Prologue

68 4 0
                                    

Di pagi yang sejuk dan bersalju, ji soo yeon melangkahkan kaki jenjangnya menuju halte bus. Walaupun jaraknya yang lumayan jauh, tapi itu satu-satunya halte yang dapat mengantarnya menuju sekolah.

Tangan munggilnya hendak mengaitkan earphone ditelinganya. Tapi ia berhenti setelah mendengar suara seseorang yang berkata "akan kubunuh dia hari ini juga". Gadis berambut panjang itu melihat kesegala arah untuk mencari sumber suara.

"dimana kau? katakan sekali  lagi, aku mendengarnya" batin soo yeon.

Tatapan soo yeon tertuju ke salah satu sisi jalan yang nampak 2 orang berdiri disana. Ia melangkah mendekati 2 orang tersebut. Dengan jarak sekitar 25 meter, soo yeon dapat mendengar jelas apa yang mereka katakan. Terutama suara hati dan pikiran. Karena soo yeon dapat mendengar 2 jenis suara. Suara yang dapat didengar orang lain dan suara yang tidak bisa didengar orang lain. Oleh sebab itu dunia soo yeon lebih bising daripada dunia normal.

Ia memotret apa yang terjadi untuk jaga-jaga. Salah satu orang tadi melihat kearah soo yeon. Dengan frontal, soo yeon menundukan badannya berpura-pura telfon sambil mengikat tali sepatu. Untung saja orang tadi tak menghiraukan soo yeon karena memang jaraknya cukup jauh. Salah satu pria, yang mengenakan jaz rapih segera pergi kearah timur sementara yang mengenakan pakaian serba hitam dan tertutup pergi kearah selatan.

Soo yeon menghela napas lega dan berusaha melupakan apa yang barusan ia saksikan dengan mengaitkan earphonenya.

Gadis berseragam anak SMA korea itu berjalan beberapa langkah. Tepat saat ia menoleh ke arah jalan, mobil yang dipakai pria tadi melaju cepat dan menghantam seorang pemuda yang sedang menyebrang.

Karena terkejut, soo yeon bergegas sembunyi dibalik pilar bangunan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena terkejut, soo yeon bergegas sembunyi dibalik pilar bangunan. Si pemilik mobil keluar dan memeriksa keadaan orang yang ia tabrak. Lalu kembali ke mobil mengambil pipa besi dan memukul kepala korban.

Soo yeon berhasil memotret apa yang dilakukan si pelaku. Sebelum pelaku melayangkan pukulan kedua, soo yeon menyalakan sirine mobil patroli yang ada di handphonenya.

Pelaku yang mendengarnya panik, lalu bergegas ke mobil dan melarikan diri. Soo yeon berlari kearah korban sambil menelpon ambulance.

"hei, kau bisa mendengarku? Hei, hei, sadarlah" ucap soo yeon berulangkali sambil mengguncang-guncang tubuh laki-laki tersebut yang berlumuran darah.

"bagaimana ini.. apa ada orang disana? Siapapun! Tolong ada yang kecelakaan" teriak soo yeon.

Tiba-tiba ada seseorang berdiri didepan soo yeon. Sontak, ia meminta bantuan dari orang tersebut.

"tolong disini ada.." belum selesai bicara soo yeon menyadari bahwa seseorang didepannya bukanlah manusia, melainkan roh laki-laki yang ditabrak lari tadi. 

Selain mendengar suara hati, soo yeon dapat melihat dan mendengar hantu. Itulah kelebihan yang ia miliki sejak lahir sampai sekarang.

"apa ini? Dia sudah mati? Tidak kok, buktinya masih bernapas. Tapi kenapa?" batin soo yeon.

"kenapa aku menangis didepan orang yang berlumuran darah ini?" batin tae hyung meneteskan air matanya.

"bodoh, jelas saja kau menangis. Ini tubuhmu!" batin soo yeon membalas karena ia dapat mendengar yang diucapkan tae hyung dalam hatinya.

"kenapa orang-orang menembus tubuhku? Apa aku sudah mati?"

"itu yang jadi pertanyaanku dari tadi. Kau ini sebenarnya sudah mati atau belum?"

STARGAZERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang