Kekalahan sebagian besar pasukan ksatria Mongol membuat kekaisaran Mongolia akhirnya lumpuh oleh invasi raja – raja China ke daerah Tibet. Kini terbentang tiga kerajaan besar di dunia, Majapahit, Sumeria, dan kerajaan baru Tiongkok. Raja kerajaan Tiongkok begitu memuja Sang raja Majapahit, Rajasanagara. Mereka berterima kasih pada pasukan Bhayangkari yang telah mengalahkan pasukan Mongol yang terkenal begitu kuat. Setiap tahunnya, Sang raja mendapat hadiah yang dikirim langsung dari Istana Tiongkok. Di belahan dunia lain, bangsa Sumeria berhasil menginvasi beberapa kerajaan terdekatnya, bahkan pejuang Persia berhasil di taklukan. Keamanan dunia sedang tidak stabil dengan invasi besar – besaran bangsa Sumeria. Pedang – pedang mereka bahkan lebih besar dari pedang – pedang pasukan ksatria Mongol. Kerajaan Tiongkok merasa terancam, keamanan kerajaan ditingkatkan.
----------
Bangsa Maya tidak berdaya dengan gempuran para bar – bar Sumeria. Pyramida – pyramida Machu Pichu dihancurkan. Tiang – tiang penyambut dibakar habis. Wanita – wanita menjadi budak. Bangsa Maya takluk. Darah mengalir di pusat kota Maya. Senja sangat dingin di bagian benua yang kelak menjadi benua Amerika. Dingin yang menusuk mengiringi pemenggalan kepala ksatria – ksatria Maya. Akhir dari peradaban Maya.
“Mereka hilang di hutan itu”
seorang kstaria Sumeria berkuda menghampiri pemimpin pasukan sembari berbisik.Tampak raut murka dari pemimpin yang sudah paruh baya itu. Keriputnya makin kentara setelah mendengar itu. Permaisuri menenangkan.
“Berapa jumlah mereka”
“Hanya tiga orang berkuda”
“Biarkan mereka, pastikan jaga seluruh pesisir, jangan sampai kerajaan di timur itu mendengar berita penaklukan Maya. Selanjutnya kerajaaan Tiongkok”
Pemimpin pasukan Sumeria menuntun kudanya kedalam Pyramida Machu Pichu terbesar, salah satu dari tiga energi mematikan terbesar sejagat ini tersimpan di dalamnya. Ini akan memicu perang lain.---------
Di kerajaan Tiongkok, para ksatria melatih keterampilan perang mereka. Penjagaan begitu ketat di area istana. Seluruh penduduk dataran dingin itu sudah mendengar berita penaklukan Persia oleh Sumeria. Sungai kuning mulai tertutup untuk perdagangan. Kapal – kapal hanya boleh bersandar di pesisir pantai.
“Apa yang sebenarnya mereka inginkan”
Didalam Istana setiap harinya diterkam rasa takut.Raja mondar – mandir saja di ruang tengah istana. Ia tampak gelisah. Penasehat keluarga kerajaan dibuat kebingungan dengan pertanyaan yang terlontar dari mulut Raja. Ia ingin menjawab tapi Ia tidak tahu pasti jawabannya. Hal itu pastilah tentang bangsa bar – bar Sumeria. Tapi memang tujuan mereka menaklukan bangsa – bangsa lain saat itu masih simpang siur. Beberapa dari masyarakat menduga bangsa Sumeria ingin menujukan kekuatannya pada kerajaan timur. Ada beberapa pendeta berpendapat ada sesuatu hal besar yang diincar oleh bangsa itu. Ini semakin membuat raja bingung. Ia begitu takut jikalau mereka lah incaran selanjutnya, sedangkan kerabat mereka Majapahit tidak mungkin mengirim pasukan mereka untuk membantu perang antar suatu kerajaan. Majapahit dikenal dengan sikap tidak memihak mereka. Urusan suatu kerajaan adalah urusan mereka sendiri, tidak ada hak untuk mencampurinya, itulah prinsip kerajaan timur itu. Raja menjadi semakin bimbang. Langit menghitam di dataran dingin itu. Musim hujan telah datang.
“Baginda, bagaimana jika kita mengutus para panglima perang untuk belajar tentang strategi perang dengan pasukan Telik Sandhibaya”
“Itu terlalu beresiko, penasehat”
“Jika tidak, akan sulit untuk mengalahkan sebuah musuh besar seperti Sumeria”
“Walau bagaimanapun, aku akan tetap mempercayai pasukanku. Seberapa kuat pun pasukan musuh, kita akan melawan mereka dengan titik – titik darah semangat”
“Baiklah Baginda” Suasana istana menjadi begitu bersemangat dengan kata – kata yang berapi – api dari Raja. Penasehat hanya menurut saja, setidaknya Raja sudah tidak gelisah lagi.
---------
“Kita perlu petunjuk letak energi lainnya, kitab ini akan menjadi tuntunannya apabila seseorang dapat menerjemahkannya”
Didalam ruang yang gelap, di ujung lorong terdapat sebuah guci tanah liat yang ditutup potongan kayu tua.Guci itu setinggi satu meter. Sangat berat. Di atasnya ada sebuah kitab yang ditulis hanya beberapa lembar saja dengan kulit rusa. Tulisan itu bukan bahasa Maya. Itu dari bahasa Sansekerta.
“Panggil tetua adat !”
“Baik panglima” Pria itu berlari keluar pyramida. Dilihatnya beberapa tawanan, seluruh ksatria telah dipenggal kepalanya. Tinggal para orang tua, tetua adat suku maya. Digiringnya seorang pria tua yang baju putihnya sudah penuh noda darah, kantung matanya menghitam bekas air mata yang mengalir tanpa henti melihat pembantaian pribumi. Pyramida Machu Pichu yang begitu megah menjadi saksi keserakahan sebuah bangsa. Dinding – dinding yang dingin dalam lorong pyramida membuat suasana angker panglima perang makin terasa.
“Kau ! terjemahkan kitab ini. atau suku maya hanya akan tinggal sebuah sejarah”
Mata panglima itu terlihat mengancam.Tangan pria itu gemetar menerima kitab lama. Kini Ia dihadapkan pada dua pilihan sulit. Ini seperti memilih antara ayah atau ibu. Pilihannya adalah suku atau sebuah kepercayaan.
“B..bbaiklah. Tapi kau jangan sampai membunuh para wanita dan anak – anak suku ini”
“Terjemahkanlah !!”
Panglima perang itu makin menajamkan matanya. Pengawalnya terlihat takut. Terlebih lagi tetua itu.“ini tertulis, Pertama. tiga energi yang pernah menghancurkan bangsa yang berkuasa sejagat ini. suku Jan yang berkuasa dari timur hingga barat. Bahkan selatan dan utara tunduk pada mereka. Penguasa mereka begitu tiran. Kedua, mereka terus berkembang melawan alam. Para raksasa dibuat berdiam. Mereka juga tunduk. Penguasa begitu tiran. Ketiga, sang pendobrak kemapanan muncul dari timur. Dari negeri tidak terduga. Ia dipandang sebelah mata. Ia menghilang kabarnya. Penguasa begitu tiran. Keempat, muncul ras – ras aneh di timur. Mereka begitu kuat. Tapi tidak ada yang melihatnya. Mereka tunduk pada sang pendobrak kemapanan. Penguasa begitu tiran. Kelima, tiga energi utama dalam Giza dicuri. Masyarakat menggila pada penguasa. Penguasa mulai kebingungan mencari hingga tiba akhir dari mereka. Suku Jan yang perkasa hancur tak bersisa. Penguasa tiran tidak lagi berkuasa. Keenam, sang terusir membangun sebuah kuasa bersama ras – ras yang ditundukkan. Ia mencari tiga energi legenda hingga perang dimenangkan dan dengan bermurah hati membagi ketiganya kepada para sekutu. Sang raja adalah julukannya. Maya menjadi makmur karena energi lengenda. Begitupula kerajaan Rama, mereka di jaga oleh “Hanoman”. Dan lainnya entah ditempatkan dimana oleh sang raja. Penguasa begitu pemurah.”
“Itulah yang tertulis dikitab ini” lanjutnya.
“Dimana kerajaan rama”
“Kau tidak akan ingin tahu tentang itu”
“Apa kau mengancam ku”.
“Kami Sumeria, yang terkuat sejagat ini” lanjutnya
Panglima menodongkan pedang besarnya keleher pria tua itu. Ia tampak ketakutan karna itu semua.“Kerajaan itu ada dalam legenda letaknya diseberang kerajaan Tiongkok. Itu yang ku tahu dari para pendahulu. Lautnya begitu ganas, bahkan legenda mengatakan tidak ada yang dapat kesana kecuali kau diundang oleh sang penguasa”
“Aku akan hancurkan kerajaan itu”
“Tapi beritahu aku apa itu Hanoman” lanjutnya.
“Tidak ada yang tahu tentang itu, bahkan para pendahulu suku maya” Panglima menurunkan pedangnya.
Ia mengayunkan pedang itu hingga memenggal kepala tetua malang itu. Darah bercucuran di lantai yang dingin. Dinding kokoh itu menjadi saksi.
“Amankan gucinya. Kita mengubah rencana penyerangan”
GLOSARIUM
Machu Pichu : Pyramida suku maya yang bentuknya tidak kerucut sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Majapahit
Historical FictionSebuah cerita pangeran majapahit dengan dua temannya menghalangi kekuatan jahat yang akan menguasai dunia