Special Chapter

689 73 40
                                    

"Nee-chan!!" Seru [f/n] menghampiri kakaknya, "bagaimana keadaan papa?!" Lanjut [f/n] panik.

"Oh [f/n] kau sudah sampai, tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Orangtua itu hanya terpeleset kulit pisang lalu jatuh dari tangga.. lukanya tidak seberapa, dia hanya tidur dengan kepala yang mengeluarkan darah dan kaki yang pincang.." jelas nee-channya dengan tampang woles.

"Itu terlihat lebih parah!!" [F/n] sambil mengguncangkan nee-chan, "lalu dimana mama?!" Lanjut [f/n].

"Dia sedang mengurus administrasinya, lebih baik kita masuk untuk menemani orangtua itu.." seru nee-chan.

[F/n] memasuki ruangan inap dimana ayahnya dirawat. Dia melihat ayahnya sedang tertidur dengan banyak perban di kepalanya. [F/n] merasa bersalah karena dia sempat berharap ayahnya kecelakaan dan malah jadi kenyataan :v

Kemudian ayah [f/n] bangun, dan memerhatikan kedua anak gadisnya. Dia memaksakan diri bangun dari kasur, melihat itu [f/n] langsung membantu ayahnya untuk duduk.
Setelahnya [f/n] memberikan minum untuk ayahnya dan langsung diminum.

"Kau membuat kami khawatir kusoyaji.." seru nee-chan dengan wajah datar dan tatapan mata yang dingin tapi menusuk. Sebenarnya dia khawatir atau bagaimana?

"Nee-chan jangan bicara begitu.." sela [f/n]

"Ahaha.. gomen, tidak perlu khawatir. Saat sedang bekerja ayah minum sake, itu membuat ayah sedikit mabuk dan beginilah jadinya.. ahahahahaha" jawab ayah [f/n] gatau malu.

Nee-chan [f/n] langsung kesal dan menarik kerah baju ayahnya, "jadi itu yang terjadi kusoyaji? Rasanya aku ingin menghajarmu.." nee-chan dengan tatapan membunuh.

"Gomen! Aku tidak akan minum lagi saat bekerja! Aku janji!" Ayah [f/n] sambil menahan tangan nee-chan yang ingin mencolok matanya, ini anak galak banget sama bapaknya sendiri ya? Ckckck --"

Tiba-tiba [f/n] mendapat email, ternyata itu dari kuroko. Kuroko yang sebenarnya menunggu diluar agak cemas tapi dia tidak ingin mengganggu ayahnya [f/n] yang sedang istirahat, maka dia mengirim email. [F/n] yang merasa tidak enak pada kuroko yang menunggu akhirnya keluar ruang inap.

"Nee-chan aku keluar sebentar"

"Oh okay" seru nee-chan, "dia pasti ingin menemui pacarnya, adikku ternyata cepat dewasa ya~ hahh aku juga ingin punya pacar" gumam nee-chan sambil memakan buah apel yang dibawanya dari rumah.

"Pacar?"

"Oh? Ya begitulah, [f/n] datang bersama pacarnya tadi.."

"Pacar.."

"Iya sepertinya mereka beda sekolah.."

"PACAR?!" Histeris sang ayah begitu sadar dari lamunannya.

"Uuzaaaii kusoyaji! Kalau berisik nanti kumasukan apel ini ke mulutmu!" Omel nee-chan kesel sama babenya yang alay itu.

.
.
.
.
.

-Ayah POV-

Dan begitulah, hingga aku akhirnya menyadari bahwa putri bungsuku memiliki pacar. Sudah 2 minggu semenjak kecelakaan itu, aku dirawat di rumah bersama keluargaku. Aku diberi izin oleh atasanku di kantor untuk beristirahat sampai benar-benar pulih.

Sebenarnya kakiku sudah mulai membaik dan bisa digerakkan. Hari ini sudah memasuki musim panas, waktunya untuk libur.

Di pagi hari musim panas ini aku berjalan menuju dapur dan melihat putri bungsuku sedang memasak bentou. Dia terlihat sangat serius membuatnya. Aku mengambil segelas air putih diteko lalu aku mendekati putri bungsuku itu, [y/n].

I'm Jealous, You Know?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang