Chapter 8

9.7K 775 46
                                    

"Hyung..apakah ini hanya ilusi ? Jika iya kumohon sadarkan aku hyung".
-Jungkook

.

.

.

.

.

.
California,AS

Taehyung Pov

Hari ini aku pulang lebih telat daripada biasanya karena aku harus menemui dosenku terlebih dahulu, lebih tepatnya membantu dosenku, padahal aku ingin istirahat karena besok weekend. Aahh..mungkin itulah resiko jadi orang pintar. Bahkan aku lupa kalau aku nyaris menginap di kampus karena sekarang sudah jam 6 pagi. Ish..menjengkelkan, ini keterlaluan aku membantu dosen untuk memeriksa semua tugas kelas sedangkan dia sendiri tidak ada. Aku jadi kurang tidur sekarang, sebenarnya siapa dosennya disini dia atau aku.

Ceklek..

"Aku pulang.." ucapku sedikit berteriak.

Aku sedikit heran kenapa tidak ada yang menyahut, biasanya Jimin Si bantet selalu menyahut. Sepertinya dia ada dikamarnya.

"Jimin-ah kau ada dikamar ?" tanyaku lalu membuka pintu kamarnya. Bukannya aku tidak sopan tapi kita berdua sudah biasa begini.

"Eoh ? Taehyung-ah kau sudah pulang. Mianhae aku tidak mendengarmu tadi." jawab Jimin yang sibuk memasukan baju ke kopernya seraya terkekeh pelan

"Ehm..aku baru pulang, aahh..aku benar² lelah, tumben kau sudah bangun jam segini, apa kau jadi pergi ke Jepang ?" tanyaku padanya

"Aniyo." jawabnya singkat, lalu jika dia tidak ke Jepang dia akan kemana dengan kopernya itu ,tanyaku dalam hati.

"Lalu jika bukan Ke Jepang kau akan pergi kemana dengan kopermu itu. Tunggu...jangan bilang kau akan pindah dari apartement ini ?" tanyaku panik, karena itulah yang ada dipikiranku saat ini. Andwae..ini tidak bisa terjadi ,apa aku berbuat sesuatu yang salah padanya.

"Yak..pikiranmu terlalu jauh Taehyung-ah, mana mungkin aku akan pindah dari sini, Pabbo." jawabnya sambil menjitak kepalaku. Aish..dia menyebalkan.

"Ish..tidak bisakah kau tidak menjitakku juga, eoh. Lagipula itu hanya hipotesisku saja." ucapku sambil mengusap kepalaku yang masih sakit karena jitakannya.

"Aku tidak jadi ke Jepang, Kau tahu sendiri kan Tae jika aku akan pergi ke Jepang untuk menemui Yoongi hyung. Tapi kemarin dia bilang kalau dia sedang sangat sibuk. Jadi intinya jika aku pergi ke Jepang itu akan sia-sia karena aku tidak akan punya waktu dengannya." ucapnya padaku

"Lalu kau akan pergi kemana ?" tanyaku lagi padanya karena dia belum memberitahuku soal itu.

"Aku akan pergi ke Seoul besok, setidaknya disana aku bisa bertemu Namjoon hyung dan juga My Bunny." jawabnya yang sedikit membuatku tersentak, apalagi saat mendengar kata My bunny.

"Chakkaman..My Bunny siapa yang kau maksud ?" tanyaku padanya

"Tentu saja Uri Jungkookie." jawabnya sambil terkekeh

"Yak..jangan memanggil dongsaengku seperti itu, kau tahu itu nama panggilanku pada Jungkook." ucapku jujur padanya

"Jinjja ? Aku bahkan tidak tahu kau punya nama panggilan itu untuk Jungkookie, soalnya aku tidak pernah mendengarmu memanggilnya dengan nama itu." Jawab Jimin yang sukses membuatku diam seribu kata. Benar juga, aku bahkan lupa kapan terakhir aku memanggilnya dengan sebutan itu.

"A-ah..aku memang sudah jarang memanggilnya dengan sebutan itu." jawabku jujur

"Tapi jika itu panggilan khusus darimu untuknya, Arraseo..aku tidak akan memanggilnya dengan sebutan itu, aku akan memanggilnya Jungkookie saja." ucap jimin yang sepertinya mengalah padaku.

Saranghae Hyungdeul [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang