Devan Hilmy

3 0 0
                                    

"Anjir si Windi sama si Fadil udah pada dapet pacar. Berarti gue harus mempertebal pendekatan gue sama si Ira nih" ucap Devan lalu menaiki motornya dan pergi meninggalkan Maudi dan Revi tanpa pamit

"Ih, gilaa" ucap Maudi menggeleng

"Tapi, ada benernya juga tuh si Devan. Kayaknya gue juga harus mempertebal pendekatan gue sama si Chica" ucap Revi mengikuti gaya Devan

"Udah ah pulang yuk?" Ajak gue

"Mangkannya cepet-cepet cari gebetan Di, biar lo ada temennya" ejek Revi tertawa dan melajukan motornya

"Ih, gila semua kan temen gue" pekik Maudi menggelengkan kepalanya lalu pergi menggunakan motornya untuk pulang

Devan

Gue memutuskan untuk langsung pulang

Sesampai gue di rumah gue langsung mandi dan turun kebawah buat makan malan sama Ibu. Just berdua. Because gue anak satu-satunya dan papah gue yang tugas di luar kota

"Ibuu,," rengek gue manja

"Apa?" Tanya Ibu gue

"Aku suka sama cewe" ucap gue polos dan di alay-alay kan

"Normal dong" pekik Ibu gue polos

"Bu, ihhh serius nih" ucap gue kesel

"Ya terus Ibu harus gimana?" Tanya Ibu gue menghentikan aktifitas makannya

"Nih, kamu itu udah besar. Harusnya tahu apa yang mau di lakuin kamu itu" ucap Ibu gue mulai serius

"Aku gatahu bu" ucap gue

Ibu gue menarik napas dan menggeleng kan kepalanya

"Sini, duduk" ucapnya sambil menepuk kusri di sebelahnya yang berada di ruang keluarga

Gue pun menuruti permintaanya

"Kamu deketin dulu dia, sampai kamu yakin kalo dia emang bener-bener nyaman sama kamu" jelas dia

"Caranya?" Tanya gue polos lagi

"Kamu biasa chatan gimana?" Balik tanya.

"Ya, biasa sih kaya temen. Pakek lo gue" jawab gue

"Nah, harus nya ganti panggilan jadi aku kamu biar kesannya agak serius. Kamu pastiin kalo ada pembahasan yang gak ngebosenin. Entar liat. Kalo dia udah agak nyaman. Baru deh kamu tembak dengan adegan adegan romanti" jelas Ibu panjang lebar

"Siap, kapten" ucap gue tegas yang membuat Ibu gue kaget dan memukul punggung gue

"Udah sana cobain" ucap Ibu mendorong gue. Gue pun berlari ke kamar untuk chatan sama Ira

"Emang anak mana sih?" Teriak Ibu dari bawah

"Sekomplek sama si Revi bu. Vocalis" balas teriak gue

Ibu pun tidak menjawab lagi. Gue pun mulai

"Bismillah" ucap gue pelan

Line

"Hay"

Ira: "hay"
Ira: "tumben banget pake 'hay'"

"Lagi ngapain?"

Ira: "lo kenapa sih? Ko beda?"

"Gapapa. Lagi kangen aja sama kamu"

Ira: "Devan lo kenapa sih?"

"Aku kangen kamu"

Ira: "haha, aku juga kangen kamu"

"Makasih. Lagi ngapain?"

Ira: "lagi tiduran aja. Kamunya?"

DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang