Chapter 8

14 3 0
                                    

Azila menjatuhkan dirinya diatas ranjangnya, ia menatap langit langit kamarnya sambil sesekali memejamkan matanya, ketukan pintu membuyarkan lamunannya.

"Siapa?" ucap azila pelan, sambil memijit lembut kepalanya.

"Ini kakak zil, boleh masuk" ucap seseorang wanita dari balik pintu.

"Ga dikunci"

Seseorang itu pun masuk atas perintah azila. "Emm, zil kakak mau ngomong"

"Kenapa kak?" ucap azila sambil duduk disofa yang berada dikamarnya, sela pun duduk disebelah azila.

"Zil kakak besok mau pulang kebogor"

"Hah? Kebogor ka? Ngapain? Ko mendadak?"

"Gapapa kakak kangen aja sama ibu disana"

"Yah kak, ko mendadak sih"

"Gapapa baru keinget aja"

"Kakak bakal tinggal disitu terus?" ucap azila dengan wajah melasnya

"Enggak zil, cuma sebulan kok"

"Cuma?" ucap azila terkejut dan dibalas anggukan oleh sela. "Ck! Gaseru dong"

"Gaseru kenapa?" tanya sela dan dengan cepat azila menggeleng pelan.

"Kakak emang mau naik apa kesananya?"

"Bis aja kali ya"

"Dianter papa, emang kenapa?"

"Kakak ga enak, lagiankan papa lagi sibuk, jadi kakak takut ngerepotin"

"Iya juga ya, yaudah aku aja yang nganterin ke terminalnya"

"Pagi zil.."

"Kenapa harus pagi? Kan bisa agak sorean kak"

"Nanti macet"

"Yaudah deh gapapa pagi juga aku yang anterin"

"Gausah kan kamu mau sekolah, nanti kamu terlambat, kakak bisa sendiri"

"Emang jam berapa berangkatnya?"

"Setengah 7"

"Sempet lah itu"

"Gausah zil, nanti kalo kamu terlambat gimana"

"Urusan belakangan"

Sela mendengus pelan."Gausah zil seriusan kakak gapapa"

"Bawa joki elah ka"

"Ga! super enggak"

"Yaudah lah serah kakak, Up!"

"Kakak kekamar dulu deh" ucap sela sambil berdiri, azila yang sedang memainkan ponselnya hanya mengeluarkan ibu jarinya dan mengangguk pelan tanda setuju.

Ketika azila sedang bolak balik menu dihandphone nya tiba tiba sebuah bbm masuk keponsel azila, satu nama yang sering ia ceritakan pada teman temannya.

Naufal,

Mata azila seakan membulat tanpa ia sadari, dan mulai senyum senyum sendiri pastinya, secepat kilat ia membalas notif tersebut sambil menggigit bibir bawahnya akibat grogi.

Naufal Nuroffi: Tadi abis kemana sama dero?

Seketika wajah azila yang awalnya sangat senang, kini berubah menjadi pucat dan heran.

Azila Shabrina: Dero cuma nganterin gue sekolah doang

Naufal Nuroffi: Kenapa ga minta tolong gue, dia siapa lo?

Azila Shabrina: Dia juga tiba tiba nongol didepan rumah gue, yaudah gue gabisa nolak.

Naufal Nuroffi: Punya hubungan apa lo sama dia

Breathing For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang