-Chapter 4- [Seorang Beast dan Harpanya]

33 5 1
                                    

"Waahh..!!" 

"Ayo kita lihat kamarnya, yang terakhir pecundang..!!"

"Hei, jangan lari-lari Syra!"

"Huaa!! kamar cowok di sebelah sana Diora bodoh!!"

"Uaagghh..!! Jangan mendorong!"

Begitulah kehebohan yang terjadi saat kami sampai di sebuah penginapan di Kota Arpalm. Setelah bertarung dan berjalan beberapa jam cukup membuat kami kelelahan. Jadi kami memutuskan beristirahat dan mencari penginapan.

Kami memesan 2 kamar dengan harga masing-masing 2 koin perak. Cukup mahal memang, namun dengan fasilitas dan layanannya kurasa sebanding. Karena struktur bangunan yang bergaya jepang aku pikir ini terlihat seperti Ryokan.

[Ryokan adalah Penginapan dengan fasilitas dan bangunan berarsitektur jepang dengan lantainya yang terbuat dari tatami.]

"Haahh~" Sesampainya di kamar aku meletakan barang dan langsung merebahkan diri di kasur.

"Heei Dylan, apa yang kau lakukan !?" Tanya Syra yang hanya berpakaian handuk menutupi bagian bawah badannya.

"kau mau kemana Syra?" Tanya Diora melihat temannya itu yang keluar kamar hanya mengenakan sehelai handuk.

"Percuma kita menginap disini kalau tidak merilekskan diri" Jawabnya enteng sambil tetap berjalan.

Mendengar itu, aku dan diora pun segera mengganti pakaian dan bergegas mengikutinya. Ternyata  yang dimaksud Syra adalah Kolam air panas terbuka. 

"Waah aku tak tau jika ada pemandian air panas disini..!!" Ucap Diora kagum saat memasuki daerah pemandian kolam air panas.

"Sssttt..!! Kau akan mengacaukannya Diora" Bisik Syra yang terlihat sedang mengendap-endap.

"Apa kau berpikir hal yang sama dengan ku Diora?" Tanyaku.

"Sepertinya begitu"

"Aku tidak berminat hal-hal seper-" Perkataanku terhenti saat melihat Diora dan Syra yang ternyata telah bersekongkol.

Sepertinya Kolam untuk cowok dan cewek bersebelahan. Hanya saja beberapa bambu besar disusun rapi sebagai pembatasnya. Hal itu ditandai dengan suara tertawa dari para gadis2 itu.

"Aku tak ikut-ikutan ya" Ucapku santai sambil berendam dalam hangatnya air kolam.

"Terserah kau saja, Hei Diora giliran aku sekarang! Aku yang menemukannya tadi!" Ketus Syra sambil mendorong Diora yang tengah mengintip pada sebuah lobang kecil.

"Tunggu sebentar" Senyum omes Diora sangat terlihat saat itu.

"Menjijikan.." Gumamku.

"SIAPA DISANA..!!"

Suara yang sudah tak asing lagi akhirnya membuat bulu kudukku merinding.

"Berlinduunngg..!!" Teriak Diora sambil melompat menuju kolam.

"Mana Bom!!" Ucap Cewek itu dengan lantang.

Duaarrr!!!!

Sebuah Mana berskala besar terbang ke atas dan jatuh meledak tepat di kolam kami. Itu membuat air kolam  menjadi kering akibat ledakan mana tersebut yang menghempaskan seisi kolam.

Sialnya ledakan tadi menghebohkan orang sejagad. kami pun terpaksa harus bertanggungjawab atas insiden itu.

Aku beserta kedua orang menyebalkan ini terpaksa harus berhadapan dengan pemilik penginapan. 

~~~

Tak disangka ia adalah orang yang begitu baik.

"Ahh sudah-sudah, tidak apa-apa. Aku dulu juga nakal seperti kalian, lain kali jangan ulang lagi ya". Ucap paman pemilik penginapan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Special ForceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang