Happy reading.
Aku terbangun dari tidurku. Segera aku melirik jam wekker "huft sudah pagi rupanya"ucapku pada diriku sendiri.
Aku harus segera bersiap untuk ke sekolah. Memang jarak apartemenku ke sekolah tidak terlalu jauh, tapi aku hanya malas jika jalan berdesakan dengan murid lain kalau aku pergi sekolahnya lama. karna sekolah akan ramai jika sudah mendekati jam masuk.
Beberapa hari ini aku adalah murid yang paling cepat tiba di sekolah.
Jam masuk sekolah pukul 7.30 WIB sedangkan biasanya aku tiba pukul 6.20 WIB.
Sangan awal bukan? Ini semua ku lakuan hanya untuk menghidari ocehan receh para murid GROTE HIGH SCHOOL.
Ya, padahal sudah seminggu seja aku diusir dari rumah. Tapi mereka masih saja menggosip tentangku. Uhh.. ingin sekali rasanya aku menyumpal mulut mereka dengan tisu gulung toilet.
Aku selalu meneguhkan diriku sendiri dengan kalimat "mereka akan berhenti jika mereka sudah lelah" tapi kapan?
***
Lagi-lagi aku adalah makhluk paling awal datang kesekolah. aku melangkah kan kaki ku gontai, saat ini aku ingin pergi ke rooftop.
Saat memasuki lantai teratas sekolah ini, angin sejuk pagi langsung menerpa tubuh mungil ku.
Aku duduk disebuah bangku yang tampak seperti bangku taman, tapi bedanya bangku ini berada di rooftop bukan ditaman.
Oh tuhan, sampai kapan aku harus sendiri seperti ini?tidakkah sekali saja mereka memikirkanku, aku tak yakin jika mereka pernah mencari tau dimana sekarang aku tinggal. Atau bahkan papa dan mama sudah lupa padaku.
Kapan mereka akan memaafkanku, aku kesepian selama 6 tahun.
Aku sadar hidup tak mungkin sendiri, berdua jauh berarti.
Tes. Satu tetes berhasil lolos dari kelopak mataku.
Ya, aku menangis meratapi nasipku saat ini. Adalah sebuah takdir yang digariskan Tuhan pada setiap makhluk dibumi ini.
Tapi..
Sekian banyak, bahkan Miliyaran manusia didunia! Kenapa harus aku yang memiliki takdir pahit seperti ini. Kalau seperti ini terus aku lebih baik mati!
Author Pov
Setelah Vidy puas menangis. Yups sudah lebih satu jam Vidy terus menangis di rooftop sekolah nya saat ini dia bolos lagi.
Padahal Vidy adalah salah satu murid yang masuk dalam kategori murid genius di sekolahnya.
Vidy melangkah kepinggir rooftop, saat ini adalah saat paling berat bagi Vidy.
Tapi tunggu dulu! Apa yang ingin Vidy lakukan di pinggir rooftop? Tidakkk! Vidy jangan...
"Aku akan mengakhiri penderitaan ini. Mulai dari saat ini sampai seterusnya, tidak akan ada lagi yang menggosipi ku. Haha"
Vidy menyeringai.
Tawa itu bukan tawa bahagia, tapi kesedihan.
"Aku lelah"Vidy berteriak kencang. "kalian semua jahat!!! Dan tak punya perasaan, I hate my life"teriaknya lagi. "selamat tinggal dunia, selamat tinggal papa dan mama, selamat tinggal kakak-kakak tersayangku, selamat tinggal"ucap Vidy lirih.
Vidy merangkak naik ke tembok di tepi rooftop tersebut, dan merentangkan tangan nya lebar-lebar. Ia pasrah sekarang.
1..
2..
3..
???
Greb.. seseorang memeluknya dari belakang.
"Lo tuh apa-apaan sih"bentak Kevin.
"Ngapain kamu nyelamatin aku, lepas"lirih Vidy
"No, gue ga bakal lepasin lo. Lo tuh norak tau ga mau bunuh diri gini.semua masalah itu pasti ada jalan keluarnya Vidy jangan pernah pasrah pada takdir, karna takdir lo itu lo yang nentuin sendiri. Jangan bego mau nyelakain diri lo, yang seharusnya lo lakuin itu mendekatkan diri pada Tuhan tapi bukan gini caranya, kalau gini yang ada lo bakalan dekat pada Neraka"ucap Kevin panjang x lebar.
Vidy membalikkan tubuhnya dan langsung memeluk Kevin. Ia menangis sejadi-jadinya.
Ia menyesal telah melakukan hal sekeji itu. Andai saja Kevin tidak datang tepat waktu entah apa yang akan terjadi.
Kevin menarik Vidy menjauh agar ia bisa menatap Vidy.
"Sekarang lo ceritain semuanya ke gue"tegas Kevin.
Vidy mengangguk.
Dan menceritakan awal kejadian 6 tahun lalu sampai ia diusir dari rumah dan menjadi bahan bully'an murid Grote.
"Keluarga lo gila"ucap Kevin tak terima setelah mendengar penjelasan Vidy barusan.
"Vidy lo tenang aja, lo gak sendiri sekarang! ada gue yang akan selalu ngelindungin lo dari siapapun yang ingin berbuat jahat pada lo"tegas Kevin.
Vidy tersenyum"maksih Vin, tapi aku ga yakin kamu bisa"
"Gue bisa, plis jadi milik gue karna gue sayang sama lo"
Deg.
"Ap..ap.. apa maksud kamu"tanya Vidy kaget.
"Sejak awal kita ketemu gue langsung jatuh hati pada lo, entah kenapa berada didekat lo itu rasanya nyaman banget. Selama seminggu belakangan ini semenjak pertemuan pertama kita disini, gue sering merhatiin lo dari jauh Dan ngeliat lo mau mengakhiri hidup lo barusan..." Kevin menarik nafas panjang sebelum melanjutkan ucapannya "gue semakin yakin kalau gue emang harus ngelindungin lo"
"Lo harus percaya sama gue kalau kenyataan nya memang gue cinta sama lo"timpal Kevin lagi
Kevin berlutut didepan Vidy dan berkata "do you be my Girlfriend "
Deg.
Vidy menatap mata Kevin dalam sedikitpun tak ada sorot kebohongan didalam.
"Sure"ucap Vidy akhirnya.
Kevin langsung memeluk Vidy dengan erat, betapa bahagianya ia sekarang.
"I love you"bisik Kevin tepat di telinga Vidy
Vidy tersenyum sambil berkata"I love you too"
Tbc.
==============================
Hello reader gimana ceritanya???
Jangan lupa Voment guysNext part bakalan up tgl 21 Juni Ok😉😉😉
Henny Korentina br Sembiring
(18 Juni 2017)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, My Life
Storie d'amoreTUHAN Maaf kan aku, jika aku selalu mengeluh Maaf kan aku, jika aku selalu meminta "Salahkah aku, jika aku ingin bahagia?" -Vidya Veyline Grote --- #Beberapa part di private acak jadi sebelum baca lebih baik follow dulu biar lebih mudah -Sellow upda...