Bagian 1 : Daegal, Sialan!

50.8K 1.3K 76
                                    

Kantin hari ini terlihat ramai. Mungkin karena sekarang SMA 78 sedang mengadakan classmeeting sekaligus pemilihan Ketua OSIS yang baru.

Baru-baru ini sekolah digemparkan dengan Ketua OSIS yang baru, yang mana adalah pembuat onar sekolah. DAEGAL DEVARA DWI PRASETYO.

Siapa yang tak kenal Daegal? Cowok dengan perawakan tinggi, jambul onta tak terkalahkan, punya seribu gebetan, tajir, populer, dan yang paling penting, memiliki kegantengan diatas rata-rata.

Seperti halnya yang kini sedang dibicarakan oleh Athanya bersama teman-temannya. Mereka membicarakan tentang Daegal. Cowok pembuat onar sekolah yang sudah resmi menjabat sebagai ketua osis sekolah, bukankah itu sebuah kelangkaan.

"Gue gak abis pikir ya, kok bisa Daegal yang jadi ketos sih?" tanya Atha sewot. Ia kesal kenapa dari sekian ratus cowok di SMA ini harus Daegal yang banyak dipilih oleh siswa dan siswi disini.

"Lagian gak papa lah Tha. Siapa tahu dengan begitu sekolah kita aman dari ancaman luar. Ya gak, Cla?" ucap Freya, temannya yang membela Daegal.

"Bener banget tuh. Lo gak liat dia tuh ganteng banget dan berwibawa, pasti cocoklah jadi ketos," ucap Clara lagi-lagi membela cowok pembuat onar itu.

Jujur saja, rasanya Atha ingin sekali menggorok leher mereka satu persatu. Apa sih istimewanya cowok bernama Daegal itu? Gak ada sama sekali. Menurutnya malah cowok itu adalah cowok yang harus di blacklist dari kehidupannya nanti.

"Eh, pada tau gak? Katanya Daegal lagi milih dan nyari-nyari siswi disini buat jadi waketosnya. Siapapun yang jadi waketosnya pasti beruntung banget bisa bareng terus sama dia," ucap Freya menyangga tangannya diatas meja.

Atha memutar bola matanya, "ya, semoga saja orang yang lo sebut beruntung itu bukan gue," ucapnya Gamblang.

Freya dan Clara hanya mendengus. Kenapa Atha itu cewek spesies langka? Ketika semua orang memuja ketampanan Daegal, justru Atha menginjak-injak nama seorang Daegal. Benar-benar membuat mereka heran.

"Atha, Atha, gue rasa juga dia gak akan milih lo. Lagian dia gak kenal sama lo kan? Ngobrol aja gak pernah masa iya dia milih lo," ucap Clara terkekeh.

Mendengar ucapan Clara membuat wajah Atha merengut. Benar juga, jadi untuk apa ia mencemaskan hal itu.

"Baguslah, artinya kesempatan gue buat bebas dari organisasi ribet itu besar," ucap Atha cuek namun sebenarnya ia sedikit malu dengan Clara dan Freya yang tadi sempat berdoa agar dirinya tak dipilih seorang Daegal.

Hei, memangnya siapa dirinya? Populer saja tidak, mana mungkin seorang Daegal mengenal seorang Atha. Ia menggelengkan kepalanya pelan. Aneh-aneh saja pikirannya ini.

"Eh, diam dulu! Lo denger pengumuman gak?" ucap Freya sembari memasang telinganya untuk mendengar pengumuman yang akan disampaikan oleh sumber suara.

Pengumuman untuk semua siswa dan siswi untuk berkumpul di lapangan utama karena akan ada pemilihan wakil ketua osis yang akan ditunjuk langsung oleh ketua osis baru kita.

"Nah! Ini dia yang kita tunggu-tunggu," ucap Freya semangat dan dihadiahi anggukan semangat oleh Clara.

Atha menoleh tak minat pada mereka, "Ya udah kalian ke sana aja gue mau di sini aja ngadem," ucap Atha mengipas-ngipaskan tangannya ke arah wajahnya.

"Gak bisa! Pokoknya lo harus ikut!" Freya dan Clara menarik tangan Atha menuju lapangan utama.

Atha terkejut bukan main, "Eh kalian apa-apaan sih kok main tarik seenaknya aja!" protesnya tak terima.

"Kita gak terima penolak. TITIK!" ucap Freya dan Clara bersamaan. Benar-benar CS sejati.

Akhirnya, terpaksa Atha mengikuti langkah Freya dan Clara menuju lapangan utama. Sebenarnya ia malas untuk bertatap muka dengan Daegal. Entah apa yang membuatnya muak dengan pembuat onar itu. Sikapnya, gayanya, dan apa yang ada didalam diri cowok itu membuatnya muak.

"Tsk, kalian kenapa sih maksa gue kesini. Lo gak liat ini tuh harinya panas. Mending kalau panas pagi, lah ini panas siang udah jam 10 kan ini," omel Atha pada Freya dan Clara.

Mereka hanya mengangkat bahu acuh tak acuh. Atha mendengus kesal. Selalu saja begini. Namun, ia tetap menyayangi Freya dan Clara walau mereka kadang mengesalkan.

Bu Dessy melangkahkan kakinya memasuki mimbar yang sudah disediakan di tengah lapangan dengan tangan memegang microfon yang akan beliau gunakan untuk berbicara didepan siswa dan siswi SMA 78.

"Assalamualaikum anak-anak. Selamat siang. Di panas terik hari ini, Ibu mengucapkan terima kasih kepada kalian karena sudah melewati masa pemelihan ketua osis yang baru untuk tahun ajaran ini. Selain itu, Daegal Devara Dwi Prasetyo sekaligus akan menunjuk langsung wakil ketua osis yang baru tahun ini."

Tepuk tangan bergema di lapangan ini. Bu Dessy turun dari mimbar, lalu Daegal terlihat bersiap memasuki mimbar untuk sambutan barikutnya.

"Selamat siang teman-temanku berbahagia dan tercinta," ucap Daegal dengan jenaka.

Teman-temannya langsung bercie-cie ria. Sedangkan guru-guru hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah anak murid mereka seperti Daegal.

"Hari ini saya akan tunjuk langsung wakil ketua osis SMA 78 yang baru. Namanya adalah..."

"Siapa Gal?"

"Aihh pasti gue kan?"

"Gue ya Gal. Nama gue Fathia Putri Adsino"

"Gue Gall"

"ATHANYA SERNAYA yang saya tunjuk sebagai wakil ketua osis baru tahun ini"

****

[Mulmed fotonya Daegal]

POST ULANG!!

MAU NANGIS RASANYA KARENA TADI TUH NIATNYA MAU NULIS PART 2 TERUS SALAH JADI MAU APUS EH MALAH KEAPUS CERITANYA 😭

SKIP

HAPPY READING GUYS❤

08062017

Ketua Osis VS Wakil Ketua Osis [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang