Author POV
Mex menggendong anisa Ala bridal style sambil keluar dari ruang kerjanya. Mex berjalan turun kebawah membawa anisa kemeja makan. Tampa memperdulikan teriakan dan cacian dari anisa.
Anisa menyerah memberontak pada mex, dia menyembunyikan wajahnya yang memerah di ceruk leher mex, karena malu saat mendengar kekehan geli dari para maid dan penggawal di meansion mex.
Mex terkekeh geli saat mendengar gumahan tidak jelas dari anisa yang sedang bersembunyi di ceruk lehernya. Mex menyapa semua orang yang sedang berada di meja makan.
"Pagi semuanya" sapa mex sambil duduk.
"Pagi juga son" sapa balik leo ayah mex
"Pagi juga ayah" sapa balik airin
"Pagi juga nak" sapa balik bowo
"Pagi juga sayang, ayo sini sarapan bareng kita anisa" sapa balik arsila dan kata arsila pada anisa.
Anisa yang ingin turun dari pangkuan mex pun di cegah oleh mex dengan cara melingkarin tangan kokonya di pinggang anisa erat.
"Hon, suapi dong" rengek mex sambil memelas persis seperti anak anjing yang di tinggal di tenggah hujan.
Anisa hanya bisa menghelai nafas dan menyuapi mex dengan sabar. karena sedari tadi tangan mex tidak bisa diam.
Mex makan dengan tenang, dengan tangannya yang menggelus vagina anisa dan menggocok vagina anisa dengan tempo sedang.
Anisa berusaha mengyingkirkan tangan mex yang sedang sibuk menggelus vaginanya.
"Kamu sakit sayang, kenapa wajah mu sangat merah ?" tanya arsila pada anisa, yang sontak saja membuat semua orang yang berada di meja makan melihat ke anisa.
"Aku baik-baik saja bu" cicit anisa sambil menundukan kepalanya menyembunyikan rona merah di pipinya.
"Abis ini kita main lagi di kamar, honey. Persiapkan diri mu. karena aku akan membuat mu tidak bisa berjalan hari ini" bisik mex vulgar.
Anisa menatap tajam mex sedang yang di tatap hanya terkekeh dan menggecup singkat bibir anisa. Membuat anisa kaget dan malu pada semua orang yang melihat mereka.
Arsila menutup mata airin dan menatap tajam pada putranya."Mex" kata arsila memperingati putra mesumnya yang di balas kekeh geli oleh mex.
"Kapan kalian akan menikah" kata leo pada mex dan anisa.
"Tiga hari lagi dad" kata mex membuat anisa yang baru saja meminum, minumannya jadi tersedak. Mex menggusap punggung anisa dengan lembut.
"Pelan-pelan sayang kalau lagi minum" kata mex lembut pada anisa.
Anisa menatap mex seakan-akan meminta penjelasannya pada mex yang di balas mex dengan menggakat acuh bahunya.
Setelah sarapan mex kembali menggendong anisa Ala bridal style. Mex pamit pada semua orang yang berada di meja makan.
"Semua aku dan anisa kembali dulu kekamar" pamit mex, yang di balas anggukan kepala oleh semua orang.
"Dan airin nanti sore kita akan pergi jalan-jalan ke mall untuk memberi pelengkapan mu dan bunda" kata mex pada airin yang di sambut antusias oleh bocah perempuan yang baru berumur 4 tahun itu.
"Iya ayah" teriak airin semangat, mex naik keatas bersama anisa yang berada di gendongannya, tapi sebelum naik dia menyempatkan menggacak-acak rambut hitam airin membuat bocah perempuan itu merenggut tidak suka pada mex.
Mex masuk kekamarnya dan membaringkan anisa di kasur king sing-nya. Mex naik keatas kasur menyusul anisa dan menindih tubuh kecil anisa.
"Kita lanjut lagi bikin adik untuk airin yuk, hon" kata mex.
Mex langsung saja melumat bibir anisa tampa mendengar balasnya dari anisa. Anisa yang awalnya memberontak pun akhir pasrah dan terbuai oleh cumbuan mex.
Kamar yang sepi senyap pun hanya terisi oleh desah dan erengan mex dan anisa. Mereka melakukannya berkali-kali. dan berkali-kali juga mex selalu membuang benihnya di rahim anisa.
Mereka jatuh tertidur karena kelelahan dengan tangan kokoh mex yang melingkari perutnya dengan Possessive.
.
.
.
.
.
.
Di tempat yang gelap dan sepi terlihat pria tampan yang sedang menghisap nikotinya dengan tenang dan santai.
Ya pria itu adalah Roxy musuh bebuyutaan mex, sekaligus ayah airin. Pria brengsek yang memperkosa anisa. memberika benihnya dan tidak mau bertanggung jawab.
Roxy duduk dengan tenang di kursi kebesarnya dengan seorang jalang yang sedang berada di pangkuannya.
Doni orang kepercayaan mex masuk ke ruang Roxy dengan gemetar ketakutaan."Maaf tuan markas kita di bom oleh, mex dan semua anak buah kita mati tuan" kata doni takut pada rexy.
"BODOH, KALIAN SEMUA MEMANG TIDAK BERGUNA" teriak Roxy murkah sambil membanting gelas wine-nya ke doni hinga menggenai pelipis doni dan membuatnya berdarah.
"CEPAT BERESKAN SEMUANYA DAN BUNUH ORANG-ORANG YANG TIDAK BERGUNA ITU" teriak mex pada doni yang di balas anggukan kepala patuh oleh doni.
Doni langsung saja keluar dari ruang kerja Roxy. Takut membuat tuannya semakin semakin marah. Doni menyuruh semua anak buahnya untuk membereskan para mayat yang menjadi korban pemboman itu.
Di dalam ruang kerjanya Roxy terus saja menggamuk. Dia membanting semua barang. Pria yang tidak kalah tampan dari Roxy masuk kedalam ruang kerja roxy dengan santai dan langsung duduk di sofa maron yang berada di ruangan itu.
"Mau apa kau kesini lim" kata roxy sinis. Ya pria itu adalah lim mantan kekasih dari mex dan musuh bebuyutan Roxy.
"Aku bisa membantu mu kalau kau mau" kata lim sambil menyerigai.
"Bagaimana jika kau menipuh ku" kata Roxy dingin sambil memandang datar lim.
"Baiklah bagaimana caranya" kata Roxy tertarik dengan penawaran yang di berikan oleh lim
Lim berjalan mendekati roxy sambil menyerigai bak iblis di dalam otak tampan sudah tersusun rapi dengan bermacam rencana licik.
........................
Hay all
Maaf ya lama selamat membaca dan semoga kalian suka.Jangan lupa fote and komentarnya ya all.
Salam sayang dan cinta dari author 😘 love you all
![](https://img.wattpad.com/cover/106872284-288-k581861.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Mafia Gay
Romansa21+ ( cerita ini di privat secara acak ) Anisa Rahma adalah janda miskin dan wanita berhati mulia yang hidup hanya bersama ayahnya yang penyakitan dan putri kecilnya berumur 3 tahun waktu Anisa baru pulang dari tempat kerja dia tidak sengaja meliha...