15. Kandas

63 0 0
                                    

Please vote + comment
Happy Reading**

**************

"KAMU JANGAN PERNAH MENGGODA ANAK SAYA LAGI... ATAU KAMU NGGAK AKAN SAYA IJINKAN BERTEMU GERRY LAGI. SEKARANG SAYA MINTA KAMU KE..LU.. ARRGGHHHH" Rini terhuyung kedepan dan terjatuh sambil memegangi dadanya.

"Tante.. Tante nggak papa..." pekik Tasya langsung merangkul tubuh Rini dengan tangan mungilnya

"Jangan sentuh sa... Awww" Rini mengerang kesakitan.

"Ibu... Ibu... " gerry menepuk-nepuk pipi Ibunya namun Rini justru semakin kesakitan dan akhirnya terkulai dipangkuan Tasya dan Gerry. Sesaat bergerak lemah namun akhirnya matanya terpejam.

"IBBUUUUUUU....."

"Gerry... Ayo bawa ibu ke rumah sakit" teriak Meigha panik.

"Ahh.. Lalu Tas.. Tasya??"

"Udah kamu bawa sama dek Tasya, aku nyusulin pake motor.." tegas Meigha lagi.

Gerry tak punya pilihan, dia membawa Rini ke mobil bersama Tasya. Sementara Meigha menutup semua pintu, menguncinya dan bergegas menyusul Gerry ke rumah sakit naik motor Gerry karena tadi dia boncengan dengan Jihan dan Jihan udah kabur duluan.

***************

Rumah Sakit

"Gimana keadaan Ibu Ger?" tanya Meigha yang sudah datang sambil ngos-ngosan karena habis berlarian dari parkiran.

"Masih diperiksa Meigh..." jawab Gerry, lalu dia memperhatikan wajah Meigha yang penuh keringat. Lalu secara refleks mengusap peluh di dahi dan pipi Meigha.

Tasya baru saja dari toilet, bermaksud menghampiri Gerry. Namun langkahnya terhenti melihat adegan itu.

Aku mah apa atuh.. Batinnya sedih.

"Eh dek Tasya...." sapa Meigha sedikit kaget, lalu melepaskan tangan Gerry yang tadi ada dipipinya.

"Mmm.... Sya..." Tasya cuma tersenyum lalu duduk dikursi depan UGD.

Cklekk..

Pintu terbuka, dokter Devi tampak memandangi mereka.

"Keluarga Ny. Rini?"

"Saya anaknya dok" ucap Gerry.

"Gimana keadaan Ibu dok?"

"Begini, jadi Ibu Rini terkena serangan jantung ringan. Sepertinya sudah lama tidak kambuh. Beliau jangan sampai terlalu banyak pikiran dan tertekan karena bisa membuat jantungnya kambuh lagi" jelas Dokter Devi.

"Baiklah dok, apa boleh kami menjenguknya"

"Sekarang kami akan memindahkannya keruang perawatan. Anda bisa mengurus administrasinya."

"Iya terimakasih Dok, eh Meigha Tasya kalian sama Ibu duluan ya. Aku mau bayar adminnya dulu." Tasya dan Meigha kompak mengangguk lalu menuju keruangan Rini.

**************

"Bu...." panggil Meigha. Rini mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Me.. Mei.. Ibu dimana?" tanyanya bingung.

"Tante di rumah sakit" jawab Tasya pelan. Rini menatap Tasya lalu teringat apa yang membuat dia begini.

"Kamu....!!!!"

Tasya beringsut mendekati Rini, Rini masih melengos.

"Tante..."

"......."

DINDING KACA (Tasya-Gerry)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang