Need

16.3K 681 3
                                    

Cuaca sore cukup mendung awan hitam terlihat jelas di atas menandakan akan turun hujan, angin yang kencang membuat beberapa daun beterbangan begitupun dengan pria itu, rambutnya berantakan karena terpaan angin.

"Aku kembali" kata pria itu dengan sedih. Menatap ke depan dan meletakan bunga Tulip putih didepan nisan itu.

"Aku merindukanmu, apa kau juga?" sekali lagi dia berbicara yang hanya dijawab oleh terpaan angin.

"Kau tau sekarang aku bingung harus melakukan apa tanpamu?  Sempat aku berfikir aku akan mengikutimu." katanya sedih

"Jika kau masih hidup pasti kau akan marah dan memukul ku, dan berakhir dengan kau ngambek dan mendiami aku, karena aku berkata seperti itu" ia terkekeh kecil karena mengingat tingkah kekanakan wanita ini.

Hening

"Baiklah aku akan pergi, nanti aku akan datang lagi kesini" ucapnya dan memandang batu nisan dengan sedih. Sebenarnya banyak yang ingin ia ucapkan namun dia tidak bisa, hatinya masih sakit karena kepergiannya. Pria itu berdiri dan membalikkan badan melangkah ke depan meninggalkan area pemakaman.

"Martin ke harus pergi" ucap alex dingin.

"Baik tuan" Menunduk dan menjalankan mobil nya dengan cepat. Tepat saat mobil itu melesat jauh hujan turun dengan deras disertai angin kencang.


Di kediaman Keluarga Hades
17:11 pm

"Bagimana apa kau sudah menemukannya?" kata alex dingin dan melihat anak buahnya.

"Sudah Tuan, tetapi wanita itu berhasil lolos lagi" kata Tomy salah satu anak buahnya dan menunduk hormat. Dia tau tuannya pasti akan marah karena kami tidak berhasil menangkapnya.

Alex terkejut ia kira anak buahnya akan mengejar seorang lelaki mengingat waktu itu anak buahnya babak belur padahal jumlahnya sedikit banyak. Jadi dia berpikir mungkin wajar jika  yang menghajar anak buahnya adalah laki-laki. Tetapi ini kenapa wanita?

"Pegilah" kata alex dingin dan datar,  hari ini mood nya sedang baik jadi dia tidak ingin menghajar siapapun.

Tomy beserta para anak buah lainnya menunduk hormat dan pergi keluar meninggalkan ruang itu.

Tokk.. Tokk.. Tokk

Suara ketukan pintu meyadarkan alex yang sedang melamun memikirkan sesuatu.

"Masuk" katanya datar

Martin membuka pintunya dan melangkah ke depan.

"Tuan anda ditunggu diruang makan oleh Mrs. Hades" kata martin

"Baiklah Tunggu beberapa menit" kata Alex sambil menutup Laptopnya dan menutup berkas-berkas pekerjaannya. Lalu dia melangkah keluar dengan Martin di belakangnya.

Di Ruang makan
Keluarga Hades
19:08 pm

Ruang makan itu penuh dengan keluaraga besar Hades dengan yang lainnya. Dia melihat Ayah dan Mamanya sedang bersenda gurau dengan Paman bibi lainnya begitupun sepupu dan keponakannya sedang tertawa entah apa yang mereka tertawakan. Dia rindu suasana ini sudah berapa lama aku tak berkumpul?

Ketika Alex barus saja sampai dan menarik bangku untuk duduk. Sang nyonya sudah langsung menyerbu dengan pertanyaan nya.

"Kamu tidak lupa kan nak besok? Jika besok kamu sibuk dengan urusan kantormu itu, Mama tak mau tau kamu harus membatalkan semua meeting kamu besok, Mama mau besok kamu harus datang" Kata Alana mama alex kepada anak sulungnya.

"Kamu Inget kan besok Adalah pesta perayaan Aniversarry Mama dan papamu yang ke-29" kata alana lagi

'cerewet' batinnya dan menghela nafas. Katakan saja dia anak yang durhaka kepada mama nya tapi memang kenyataanya cerewet bukan? 
"Iya aku datang, Aku sudah mengatur semuanya untuk besok. Aku juga akan menginap disini" kata alex dingin

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

Belum juga empat detik Mama dan adiknya sudah memelukku erat sekali. Sampai sesak napasku. Aku hanya menghela nafas saja.

"Sampai kapan kalian akan terus berpelukan?  Apa harus sampai nasi ini basi?" tanya Anderson ayahnya alex.

"eehhmm aku hanya terlalu senang sayang, anak kita yang satu ini mau menginap di rumah kita. Aku kira selamanya dia tidak akan mau lagi ke rumah kita" ucap Alana dengan senyum lebarnya

"ya aku juga senang sekali akhirnya kaka ganteng ku datang lagi kesini." ucap Diana adiknya Alex dengan senyun lebarnya seperti mamanya.

"Aku tidak mau kamu dekat-dekat dengan kakakmu, pasti nanti aku dilupakan dan engga dimanjain" kata Michael manja dengan suara yang dibuat sedih dan mengikuti suara anak kecil.

Alex mendengus dan memandang sinis ke Michael, yang dipandang malah tidak peduli.

"isshh kau seperti anak kecil saja Mic" kata Diana sambil mencubit pipi Michael menekan hidung nya beberapa kali.

Yanh dicubit malah hanya tertawa begitupun dengan yang lain, Melihat kelucuan dan kemesraan yang ada didepan mereka. Mereka seperti nostalgia ke masa lalu dimana mereka juga pernah merasakan masa muda. Tapi tidak dengan Alex. Dia hanya memandangnya dengan sendu.

The Past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang