annoying

12.5K 623 1
                                    

Lea langsung melepaskan pelukan alex. Tapi alex mengencangkan pelukannya dan lea sangat menempel ke dada bidangnya alex.

"Kau!!" kata lea dengan emosi

"iya sayang" senyum alex ke lea

"Lepaskan atau kau......

--

"Lepaskan atau kau akan ku bunuh sekarang juga" ancam lea

"Ahahahah" alex yang mendengarkan ancaman lea tertawa dan melepaskan pelukannya. alex sampai memegang perutnya yang keram karena terus tertawa.

Yang ditertawakan tetap tidak bergeming ditempatnya dia menatap tajam pria di depannya. Sedangkan mereka berdua tidak sadar jika meraka di tonton oleh para tamu di ruangan ini. 

"Kau bilang apa tadi?  Ahaha coba ulangi lagi" kata alex bertanya masih dengan tertawa mengejek.

Alex melangkah maju mendekati lea. Namun siapa yang menduga jika lea malah meninju alex.

Bbugghh lea meninju rahang alex "ini untuk kau yang seenaknya menyebutku pasanganmu"

Buughh "dan ini untuk kau yang memelukku seenak jidat mu!" kali ini lea meninju bagian perut dan menginjak kaki alex dengan hak runcingnya.

Lea yang sudah muak dengan laki-laki di depannya pergi entah kemana.

Sedangkan alex mengerang kesakitan dan mengusap kakinya di balik sepatu yang dia pakai.

Alex tersenyum tipis baru kali ini ada yang berani memukulku sebelumnya tak ada yang berani memukulku menatapku saja mereka takut, lalu perempuan ini dengan begitu entengnya memukulku.

Alex hanya terkekeh mengingat kejadian tadi, sekarang dia hanya melihat wanitanya menuruni tangga. Dia cantik bahkan sangat cantik semua menatapnya tetapi wanita itu mungkin tak menyadarinya atau memang tidak peduli.

Aku terus melihatnya yang berada di bawah. Aku merasa dia seperti menghindar dari sesuatu seperti tidak ingin dilihat oleh siapapun.

Aku berjalan ke bawah untuk menyusulnya. Entahlah aku ini kenapa, aku seperti ingin selalu menempel dengannya. Padahal aku tau dari sikapnya saja dia terang - terangan tidak suka padakku.

Tapi aku tidak suka jika ada yang menolakku. Entah dengan cara apapun aku harus memilikinya ya dia harus menjadi milikku.

"Hai ka, kau mau kemana?" tanya diana yang berpapasan dengan kakanya.

"mencari sesuatu" kata alex dan berlalu dari hadapan adiknya.

Kemana dia?  Kenapa tidak ada disini?  Apa ini kebiasaanya selalu menghilang.

Aku berjalan ke pintu keluar dan bertanya dengan penjaga pintu.

"apa ada wanita yang keluar dari sini" tanya alex

"ada tuan, wanita bergaun hitam baru saja keluar tuan" kata penjaga pintu dan menunduk hormat.

Itu pasti lea, Alex langsung melangkah keluar dengan cepat dan dia melihat wanitanya. Ya alex melihat wanita itu membuka pintu mobil dan langsung menutupnya.

Belum sempat alex berteriak namanya, wanita itu sudah pergi melesat dengan cepat.

"Martin siapkan aku mobil cepat!" alex berteriak karena kesal.

"baik tuan" ucap martin takut.

Selang beberapa menit mobil alex sudah ada. Tanpa buang buang waktu alex langsung saja menyalakan mesin mobil dan langsung mengegas mobilnya dengan cepat.

Alex sekarang berada di belakang mobil wanita itu. Apa yang ada dipikiran wanita itu dia mengebut di atas rata-rata.

Aku terus mengimbangi kecepatan mobilnya. Walapun keadaan jalan raya saat ini sepi tetap saja membawa mobil dengan kecepatan di atas rata-rata kan sangat berbahaya.

Mobilnya berhenti di depan lobby apartemen dia memberikan kunci mobilnya kepada petugas apartemen dan masuk ke dalam lift.

Aku juga memberikan kunciku kepada petugas dan langsung mengejarnya. Sialnya lift sudah tertutup.

Aku menggunakan lift khusus untukku dan menekan angka lift tempat dia tinggal.

Ting'

Baru saja sampai, aku melihatnya beberapa meter di depanku. Aku mengejarnya dan gotcha aku dapat menangkap tangannya.

Dia kaget karena aku dapat menyusulnya. Dia melepaskan tanganku dengan kasar. Tapi tidak mudah baginya tenagaku lebih besar darinya.

"Apa yang kau lakukan hah!" teriak lea marah

"Aku............















Haiiiiii 😋😍
Semoga suka 😘


The Past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang