15. Outing

14 4 0
                                    

Tepat hari ini, kelas XII mengadakan outing. Masih sama seperti tahun kemarin, tak asing lagi yaitu jungleland. Murid-murid kelas XII telah berkumpul di sekolah sejak pukul 6 pagi. Kurang lebih jam 06.30 bis telah berangkat. Kayla duduk bersama dengan Alma dan Raka, rencana awal Kayla akan duduk bersama Alma, tetapi Raka memaksa agar duduk bersama.

Suasana di bis sangat ramai, layaknya pasar. Meskipun keramaian melanda di bis, Kayla tetap saja bisa tertidur dan ia sengaja menyenderkan kepala nya di bahu Raka. Sesekali juga, Raka mengelus rambutnya, layaknya sedang meninabobokan bayi. Beberapa menit kemudian, Kayla terbangun dari tidurnya dan ia tersadar bahwa ia tertidur di pundak Raka.

Ee ehhh...

"Anteng yah. Tidur di pundak pacarnya" ujar Alma

Raka tertawa kecil

"Hemz. Sirik ya lo. Noh, ada Rio menantimu" ledek Kayla

Suara teriakan bahagia terdengar, karena mereka telah sampai setelah berjam-jam terjebak di kerumunan mobil. Mereka pun turun dari bis tersebut, dan menunggu di dekat loket.

"Minta perhatiannya sebentar. Ibu akan membebaskan kalian masuk jadi tidak ada yang mengawasi. Tepat pukul 4 kalian sudah harus kembali ke tempat ini. Oleh karena itu, ibu minta kalian mencari teman-teman kalian minimal 3 orang"

Satu-persatu murid diberikan kartu jungleland.

"Kay, jangan kacangin gw. Gw ga ada temen lagi" bisik Alma

"Iyaa, santai aja"

"Mau naik apa nih?" tanya Raka "langsung yang extrim aja" lanjutnya

"Boleh juga. Lo ikut kan?" tanya Alma

Kayla hanya memainkan jemari tangannya

Pandangan Alma tertuju kepada permainan Disco, dimana kita akan berputar dan diayunkan oleh sebuah piring besar.

"Nahh. Naik itu aja" kata Alma sembari menunjuk ke wahana tersebut

Dengan berat hati, Kayla mengikuti apa yang di ingini Alma. Kebetulan antrian disitu tidak terlalu panjang, setidaknya antrian itu tidak cukup lama kami tunggu.

Perlahan-lahan piring besar itu bergerak, Kayla yang sudah menutup mata nya tidak memberanikan dirinya untuk membuka matanya. Piring besar itupun mengayunkan sangat kencang sehingga teriakan dari orang-orang yang naik pun terdengar

Aaaaaa....

Woooo.....

Anjiii*****...........

Setelah kurang lebih 2 menit piring itupun perlahan mulai mereda. Mereka pun melanjutkan ke wahana berikutnya, di tengah jalan Kayla mendekati rerumputan dengan tujuan ingin muntah.

"Kay. Are u okay?" Tanya Raka

"Gapapa kok" jawabnya sambil mengatur napasnya

Raka memberi botol air mineral kepada Kayla "Nih. Minum dulu"

Dengan inisiatif Raka mengambil tas ransel yang dibawa oleh pacarnya dan ia pegang. Kayla tersipu malu melihat perlakuan Raka kepada dirinya, tetapi Kayla membuang mula tersebut agar tidak diledekin oleh Alma.

Banyak orang yang melihat Kayla dan Raka yang sedang berpegangan tangan, sampai-sampai temannya sendiri sedikit iri karena tidak ada yang menggenggam tangannya. Kayla terlihat lebih bahagia walaupun tadinya ia sedikit mual, lama-kelamaan perasaan senang itu berubah menjadi rasa malu.

"Ka... kok banyak yang ngeliatin kita sih?"

Kayla yang sedang berusaha melepaskan genggamannya itu, tetapi Raka malah semakin dekat dan melingkarkan tangannya di bahu Kayla. Lama-kelamaan Kayla yang merasa nyaman sehingga tidak berusaha melepaskan rangkulannya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Promise To BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang