Daegal duduk dihadapan teman-temannya. Disana lengkap sudah personel mereka. Ada Chandra, Haikal, Billy, dan Daniell.
Mereka terlihat tengah serius menatap Daegal. Tatapan mereka seakan menunggu Daegal menjelaskan sesuatu yang terjadi kemarin.
Haikal memecahkan keheningan ini, "Kemarin lo kemana sama Atha? Jangan kira gue gak tau ya kalau lo--"
"Bawel" ucap Daegal dengan mengepulkan asap rokoknya ke atas.
Billy dan Daniell saling berpandangan kemudian menggeleng-gelengkan kepala tanda tak mengerti dengan arah pikiran Daegal. "Gal jangan mainin anak orang. Mana Daegal yang katanya menjunjung tinggi kehormatan wanita?" ucap Billy menatap Daegal serius. Memang itu yang sedari tadi ingin ia katakan.
Daegal menatap Billy sebentar sebelum ia mengepulkan asapnya lagi. "Masih sama kok gue cuman lagi bosen aja perlu refreshing sekali-sekali. Jadi gak salah kan?"
Chandra terlihat tenang namun sebenarnya dalam hatinya bergemuruh. Ia tak menyukai Atha tapi ia tak suka jika Daegal melakukan hal ini dua kali. Pertama dengan orang yang ia suka. Sekarang Atha korban selanjutnya? Walau ia tak menyukai Atha tapi mengingat bagaimana dulu orang yang ia suka disakiti Daegal rasanya Atha tak pantas merasakannya.
"Jangan lakuin itu Gal. Lo gak ingat masalah Fia? Siapa yang akhirnya nyesel?" ucap Chandra santai.
"JANGAN SEBUT NAMA ITU DIDEPAN GUE NDRA!" Daegal terlihat emosi mendengar nama yang disebut Chandra.
Chandra berdecih, "Gue udah kasih peringatan sama lo. Sekarang terserah lo," ucapnya kemudian mengangkat bahunya acuh.
Daegal diam saja namun ia masih menghisap rokoknya dalam-dalam. Rokok memang selalu mengerti dirinya. Ekspresinya memang tenang tapi hatinya tiba-tiba terasa nyeri karena Chandra menyebut nama itu. Ia dihantui rasa bersalah lagi. Rasa bersalah yang padahal sudah ia kubur dalam-dalam.
"Kita perlu perundingan buat malam ini tentang Atha," usul Billy.
Diangguki setuju oleh yang lain kecuali Daegal. Ia menggeleng kuat. Kenapa semua orang selalu ikut campur apapun yang ingin ia lakukan? Hanya kali ini saja ia ingin refreshing kenapa harus dihalang-halangi?
"Gak!" ucap Daegal tegas.
Mereka berempat menggeleng, "Satu lawan empat mana bisa menang lo nya" ucap Daniell sinis.
"Jadi ... Atha itu dimata lo gimana Gal?" tanya Haikal.
"Manusia" ucapnya singkat.
"Gila! Dia manusia ya jelas gue taulah maksud gue dia itu dimata lo gimana? Baik apa gimana?"
"Iya gitu" ucap Daegal cuek.
"Lo tuh ya--"
Chandra menengahi mereka, "Udah-udah,"
"Gal kalau dekat Atha rasanya apa?" tanya Daniell.
"Rasanya gue... pengen berak" jawabnya masih dengan wajah datar.
"Ya si tahai gue ngomong benar-benar dia jawabnya apaan," ucap Daniell kesal.
"Gila Daegal dekat Atha pengen boker terus ya. Bagus dong!" ucap Haikal.
"Bagus? Bagus kenapa coba?" tanya Chandra menyerngit bingung.
Haikal melebarkan senyum manisnya, "Itu artinya Atha bermanfaat untuk pelancaran metabolismenya Daegal," jawabnya.
Gila aja kalau bukan temen gue udah gue gaplok pake botol kaca ni anak. Batin Billy bersuara.
"Ada niat buat pacaran sama Atha?" tanya Billy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis VS Wakil Ketua Osis [SUDAH TERBIT]
Teen FictionDAEGAL DEVARA DWI PRASETYO cowok pembuat onar sekolah yang resmi menjabat sebagai ketua osis. Daegal terkenal dengan ketampanannya dan kepopulerannya dikalangan anak SMA 78. Tak ada yang tak tahu dengan Daegal sekalipun anak itu cupu. Daegal akan me...