[bye bye]

24 4 0
                                    

Vidya pov

Inilah yang paling kusuka dari hari minggu, aku bisa tidur nyenyak, tidak perlu membuat PR, dan bisa lari pagi di taman kompleks.

Aku ingin bersiap untuk lari pagi. Malklum aku hanya bisa jogging di hari minggu, karna hari lainnya aku harus sekolah dan bekerja.

Aku ingin turun  kebawah.
Saat sudah sampai didepan pintu.

"Mau kemana kamu"tanya papa

"Mau jogging pa"jawabku sambil tersenyum.

"Enak banget kamu ya keluar sesuka kamu! Emang ini rumah punya kamu"bentak papa

"Kamu disini cuma numpang"timpal mama.

"Pa"

"Jangan panggil aku papa, aku bukan papamu"

"Kamu itu cuma BASIL"timpal mama lagi.

Tes.satu bulir air mataku berhasil lolos! Sakit sekali jika aku dibilang basil=bawa sial.
Aku berusaha mengabaikan ucapan mama barusan.

"Tapi pa"

"Kamu budek apa gimana, saya bukan papa kamu"bentak papa lagi.

"Maaf"ucapku lirih

"dasar Basil kerjaan nya minta maaf saja"kata mama.

Oh tidak jangan lagi. kejadian 6 tahun lalu kembali berputar di otakku.
Karna tak tahan dengan semua kata-kata papa dan mama tadi.

"Cukup ma"ucapku  sedikit membentak.

Plak.

Sebuah tamparan mendarat di pipiku.
Iya, Papa menamparku.

"Karna kamu sudah berani membentak istri saya"ucap papa

"Hiks, kalian kenapa sangat membenciku. Sebesar itukah kesalahan yang ku perbuat sehingga tidak ada kata maaf di dalam kamus kalian untukku, kejadian itu sudah sangat lama tapi kenapa kalian masih saja benci padaku. apa yang harus kulakukan agar kalian memaaf kan ku?"tanyakku sambil menangis.

"Kamu keluar dari rumah ini"

Deg.

Apa? Papa mengusirku dari rumah ini. Tuhan, apa yang harus ku jawab? Haruskah aku keluar dari rumah ini, tapi aku tak mau berjauhan dengan mereka  apa lagi dengan saudara kembarku.

Mungkin ini memang keputusan yang terbaik.semoga saja!

"Baiklah jika itu akan membuat kalian memaafkan ku"jawabku.

Benar, aku harus keluar dari rumah ini. Tak ada gunanya lagi bertahan jika semuanya ingin aku pergi.

Aku berjalan ke kamarku untuk mengemasi barang-barangku.

Setelah selesai aku pun turun kebawah untuk berpamitan.

"Apa dia punya uang?"tanya kak lidya

"Haha, Paling nanti dia jadi gembel"bisik kak alex, tapi masih bisa kudengar.

"Abaikan vey, jangan sampai kamu terbawa emosi"ucapku dalam hati.

"Pa, ma, kak aku pamit"

Saat ingin berbalik "tunggu"

Aku tersenyum, papa menghentikan ku  apa papa gak rela aku pergi.

"tinggalin semua barang pemberianku"lanjut nya.byur, aku terlalu percaya diri sih.Aku langsung menetralkan pikiran ku kembali, padahal aku ingin menangis.

"Oh, tenang aja sudah 6 tahun aku ga pernah make barang dan uang pemberian kalian kok. Semua ada di lemari dari ponsel, baju, sepatu, uang semua nya masih sama seperti saat kalian berikan padaku kalau gak percaya cek aja sendiri"ucapku dan aku langsung pergi dari rumah itu.

Entah apa yang mereka lakukan setelah itu, aku sudah tak perduli lagi. Aku harus pergi ke apartemenku sekarang.

Akan ku buktikan pada mereka jika aku bisa tanpa mereka, meski itu sulit.

===

"Bukan keluarga yang disebut rumah, tapi rumah adalah orang yang bisa memberi kita ruang untuk merasakan sebuah kasih sayang"

Tbc.
-----------------------------------------------------

basil = bawa sial

***

Sesuai janji aku bakalan up seminggu sekali. Gimana ceritanya? Butuh pendapat nih!!!

Jangan lupa voment guys😆😉😙


Henny Korentina br Sembiring
(15 Juni 2017)


 Oh, My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang