Bagian 8 : Jalan-Jalan dengan Angkasa

11.5K 488 18
                                    

Malam ini terasa sangat panjang. Mengingat bagaimana kejadian dirinya dan Daegal tadi siang cukup membuatnya banyak berpikir.

"Gue sayang lo."

Entah mengapa ucapan Daegal tadi siang berputar seperti kaset rusak di kepalanya. Ia tak mungkin salah dengar tapi rasanya hal itu mustahil, tak mungkin kan Daegal ada perasaan padanya? Ya, itu sangat tidak mungkin.

Ia menghela nafas berat. Sungguh ia pusing sekali akhir-akhir ini. Masalahnya dengan Freya tak kunjung selesai juga.

Benda persegi yang terletak di atas nakas kamarnya berdering.

Ia pun berjalan mengambil ponsel tersebut.

Senyumnya merekah saat melihat nama yang tertera.

Angkasa Sanjaya

"Halo? "

"Iya halo?"

"Lagi sibuk gak?"

"Nggak kok kenapa?"

Sedari tadi senyumnya tak juga luntur dari wajahnya.

"Aku mau ajak jalan, mau?"

Mata gadis itu berbinar mendengar ajakan suara diseberang sana. Malam ini adalah malam minggu artinya ia bisa jalan-jalan menikmati malam minggu seperti orang-orang yang punya pasangan lainnya.

"Halo Tha? Masih disana?"

"Ee...iya masih. Aku mau"

"Yaudah setengah jam lagi aku otw. Km siap-siap ya"

"Iyaa. Yaudah aku siap-siap dulu ya"

"Bye, sampai jumpa nanti"

Telepon tersebut langsung di akhiri oleh Atha. Tanpa banyak kata ia pun bersiap-siap dengan penuh semangat.

Tak lama terdengar bunyi pesan masuk. Ia pun segera mengambil ponselnya kembali dan membuka notifikasi yang tertera di layarnya.

DaegalDevara

Lo sibuk?

Atha menyerngitkan keningnya heran. Kenapa Daegal tiba-tiba menanyakan dirinya sibuk atau tidak, apakah itu penting?

Athanya Sernaya

Iya sibuk. Knp?

DaegalDevara

Gak. Gue cuma mau ngajak lo jalan

Atha heran dengan sikap Daegal yang semakin lama malah semakin aneh menurutnya, dan sekarang dengan tiba-tiba anak itu mengajaknya jalan, yang benar saja.

Athanya Sernaya

Gue ada janji

Setelah itu ia meletakkan ponselnya kembali. Ia duduk di meja riasnya dan menatap wajahnya melewati cermin. Ia sudah siap kali ini dengan dandanan yang cukup membuatnya berbeda dari hari-hari biasanya tanpa make up. Hari ini entah mengapa ia ingin terlihat cantik dimata Angkasa.

Sudah dari lama ia memendam perasaan terhadap Angkasa, namun sepertinya Angkasa hanya menganggapnya sebagai sahabat, tak lebih.

Maka, ia pun hanya bisa memendam perasaan itu dalam-dalam sampai akhirnya ia berharap akan mendapatkan seseorang yang dapat menghapus rasanya untuk Angkasa.

Tin tinn

Suara klakson mobil memasuki indra pendengarnya, pasti yang datang adalah Angkasa.

Ketua Osis VS Wakil Ketua Osis [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang