Dia..

9.2K 417 6
                                    

Tokk tok tokk

"Non.. "

Tokk tok tok

"Non ini bibi.. "

"Bentar bi" sahut seseorang dari dalam.

Terdengar suara langkah kaki yang terburu - buru dari dalam kamar nonanya. Perempuan paruh baya itu mendekatkan telinganya ke pintu mendengarkan keributan apa yang terjadi di dalam.

Perempuan paruh baya itu terkejut mendengar pecahan benda yang terdengar seperti beling atau benda lain?

Tokk tok tok

"Nona baik - baik saja di dalam? " tanya perempuan paruh baya itu dengan khawatir.

Ceklek

"Maaf lama aku baru saja bangun tidur Bibi Rose"

"Non lea tidak apa-apa?"

"Memangnya aku kenapah Bi? "

"Tadi Bibi dengar ada suara pecahan dari kamar nona,  Nona tidak apa-apa kan? "

"Oh anu... Aku masih mengantuk jadi tidak terlalu fokus lihat sekitar hehe" Lea menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia tidak tau harus bicara lagi selain berbohong.

"Nona tidak bohong kan? " kata perempuan paruh baya itu menatap tajam dan penuh selidik nonanya.

"Tidak aku tidak bohong Mam!"

"Oh iya ngomong - ngomong kenapa bibi datang ke kamarku" tanya lea dan merangkul bibi rose untuk menuruni tangga menuju dapur.

"ehem, begini sekarang sudah malam memangnya Nona tidak lapar?  Aku memanggil Nona untuk makan"

"sudah malam ya? " lea meletakan jari telunjuk nya dan ibu jarinya di dagu seperti orang berpikir. Iya berpikir sekarang siang atau malam.

"Apakah mereka disana ? " tanya lea kepada Bibi rose.

" Iya mereka ada disana nona"

"Baiklah, aku kesana dulu yah" kata lea dan berjalan menuju ruang tengah tempat makan. Hatinya bimbang dia benar - benar akan kesana atau tidak. Tapi kakinya terus saja berjalan menuju tempatnya.

Berjalan semakin dekat dengan ruang tengah dia mempercepat langkahnya apapun resikonya tidak masalah. Lea menegakan kepalanya dengan wajah datar seperti biasanya. Sedikit lagi langkahnya akan sampai dia mendengar banyak suara canda tawa disana. Hatinya meragu apakah lebih baik di makan di kamar saja atau tetap pergi kesana?

Lea menggelengkan kepalanya dia akan tetap kesana apapun yang terjadi.  Ketika sampai ditempatnya lea melihat ada empat orang diruang makan. Dia melihat laki - laki duduk disebelah adiknya. Siapa dia?  Apa rekan kerjanya papa? Lea melihat dari belakang dengan teliti siapa laki laki ini. Bahu yang kokoh sepertinya dan mungkin sedikit tinggi atau lebih tinggi? Dan sepert-,

"Haha Paman bisa saja,  itu tidak mungkin paman" kata laki - laki itu.

Deg

Suara itu.. Apah? Apakah dia?  Lea menggelengkan kepalanya. Kenapa tiba-tiba dia mengingatnya sebenarnya dia kenapa?  Hanya mau makan saja se ribet ini. Mungkin saja laki-laki itu memang rekan kerja papanya.

Lea melangkah maju dan melewati pria yang membelakanginya.  Dia menarik kursi untuk tempat duduknya.

"Lea.. " ucap laki-laki itu pelan.

Lea diam membisu dia mendongakkan kepalanya melihat laki-laki yang memanggilnya.


Dia.....




Hayyy Halloo😊😁 thank you all yang mau baca cerita abal abal aku 

The Past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang