5

14 1 0
                                    

Kali ini Daniel tengah melangkahkan kakinya dengan percaya diri, menjemput sang pujaan hati dikelas xi.a . Berbekal tampang cool dan semangat yang tinggi, akhirnya ia sampai didepan kelas xi.a . Niatnya ia akan mengajak Anya ke kantin. Meskipun sebelumnya ia harus berhadapan dulu dengan bodyguardnya. Alfi. Cowok tinggi berkulit putih dengan tatapan setajam belati. Bukan silet. Kembaran Anya yang satu ini sangat rajin memgusir Daniel disaat ia ingin mendekati Anya. Namun Daniel pantang menyerah. Demi terwujudnya kisah cinta yang sudah ia idam - idamkan ketika nanti bersama Anya, ia harus banting tulang. Alfi keras, ia harus lebih keras. Alfi licik ia harus lebih licik.

Kelas Anya masih dengan keadaan ramai, efek jam kosong yang baru saja ketua kelas umumkan. Daniel yang sudah di ambang pintu pun mengundang salah satu siswi dikelas itu.

"Psst.. psstt.. kak Ela, woy kak." Panggil Daniel pada kakak kelasnya itu. Ela yang mendengar itu pun langsung menghampiri  Daniel.

"Apaan?" Ucapnya.

"Panggilin Anya dong, kak" Pinta Daniel.

"Masuk ajalah panggil sendiri. Lagian lo gak kapok - kapok. Dihadang Alfi lagi mampus lo."

"Makanya kak. Bantuin gue lah. Masa gue harus ngerelain muka ganteng gue dulu buat jadi samsak Alfi, baru ketemu Anya. Kan gak elit banget kak. Nanti kak Ela nggak bisa liat muka ganteng bin imut saya lagi deh." Rayu Daniel.

"Anjir niel. Emak lo dulu ngidam apa dah? Kok bentukannya bisa kek gini jadinya. Ganteng sih ganteng. Tapi omongan lo bikin geli sumpah." Ucap Ela sambil begidik. Daniel pun langsung cemberut.

Nih kakel nggak bisa diajak kerja sama banget anjir. Ucap Daniel dalam hati.

"ANYA... DICARIIN ADEK KELAS INI..." gembor Ela tiba - tiba.

"Tuh udah gue panggilin." Ucap Ela lalu berlalu. Daniel pun langsung meringis.

Ini sih sekalian ngundang singa. Kalo gini caranya. Batin Daniel bermonolog.

Setelah kegiatan merutuki tindakan Ela tadi, Daniel langsung menunjukkan cengirannya ketika dilihat Alfi dan Anya berdiri didepannya. Alfi dengan wajah datarnya ini agak gedek dengan cowok dihadapannya ini. Gak bosen - bosen gangguin kembarannya. Sedangkan Anya hanya tersenyum manis. Sekaligus miris, ia tau akan berakhir seperti apa pertemuannya dengan Daniel kali ini.

"Hai kak Anya. Hai kak Alfi." Sapa Daniel sambil nyengir. Anya hanya balas tersenyum.

"Ada urusan apa lo disini? Lo nggak kap,-" Ucap Alfi ketus. Anya yang melihat itu pun langsung memotong ucapan Alfi.

"Daniel ada urusan sama gue Al, lo masuk aja." Ucap Anya. Daniel pun tersenyum dan mengangguk. Alfi mendelik pada kembarannya itu.

"Apa - apaan sih lo An. Gue udah berkali -kali ya bilang sama lo. Kalo cari cowok yang bagusan dikit."

"Ya serah gue dong Al. Ini hak gue mau sama siapa aja."

"Lo pergi deh atau gue bagem lo !" Ancam Alfi pada Daniel. Namun Daniel tetap enggan beranjak. Malah mengabaikan Alfi dan mengajak ngobrol Anya.

"Kak Anya, kekantin yuk. Gue traktir bakso kesukaan lo deh."

Mata Anya pun langsung berbinar.

"Seriusan niel?"  Anya memastikan.

"Iya, serius." Balasnya dengan tersenyum menawan. Melihat itu Alfi semakin geram. Bisa - bisanya cowok sejenis Daniel berani - beraninya deketin kembarannya.

"Lo ya bener bener buat gue eneg." Ucap Alfi yang sudah siap dengan kepalan tangannya. Siap menghadiahkan bogem pada Daniel. Sebelum kepalannya mengenai sasaran, sebuah suara menghentikan laju tangannya.

"DANIELLLLLLLLLLL !!" panggil Scarla yang sudah dekat dengan Daniel. Namun setelah ada didepan Daniel, Scarla langsung kicep. Alfi pun langsung menurunkan tangannya dari depan wajah Daniel.

Anjir ada Alfi. Gue kudu kabur ini. Gerutu Scarla.

"Apan La?" Tanya Daniel. Ia juga sedikit bersyukur, tak jadi mendapat bogeman dari Alfi. Begitu pula Anya, untung ada yang menggagalkan tindakan kembarannya itu.

"Gak - gak. Gue tunggu lo di kelas aja." Ucap Scarla lalu segera berbalik. Hendak meninggalkan ketiga orang itu. Namun sebelum kakinya melangkah, tangannya sudah dicekal duluan oleh Alfi.

Mampus lo la. Ucap Scarla dalam hati, tangannya menepuk dahinya keras. Ini sih namanya masuk kandang singa.

Iel, bawa gue pergi dari sini Anjir. Ucapnya. Tentu dalam hati.

🌂🌂

Please gue tunggu kritik dan saran yang membangun ya. Jangan lupa vote juga yaa. Makasihhh 😗😗

Ttd

Author abal - abal.

ScarlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang