Noach : 1. Graduation

466 3 0
                                    

Hari itu sejak pagi-pagi buta, pemuda yang baru saja memasuki usia 23 tahun itu terlihat sudah bersiap. Membenahi diri demi terlihat lebih rapih dan istimewa dibanding hari lainnya.

Tiba-tiba i-phone keluaran terbaru miliknya berdering, dering panggilan yang sudah ia hafal diluar kepala.

"Halo ma? Kenapa?"

"..."

"Iyah udah siap kok"

"..."

"Gak perlu mah, aku nanti naik Grab aja. Mama langsung ke kampus aja"

"..."

"Oke mah, Noah tutup ya" ucap pria yang hari itu resmi menjadi insinyur setelah bertahun-tahun bergulat dengan segudang materi dan praktek yang menguras habis tenaga dan fikirannya.

Setelah sambungan telfon dengan mamanya berakhir pemuda itu segera membuka pesan yang ia kirim lewat aplikasi chatting lalu ia mengembuskan nafas kasar pesannya belum juga di buka. Beralih ke email, pria itu berharap setidaknya gadisnya -ah tidak bukan gadisnya tetapi gadis itu membaca email yang dikirimnya. Namun nihil email itu belum juga dibacanya.

'Sepertinya hanya tinggal harapanku saja yah, bahwa kamu akan datang?' Batin Noah

Setelah semua persiapannya selesai. Noah segera keluar dari kosannya, berjalan menuju Grab yang sudah ia pesan.

"Sayang!" Panggilan itu mengehentikan Noah ketika ia tengah berjalan melewati kerumunan ibu-ibu yang tengah sibuk memilih sayur.

"Sisil? Kamu ngapain disini?" Tanya Noah bingung melihat kekasihnya ada didaerah sekitar kosannya.

"Kamu aneh banget sih nanyanya, aku nungguin kamulah. Kita berangkat bareng yah? Oh iyah, ini bunga untuk kamu. Selamat yah sayang kamu udah lulus" ucap Sisil antusias dan terlihat sangat bahagia sedang Noah hanya memaksakan senyum terbaiknya dan menatap gadis yang tengah mengamit tangannya kini sendu.

"Makasih yah, tapi hari ini aku ga bawa motor. Kita naik Grab, aku udah pesan didepan." Jelas Noah pada Prisilia kekasihnya. Sedangkan Sisil hanya mengangguki perkataan Noah dan berjalan sambil tersenyum mengamit lengan kekasihnya bangga.

***

Seperti yang Noach duga, jalanan cukup padat karena pembangunan baru yang tengah dikerjakan oleh pemerintah daerah membuat pengguna jalan mau tak mau harus bersabar menempuh jarak menjadi cukup lama dari biasanya.

"Sayang hari ini kamu ganteng banget deh pake jas gini. Eh tapi ada yang kurang, dasi kamu mana yang?" Tanya Sisil menyadari penampilan kekasihnya belum lengkap.

"Eh? Dasi? I-ini" ucap Noah tak yakin.

"Wah dasi inikan yang sering aku liat di kosan kamu. Dasi kamu bagus banget, mama pinter banget yah cari dasi yang cocok buat kamu." Ucapan Sisil membuat hati Noah tertohok, cocok? Sudah berapa banyak orang yang memuji dasi ini terlihat cocok saat aku kenakan. Dasi yang diberikannya untukku ketika aku berhasil diterima di Perguruan Tinggi Negri yang kuimpikan. Noah hanya membalas perkataan Sisil dengan senyuman.

"Nah selesai, ini baru Perfect." Ucap Sisil antusias dengan hasil kerjanya.

"Terimakasih" ucap Noah tulus kali ini.

"Tapi sayang, kamu tau gak?"

"Nggaklah, kamu kan belum bilang apa-apa mana aku tau dong nona Prisilia" goda Noah pada wanita yang sudah 2 tahun menjadi kekasihnya.

"Aku udah pernah bilang belum sih? Kalo aku paling suka ngeliat kamu pake kemeja apalagi ditambah jas. Kamu jadi makin ganteng yang" kekehan terdengar dari Sisil setelah mengatakan ha itu pada Noah. Sedang Noah tiba-tiba terdiam.

Rain 'N' Heart : The Missing PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang