12. Perjanjian Lama

69 0 0
                                    

Happy Reading
Please vote + komment

*******
.
.

Tak terasa sekarang sudah memasuki tahun 2008, dan Tasya juga sudah hampir lulus SD.

Soal hubungan dengan Gerry, kemarin-kemarin Tasya masih sering bertemu. Mereka sering satu panggung terutama 2 bulan terakhir ini. Tapi menginjak bulan Maret sampai April ini Tasya mulai menghilang lagi. Pasalnya dia sering bimbel karena sebentar lagi ujian. Dan tentu saja dia juga tak bisa banyak-banyak main hp. Karena pastinya tidak diperbolehkan Mamanya.

Yang tidak menduga, sekarang Tasya semakin dekat dengan Danang karena papa-nya punya project di Pasuruan, jadi Danang sering diajak dan dia sudah diterima masuk SMK di Pasuruan. Kalau Eny, dia masih fokus dengan Grup Sagita-nya. Tapi di Nganjuk sudah diserahkan pada Cak Rul, adiknya. Sekarang buat grup orkes lagi New Zarima, di Sidoarjo. Kan Pasuruan dan Sidoarjo pinggir cuma 1 jam, jadi Om Lintang yang ngalah untuk pulang pergi.

************

Pasuruan, Mei 2008

Danang menghembuskan napasnya dengan lega, ujian akhirnya sudah selesai. Dan dia juga sudah mengurus daftar ulang sekolahnya. Sebenarnya Danang juga ingin tinggal sama Mama-nya di Sidoarjo, tapi Papanya melarangnya katena takut Danang kurang konsentrasi karena harus pulang-pergi. Lintang berniat mencarikan kost untuk Danang, tapi Brama mencegahnya dan meminta Danang untuk tinggal dirumahnya sekalian bisa ngajarin Tasya. Semula Lintang dan Eny menolak, tapi karena Eva dan Brama yang selama ini sudah baik padanya akhirnya mereka setuju.

"Assalamualaikum" sapa seseorang dibalik pintu.

Seorang wanita paruh baya tergopoh membukakan pintu.

"Waalaikumsalam, wah Danang.. Ayo masuk. Pak Sukir tolong bantu membawa barang." pintanya pada supir pribadinya.

Danang memasuki rumah bercat kuning itu, selama ini Eva selalu menganggapnya seperti anak sendiri.

"Danang nanti kamu tidur diatas ya. Sebelah kamarnya Tasya" ucap Eva sambil menuangkan susu hangat ke gelas Danang.

"Iya makasih Tante. Lha dek Tasya-nya mana tan??" tanya Danang sambil celingukan.

"Oh tadi ikut papanya beli DVD baru. Katanya biar bisa karaokean soalnya DVD yang lama nggak berfungsi tombol R/L nya. Mau diperbaiki tapi kata tukangnya habis banyak. Mending beli lagi"

Danang cuma terkekeh geli, Eva sama seperti ibunya (almarhumah) dan Mama Eny. Tanyanya dikit jawabnya seabrek.

"Eh diminum dulu, kamu pasti capek." ujar Eva lembut sambil menata bunga hias yang dipakai pajangan.

"Assalamualaikum" sapa yang didepan pintu.

"Eh papa, Tasya. Nih danang udah kesini"

"Wah Danang makin ganteng aja, perasaan baru sebulan nggak ketemu. Gimana kabarnya?"

Danang mencium tangan Brama "baik om, om Brama juga tambah ganteng"

"Hahahaha.. Bisa aja, eh Tasya salim juga dong dengan kak danang" Tasya malu-malu lalu menjabat tangan Danang dan meletakkan tangannya di dahinya.

"Oh ya Sya, tolong antar kak Danang ke kamar sebelah kamu. Kan kosong, dulu kamarnya om Adit" perintah Eva. Adit itu adiknya Eva, dia sudah nikah dan punya rumah sendiri di Probolinggo.

"Siap Ma. Ayo kak aku anterin" ucap Tasya menggandeng tangan Danang ke kamarnya di lantai dua.

*************

DINDING KACA (Tasya-Gerry)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang