chapter 6

784 107 11
                                    

Hari ini di sekolah tengah berlangsung pertandingan sepak bola antar kelas. Yang biasa dilakukan 6 bulan sekali untuk melatih ke kompakan.
Tapi yang menjadi bencana adalah kelas ku melawan kelas al. Aku sungguh bingung harus mendukung yang mana. Kalau aku dukung al nanti sekelas kecewa sama aku tapi kalau aku mendukung tim dari kelas al pasti marah dan ia pasti bermanja dengan pacar yang lainnya.

"Hufffftt....", ku hembuskan nafasku

"Kuy loe kenapa deh?", tanya vabby heran karna melihat yuki menghembuskan nafas terus

"Hah?", ucap yuki

"Loe kenapa sih, jangan bilang loe lagi bingung harus dukung yang mana"

"OMG hello, kenapa loe harus bingung ikuuuyyy ya loe dukung kelas kita dong lagian pangeran berbulu domba loe itu pasti banyak yang dukung", teriak vebby dengan suara cemprengnya yang bikin orang yang denger harus menutup telinga.

"Stop suara cempreng loe veb"

"Kuy lebih baik kita ke lapangan sekarang", ajak keyna.

"Sorry guys tapi ali gak ngijinin gue kelapangan kalau gak bersama dia", jawab yuki jujur karna sebelum ali ke kamar ganti ali berpesan kepada yuki untuk tidak meninggalkannya atau ali akan ngambek lagi.

"Kuy menurut gue ya loe itu pantes sama ali dari pada pangeran berbulu domba loe itu",vebby berkata memggebu-gebu

"Akhheeem", dehem seseorang di belakang vebby

Keyna yang melihat al dibelakang vebby hanya bisa menundukkan kepalanya karna tatapan al behhh kayak mau nelen hidup-hidup.

"Apa sih loe. Akheeem akhemm gue juga bisa", sewot vebby tanpa berbalik

"Al....", gumam yuki

Vebby cengo ketika mendengar gumaman yuki. Lalu ia membalikkan badan dan gleekkk (nelen ludah).

"Buset al kayak mau makan gue hidup-hidup ini mah", ucap batin vebby.

"Apa loe?", tanya vebby berusaha sewot untuk menutupi kegugupannya.

"Mmm veb lebih baik kita kelapangan sekarang. Kayaknya sudah mau mulai", ucap keyna lalu menyeret vebby.

Al terus memperhatikan vebby dengan mata tajamnya. Yuki yang melihat itu pun,...

"Mm al ada apa?", tanya yuki supaya al tidak terus menatap vebby dengan tatapan tajamnya itu. Mungkin al mendengar ketika vebby mrngatainya pangeran berbulu domba.

Al lalu duduk di kursi sebelah yuki. Ia mulai menyandarkan kepalanya di bahu yuki dan mengabaikan orang-orang yang memperhatikan mereka lebih tepatnya teman sekelas yuki.

"Ay jangan gini ah", risih yuki

"Kenapa?", tanya al acuh

"Akhem, lagi puasa woy. Gak boleh bermesraan", cemburu ali.

Ali kesel. Gimana gak kesel niatnya mau bawa yuki ke lapangan eh sesampainya di kelas malah melihat pemandangan yang membuat hatinya mendidih.

"Siapa loe?", tanya al dengan intonasi datarnya

"Yuk bie", gandeng al yang akan membawa yukibpergi dari kelas.

"Eeee mau di bawa kemana princess gue?", tahan ali sambil mencekal pergelangan tangan yuki yang tidak di genggam al.

"Lepasin", desis al ketika melihat ali menggenggam tangan pacarnya. Tapi ali tidak mendengarkan ucapan al...

"Princess", gumam ali

"Kenapa selalu seperti ini", sedih yuki.

"Minggir loe", al mendorong ali lalu membawa yuki.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diantara '1000 Bintang'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang