sesuatu dan aku yakin itu karena Kathleen."Hei! Bisa ga sih kalian ga berantem 5 menit saja? Gue lagi berusaha untuk mesan makanan dan gue harus fokus!"tukas ku blak-blakan. Sedetik kemudian Catherina dan Kathleen langsung diem sambil melihat wajah aku.
Aku menghela nafas. Lalu berlalu lagi ke telefon dan kertas menu.
*
Kathleen POV
Jujur,gue ngakak banget sekarang tapi gara-gara Candace gue harus mendem dulu. Padahal di otak dan hati gue semua nya pada ketawa ngakak karena Catherina.
Flashback 5 menit yang lalu
"Heh! Udah geseran gue disini!"seru gue kesal saat melihat Catherina yang ingin menjejak kan kaki buluk nya di tempat gue di hottub."Ah bodo amat kali!"Catherina berusaha memasuki hottub nya,tetapi gue dorong dia kebawah.
Dan entah mengapa,pantat nya jatuh persis di lantai.
"Anjing.."gumam dia pelan saat pantat nya terkena lantai. Wajah dia berubah dan membuat tawa gue meledak.
Oh catherina yang cantik dan di puja-puja. Jika dia sudah jatuh,wajah nya menjadi warna merah,syok dan mata na menyipit dan membuat gue tertawa-tawa. Terima kasih karena membuat gue tertawa.
Karena tawa ku yang tak berhenti-henti,Candace akhirnya datang. Dia melihat Catherina,lalu gue yang masih belum berhenti tertawa."Ada apa?"tanya nya. Tapi tak ku jawab,aku sibuk tertawa karena muka Catherina yang masih saja seperti itu.
"Hei! Bisa ga sih kalian ga berantem 5 menit saja? Gue lagi berusaha untuk mesan makanan dan gue harus fokus!"tukas Candace kesal. Dia melipat tangannya.
Uh oh!
Mata medusa Candace datang lagi. Gue melihat ke wajah nya. Wajah yang imut dan mata yang menyeramkan. Lalu terdengar helaan nafas dari Candace. Kemudian dia pergi."Tuh kan! Makanya lu jangan masuk-masuk ke tempat gue dan bikin ribut!"omel gue kesal. Catherina siap dengan balasannya.
"Apa!? Lo sendiri yang bikin pantat gue sakit malah gue yang di salahin gimana sih lo,nyet?"bentak Catherina."Lah kan lo yang pertama bikin ribut kok malah gue yang di salahin? Salah lo sendiri kenapa mau masuk-masuk tempat gue padahal udah ada gue! Salah kaki buluk lo itu!"balas gue tak mau kalah.
Candace mengintip dari pintu yang terlihat dari ujung mata ku.
This is gotta be a long night.
*
"

KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Zfita
Fiksi RemajaKembaran emang bikin gue sengsara. Cuma karena dia dilahirin duluan dia jadi bisa nyuruh-nyuruh gue gitu? Bego banget. Apa lagi kalo dia mencuri semua cowok yang gue suka. Tapi ada saat-saat dimana kembaran bisa jadi menyenangkan. Sayang nya di hidu...