4

61 1 0
                                    

"Abang Daniel, gue suka sama lo ! Jadian yuk, biar oliv gak jomblo mulu ?!" Ucap seorang perempuan dengan cengiran lebarnya.

"Wahh oliv telat... abang Daniel yang kece ini baru aja kencan sama si kembang kol.. alias lita..tapi.. buat oliv apa yang nggak.. hayuk dahhh.." ucap Daniel dengan tawanya.

"Yah Abang..nggak jadi ah.. bekas kembang kol mah ogah ! Lagian abang baper ! Orang oliv lagi latian buat nembak Abang Regan juga ! Wleee !  " ucap oliv.

"Yee... dasar bocah ! Kayak Regan mau aja sama cewe petakilan kaya lo " cibir Daniel.

"Yee ngehina.. gini gini Oliv cantik loh kayak mama " ucap olive pede.

"Yee cantikan juga Lucinta Luna.. lo mah bau kringet mulu tiap hari.. basket mulu sih..lama lama item lo.." ucap Daniel mengejek.

"Peduli setan yeeeeeee" saut Oliv sambil menjauh. Daniel hanya tertawa melihatnya. Sedangkan Scarla, Boy, dan Icha menonton drama dadakan tadi dengan terpingkal.

"Anjir Dan. Lo beneran sama Menor ?" Tanya Boy.

"Aduh Boy, cabe ketemu cabe apa jadinya?" Ejek Scarla dengan tawa yang bersarang.

"Aduh Dan... lo kalo frustasi gara - gara gak dapet kak Anya jangan ke kembang kol napa anjir ngakak gue" samber Icha.

"Weitssss... lo lo lo perlu tau.. Daniel. Cowok terkeren ganteng dan pinter iniiii... DAPET NOMERNYA ANYAAAAAAA...Wohhhooooooooooooooo.." ucap Daniel sambil jingkrak - jingkrak menunjukkan layar ponselnya ke arah sahabatnya.

"Anjirr gue bangggaaaaaa... Ternyata selera lo belum turunn... untunglah" ucap Boy seolah bersyukur.

"Anjir Dan. Dapet dari mana lo nyet ?"  Ucap Icha dengan berteriak.

"Adadehhhhhhhhhh" balas Daniel misterius.

Scarla hanya tersenyum tipis. Lagi dan lagi. Seakan jantungnya diremas kuat, dan menyisakan gelenyar sakit yang menjalar sampai ke perutnya. Melilitnya hingga sakit.

Sudah dua minggu genap mereka telah resmi menjadi siswa Sma bina Bangsa. Dan sudah genap dua minggu juga, Scarla harus mengerang sakit melihat Danieal yang terus mengejar kakak kelasnya itu tanpa lelah. Meski penolakan yang terus ia terima.

Scarla memejamkan sejenak kedua matanya. Menetralkan perihnya hati yang merayap.

"Terus lo udah chattingan sama kak Anya ?" Tanya Scarla sambil tersenyum lebar. Seakan tak merasakan apa - apa.

"Udah. Dan lo tau la ? Si Anya bales. Anjir. gue tobat  ya Allah. " ucap Daniel sambil tertawa.

"Bagus deh. Nggak penolakan lagi yang lo dapet. Gue sebagai sahabat ikut seneng dengernya." Ucap Scarla sambil tersenyum lebar.

"Gue juga tong.. " ucap Boy sambil memeluk Daniel yang masih tertawa.

Icha tersadar sesuatu, lalu segera menghentikan kegilaan teman - temennya itu.

"STOOPPPP !! Betewe betewee.. kak Alfi siapanya kak Anya? Bukannya dia yang jauhin lo mulu sama kak Anya?" Ucap Icha cengo.

"Anjir jadul lo cha.. kuper dasarrrr... kak Alfi mah cuma kembarannya kak Anya lagi. Kalo gue jadi Alfi gue juga setuju sih, ya kali kembarannya di izinin sama kudaniel." Ucap Boy lantang.

"KEMBARANNNN?" Ucap Icha dan Scarla barengan. Daniel dan Boy pun hanya mengangguk.

"Tapi lo gak usah bawa - bawa kudaniel tai. Gue juga cocok kali sama Anya." Ucap Daniel sewot.

"Tapi kok gak mirip ?" Ucap Scarla bingung.

"Kembar gak identik la." Jawab Boy.

"Udahlah gue ke kelas Anya Dulu byee.. salam pisang cokelattt " ucap Daniel sambil berlalu.

ScarlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang