Hujan turun lagi bersama air mata yang menderai di pipiku. Langit seolah menangis bersamaku. Lagi dan lagi, menemaniku mengusir rasa rindu pada putriku. Dan kenangan itu begitu mengusik hatiku seperti tetes hujan yang kurasakan di sekujur tubuhku. Sungguh tajam dan nyeri kurasakan sampai ke ulu hati. Entahlah setiap hujan turun kenangan yang sama muncul lagi.
"Ibu.., sakit Bu...,"
Masih terngiang rintih putri kecilku saat berjuang melawan sakitnya, 20 tahun yang lalu.
"Iya, sayang. Kita tunggu ayah pulang ya. Nanti kita ke dokter." Aku menghiburnya sekaligus menghibur diriku sendiri. Karena waktu itu aku juga tidak yakin, apakah ayahnya akan pulang atau tidak.
Dan aku semakin tidak tahan melihat penderitaannya. Tanpa berpikir panjang dan tanpa peduli pada apapun, aku berlari membawa anakku seperti orang gila mencari orang yang mau menolongku mengantar putriku, yang demam tinggi, kemana saja untuk mendapatkan perawatan.Masih kurasakan degup jantungnya menyatu dengan gemuruh di dadaku, kepalanya lunglai bersandar di bahuku
Aku terus berlari dan berlari mencari uluran tangan seseorang. Namun semua sia-sia. Tiada seorangpun yang kutemui. Semua orang ada dirumah masing-masing dalam buaian orang-orang terkasih.
Sampai akhirnya putriku sudah tidak tahan lagi. Semakin lunglai dan tak bergerak di pelukanku dalam angkot yang membawa kami ke sebuah klinik.
Sungguh masih kuingat bagaimana dokter mengatakan bahwa putriku sudah pergi.
"Nenek, ayo kita masuk." Si kecil Nadya menarik tanganku dan menyadarkanku dari lamunan.
"Ah ..., Nadya." Aku menurut saja ditarik oleh anak kecil itu. Anak yang membuka lagi luka lamaku. Dan sebenarnya aku tidak ingin berlama-lama dengannya. Entahlah. Mata kecil itu, mata yang menurun dari ibunya, selalu mengoyak luka yang sangat ingin aku sembuhkan. Namun usahaku sia-sia.
![](https://img.wattpad.com/cover/111653654-288-k209781.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejumput Rindu Buat Putriku
LosoweSemua terjadi saat hujan. Aku kehilangan putriku ditengah derasnya guyuran hujan. Aku harus menerima putrimu di tengah guyuran hujan dan airmata. Aku menemukan kembali hidupku saat hujan membasuh semua luka hatiku. Ini bukan putriku tapi aku telah m...