Chapter 1

1.1K 101 36
                                    

[L/n][f/n] adalah pacar dari kuroko tetsuya. Sudah dua tahun mereka menjalin hubungan. Sekarang mereka sudah kelas dua SMA, awalnya mereka saling mengenal saat kelas tiga SMP di Teikou chuugakkou. Mereka sebelumnya tidak saling mengenal satu sama lain, mereka tidak pernah satu kelas sama sekali. Bahkan, sekarang mereka memasuki SMA yang berbeda. Long distance relationship? Bisa di bilang begitu. Ett ciee LDR-an :v /plak/

[F/n] masuk kaijou, sedangkan kuroko masuk seirin. [F/n] hanya bisa menghela nafas jika ditanyai oleh si model kuning perihal tentang kuroko, soalnya mereka sekelas. Belakangan kuroko jarang memberi kabar, ini membuat [F/n] sedikit khawatir. Bahkan email [F/n] jarang dibales, sekalipun dibales itu sudah lewat tiga hari sejak [F/n] mengirim emailnya dan hanya dibalas pesan singkat.

Dan hari ini..

From : [F/n]
To : Kuro-kun

Kuro-kun, apa kamu sibuk? Bisa kita bertemu sabtu depan?

Setelah mengirim email itu, tiba-tiba ponsel [f/n] berdering. Ada apa ini? Tumben kuroko balasnya cepat, mungkin dia sedang main ponselnya.

To : [F/n]
From : kuro-kun

Gomen [f/n]-chan, aku tidak bisa.

[F/n] kemudian mengirim balasan bahwa itu tidak apa-apa. Tapi kecurigaan [f/n] memuncak jadi dia berencana melakukan operasi dadakan saat hari sabtu, yaitu..

Menguntit kuroko tetsuya.
.
.
.
.
.
Hari yang ditunggu pun tiba, di hari weekend yang harusnya menyenangkan ini [f/n] dengan memakai topi bisbol, kacamata hitam, jersey musim dingin, celana jins hitam, dan sepatu sket putih, serta membawa koran untuk jaga-jaga. Penampilan mencolok yang benar-benar mencurigakan.

Dia sudah tiba di depan rumah kuroko sejak pukul 6 pagi, dia sudah bersiap menguntit kuroko. Setelah 2 jam menunggu dengan sangat sabarnya, akhirnya kuroko keluar rumah memakai kaos belang biru dongker dan putih, serta celana jeans silver, [f/n] yang hendak meminum coklat kalengannya tersedak. Dia bersembunyi di vending machine (mesin minuman) sambil memukul dadanya dan terbatuk-batuk, [f/n] yang malang.. :'v

[F/n] berjalan mengikuti kuroko di belakang, dia tidak melepas pandangannya dari kuroko barang sedetik pun, dia bahkan menahan kedipan matanya agar tidak kehilangan jejak kuroko mengingat hawa keberadaannya yang tipis bagai tenggelam oleh kegelapan.

Mereka pun sampai di depan stasiun xxxx, [f/n] duduk di bangku yang tidak jauh dari kuroko. Tidak bisa dibilang jauh soalnya [f/n] duduk tepat disamping kuroko, hanya saja mereka terhalangi oleh patung anjing inushiba. [F/n] memakai koran untuk menutupi wajahnya, dia mencoba meniru misdirection kuroko. Bagaimana bisa? Karena sebelumnya dia mempelajari perfect copy Kise.

"Tetsu-kuuun!"

Beberapa saat kemudian [f/n] melihat melon bergoyang :v /plak/ maksudnya gadis bersurai gulali yang berlari menghampiri kuroko, [f/n] tau gadis itu. Bahkan, sangat mengenalnya, Momoi Satsuki. [F/n] tidak benci pada gadis itu tapi bukan berarti dia suka juga, pasalnya [f/n] tau Momoi sempat naksir dengan kuro-kunnya. Dengan deathglarenya [f/n] memandang Momoi dari celah koran yang sudah dilubangi, [f/n] terlalu cinta mati sama kuroko jadi wajar saja jika dia sangat protektif.

Tiba-tiba Momoi merasakan hawa dingin di sekitarnya, kuroko yang peka pun bertanya.

"Doushita no? Momoi san.."

"Ah nandemounai, tetsu-kun. Sepertinya aku hanya masuk angin sedikit"

"Sou ka.."

Kemudian kuroko dan momoi berjalan ke stasiun, mereka membeli tiket dan memasuki kereta. Begitupula dengan [f/n]. [F/n] duduk sambil berpura-pura membaca koran. Masih dengan deathglarenya pada momoi..

I'm Jealous, You Know?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang