3. Pandangan Pertama

181 1 0
                                    

** happy reading **

---------------------------&-------------------------------

Surabaya, Juli 2004

"Kapan nyampainya Ma?" tanya gadis berumur 9 itu sambil menengok ke luar mobil.

Wanita cantik di sebelahnya tersenyum mengelus pipi putrinya,
"Bentar lagi sayang... Pengen cepet-cepet ya?" Tasya mengangguk.

Hari ini adalah pertama kalinya Tasya diajak manggung luar kota sama Mamanya. Eva Rosmala adalah penyanyi dangdut melayu yang terkenal di Jawa timur, biasanya Tasya cuma nyanyi di desanya acara Agustus-an atau kalau ada yang ulang tahun.
Tapi kali ini kebetulan dia sedang libur, mamanya mengajaknya konser ke Surabaya bareng OM Palapa.

"Aku pengen ketemu dia Ma.."

"Ngefans banget sih kamu"

"Iya ma.... Pokoknya Tasya harus bisa nyanyi sama dia" Mama mengangguk gemas dan mengacak rambut puterinya.

******

Putik yang sedang berbunga
Harum yang sedang mewangi
Haruskah gugur ke bumi..

Hati yang sedang bahagia
Cinta yang sedang bersemi
Haruskah berakhir kini

Baru saja ku teguk manis madu cinta
Kini harus ku telan pahitnya juada..

Kalau harus berpisah, mengapa berjumpa
Awal bahagia berakhir bencana

Bukan karna salahku
Bukan karna salahmu
Kita berdua tiada bahagia

Putik yang sedang berbunga
Harum yang sedang mewangi haruskah gugur ke bumi

Hati yang sedang bahagia
Cinta yang sesang bersemi haruskah berakhir kini....

Eva Rosmala... Menyelesaikan lagunya "haruskah berakhir". Suara merdunya mendapatkan applaus beribu penonton yang ada di Kodam Brawijaya Surabaya.

"Mama... Hebat deh, baru ini aku lihat mama nyanyi di panggung sebesar ini langsung" pekik Tasya bahagia memeluk mamanya.

"Iya sayang.. Kamu pasti bisa bahkan di panggung yang lebih besar dari ini"

"Benarkah ma??" mata gadis polos itu membulat , lalu Eva pun mengangguk

"Tentu sayang, asal kamu mau berusaha"

"Emmm maa.. Tasya pengen pipis"

"Tuh di sebelah backstage ada toilet, eh Nak kamu mama tinggal dulu gapapa ya. Mama mau naik lagi nih, ntar kamu ikut sama tante Lilin, Dwi Ratna atau yang lain gapapa ya"

"Iya ma.. Tasya berani kok"

Eva pun mengecup pipinya lembut.

**********

Bruuukkk...

"Ahhhh... Maaf Om.. Eh kak Tasya gak se....." ehh.. Tasya mendongakkan kepalanya kaget melihat pria yang ditabraknya.

"Lohhh??? Kak Gerry kan? Iya Gerry Mahesa kan??" tanya Tasya dengan hebohnya, membuat pria di depannya terkekeh geli.

"Iya anak cantik.. Siapa nama kamu??"

"Aku Tasya kak.. Najwa Camilla Tasya"

"Nama yang cantik,," Gerry berlutut di depan gadis itu agar sejajar

"Kok sendirian? Tadi sama siapa?" tanyanya lagi

"Mama kak" Tasya benar-benar terpesona melihat sosok yang selama ini jadi idolanya itu.

DINDING KACA (Tasya-Gerry)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang