5 : Bisakah Kamu Kembali?

240 64 8
                                    

"Oh? Selamat siang, Mingyu," sapa Choi Yuna, tetangga sebelah Mingyu. "Telat bangun lagi hari ini?"

Mingyu membungkukan tubuhnya karena perempuan di depannya ini lebih tua 3 tahun darinya.  "Iya aku bangun telat lagi," jawab Mingyu.

"Mau pergi ke mana?"

"Mencari makan siang. Kenapa?"

Choi Yuna tersenyum. "Tadi sekitar pukul 10 pacarmu datang ke kamarmu. Ia mengetuk pintu namun kamu tidak kunjung keluar. Ia datang dengan kotak makan, yaaa seperti biasa," katanya. "Tepat sekali aku keluar. Dia minta makanannya dititipkan padaku. Sebentar aku ambil dulu," ucapnya yang setelah itu menekan sandi kamarnya dan masuk ke dalam untuk mengambil barang titipan Haneul.

"Ini," kata Choi Yuna sembali memberikan kotak makan itu untuk Mingyu. Di atas kotak makan itu ditempel sebuah amplop. "Aku jarang melihatnya lagi. Apa kalian sedang bertengkar?" tanyanya.

Mingyu hanya menjawabnya dengan senyuman. "Terima kasih ya... Kalau begitu aku masuk dulu."

///\\\

"Selamat pagi Kim Mingyu. Aku datang dengan makanan untukmu.

Mingyu, aku benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang kamu katakan saat itu. Kamu memutuskanku begitu saja ketika hari peringatan jadian kita. Itu membuatku berpikir kalau aku membuat suatu kesalahan. Akhir-akhir ini aku suka mengurung diri di kamar, memikirkan alasan yang sebenarnya, alasan kenapa kamu memutuskanku.

Mingyu, aku rindu. Sangat.

Aku tahu ini terdengar aneh karena tak biasanya seorang perempuan memohon kepada mantannya untuk kembali. Tapi, bisakah kamu kembali?

10:37am, Jung Haneul"

Mingyu tersenyum membaca surat yang disisipkan di amplop itu. Setidaknya bukan hanya dia yang merasakan rindu yang mendalam ini.

Mingyu membuka kotak makan yang diberikan Haneul. "Oh ayolah!! Pizza lagi?" Mingyu terlihat sedikit kesal karena makan siangnya sama seperti kemarin, namun senyuman terulas begitu saja. Ini pemberian Haneul, bagaimana Mingyu tidak senang?

///\\\

Mingyu mengambil sebuah kotak di kamarnya. Ia membawa kotak itu ke ruang televisi. Isinya berbagai macam film kesukaan Mingyu. Malam ini, Mingyu akan menonton ulang film kesukaannya sampai ia tertidur dengan sendirinya.

Ia mulai dari film romansa yang masih hangat, Space Between Us. Cerita mengenai seorang laki-laki yang kehilangan ibunya karena telah melahirkan dirinya di planet mars. Ia ingin pergi ke bumi untuk mencari ayahnya dan bertemu dengan temannya sekaligus seseorang yang ia cintai.

Mingyu suka cerita fiksi sains dengan taburan romansa seperti itu.

Sudah 5 film yang ia tonton. Mulai dari Space Between Us sampai Monster Inc. Waktu sudah menunjukan pukul 3 pagi dan Mingyu belum juga tertidur. Ia merebahkan dirinya di sofa kemudian mematikan televisinya.

Ia berjalan memasuki kamarnya yang terang karena cahaya lampu, bukan ke kasurnya melainkan ke balkon. Ia melihat indahnya Kota Seoul di malam hari dengan taburan bintang di langit yang membuat kota Seoul semakin menawan.

Masih banyak mobil yang berlalu lalang, memberikan bunyi klakson untuk kendaraan di depannya. Orang-orang masih sibuk menyebrang, juga keluar masuk sebuah club.

"Seoul tidak pernah tidur," katanya sambil mengulas senyuman. "Bahkan ketika pagi-pagi buta Seoul tetap terjaga." Ia masuk kembali lalu mengambil sebuah foto di nakas, foto dirinya dan Haneul.

"Mimpi indah, Haneul."

Dan saat itu juga, perempuan yang ia maksud tengah mengulas senyuman di tidurnya. Sepertinya ia sedang bermimpi indah.

///\\\

Putus dengan Haneul membuat Mingyu selalu bangun siang. Tak hanya itu, pola makannya juga tidak teratur. Kadang tidak makan malam, kadang sehari penuh hanya makan makanan siap saji, pokoknya Mingyu benar-benar kacau, seperti anak yang tidak diperhatikan orang tuanya. 

Hari ini hari Sabtu. Sudah genap 8 hari sejak ia memutuskan Haneul dan semuanya tidak berjalan dengan lancar. Di Sabtu yang cerah ini, Mingyu memutuskan untuk berdiam diri di rumahnya karena ia terlalu malas berinteraksi di luar sana.

Ia juga menjadi orang yang jarang muncul di sosial medianya. Akhir-akhir ini Mingyu jarang menggapai ponselnya. Ia membiarkan ponselnya berada di nakas, tidak peduli bahwa benda itu sudah tidak memiliki baterai.

Beberapa temannya merasa khawatir dengan sikap Mingyu yang seperti ini karena Mingyu biasanya selalu muncul di sosial media dengan foto yang banyak membuat iri orang-orang, fotonya bersama Haneul yang dikatakan goal bagi orang-orang yang melihatnya. Tak banyak yang tahu bahwa Mingyu telah memutuskan Haneul. Malah tak satu pun temannya tahu. Haneul juga menjaga rahasia ini rapat-rapat. Karena ketika semua orang tahu bahwa mereka sudah tidak menjalin hubungan, satu sekolah pasti akan membicarakannya walau pun sekarang sekolah tidak beroperasi.

pizza // mingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang