songfict

18 2 0
                                    

***************************************

Tale as old as time
Kisah yang sudah setua waktu
True as it can be
Senyata kenyataan
Barely even friends
Sama sekali bukan teman
Then somebody bends
Hanya seseorang yang bertemu
Unexpectedly
Dengan tak diduga-duga
***************************************

Jaman dahulu kala ada sebuah kerajaan dibukit. Disana hasil panen selalu melimpah, rakyat bahagia, makmur sentosa. Suatu hari sang raja melakukan kesalahan. Anak sulungnya yang gila tahta tidak terima karena sang raja menobatkan saudara tirinya sebagai pemimpin baru.

Dan sang anak sulung membunuh sang raja dan mencoba membunuh saudaranya. Dan sang dewi yang ikut menyaksikan penobatan itu marah dan mengutuk tempat itu menjadi tanah yang tandus dan mengutuk sang anak sulung menjadi mahluk yang selalu dijauhi.

"Rose, anakku. Ini adalah legenda negeri kita yang hampir musnah. Ingatlah cerita ini, ceritakan pada anak dan cucumu nanti. Dan semoga kamu bisa menemukan akhir cerita dari legenda ini," ucap seorang wanita yang mengelus-ngelus rambut anaknya yang tertidur dikamarnya yang bernuansa serba putih.
"Ibu, itu hanya le... genda bertahun-tahun yang lalu, ti... dak mungkin terjadi," ucap anak yang dipanggil Rose itu sembari menguap.

***************************************

Just a little change
Hanya sedikit perubahan
Small to say the least
Kecil, setidaknya ada
Both a little scared
Keduanya agak takut
Neither one prepared
Keduanya tidaklah siap
Beauty and the beast
Wanita cantik dan si buruk rupa
***************************************

"Baiklah sekarang kita akan mengobservasi bukit terdekat disini, hati-hati jangan sampai terpisah dari rombongan," ucap pembina kepada para regu pecinta alam. Setelah mendengar beberapa arahan semua regu pun berpencar, memulai observasi. Membersihkan bukit dari sampah, yang berasal dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"Fiuh... Kenapa kita yang dipilih sih? Capek dan males banget," ucap pria berbandana merah.
"Udah jangan ngeluh, liat tuh Rose dia gak ngeluh, padahal harusnya dia giliran jaga tenda. Dan dia rela-relain gantiin tugas temannya yang sakit," ucap seorang gadis yang di kepang satu, dengan nada sedikit di tinggikan.
"Jangan samain aku sama anak baru itu dong, inget ya aku ini masih senior kalian," bentak pria berbandana merah sambil menunjuk-nunjuk wajah orang yang ada disekelilingnya.
"Oh gitu, senior kok males-malesan sih, harusnya lebih rajin dong." gadis yang rambutnya dikepang tak kalah marahnya.

"Kak aku mau lebih ke timur ya, banyak sampah plastik." tak ada yang menggubris, semuanya sibuk misahkan 2 orang yang berdebat. Sambil menunggu keadaan lebih tenang Rose pun memunguti sampah yang ada disekelilingnya.

Srak... Srak...

Sesuatu bergerak dibalik semak-semak. Sesuatu mengintai Rose, karena penasaran Rose pun mendekatinya.
"Ja-jangan mendekat." sebuah suara serak tiba-tiba terdengar dari semak-semak tersebut. Rose tersentak, tapi rasa penasarannya lebih tinggi.
"Tunjukkan dirimu, jangan bersembunyi," ucap Rose yang semakin dekat ke semak-semak.
"Baiklah, tapi jangan mendekat." ucapnya, perlahan dia keluar dari semak-semak. Sesosok tubuh tinggi, bersurai dengan wajah yang cukup menyeramkan.

"Mo-mo-MONSTER... Be-be... " Rose tergagap-gagap. Kemudian mahluk itu menunduk, memberikan hormat.
"Udah jangan takut gitu, aku tahu dandananku menakutkan dan pasti akan dijauhi. Aku seperti bencong kan." ucap sang monster. Sang monster pun berbalik, dibelakang tubuhnya hingga ke ekor dipenuhi duri.
"Tu-tunggu, aww.. " Tangan Rose tertusuk duri dari tubuh sang monster.
"Sudah ku bilang jangan mendekat, ayo ikut aku, tabib akan menyembuhkanmu." sang monster berjalan mendahului Rose. Rose pun mengikuti sang monster, sesekali dia menengok ke belakang. Kenapa tidak ada yang mendengar jeritannya tadi?

In Divergent Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang