"BUNDAAA! VALEY BAWA HADIAH BUAT BUNDA" teriak seorang gadis yang bernama Valerie saat memasuki sebuah rumah yang tak lain adalah rumahnya sendiri.
Yup, dia adalah Valerie Angelica. Bad girl yang nakalnya gak ketulungan. Bahkan sang Bunda dan sang Kakak heran dengan kelakuannya yang bisa dibilang sangat nakal. Bagaimana tidak, hanya seorang Valerie Angelica yang berani menaruh lem dikursi guru sehingga membuat celana yang digunakan sang guru robek karena berusaha untuk berdiri dari kursi yang telah diberi lem oleh Valerie. Tak hanya itu saja, ia juga satu satunya siswi yang berani datang ke sekolah pada saat jam 8.30 pagi. Bahkan ia sangat jarang mengikuti pelajaran di kelas karena lebih memilih untuk membolos bersama sahabatnya, Kania Anastasya dan Gabriella Lavender. Namun, ia merupakan murid paling pintar di sekolahnya. Semua guru dan murid yang satu sekolah bahkan terheran - heran dengannya. Bagaimana mungkin seorang yang notabennya adalah seorang bad girl yang jarang mengikuti pelajar di kelas selalu menduduki peringkat satu paralel di sekolah. Oke, back to story.
"Aduh, Valey. Berapa kali Bunda bilang kalo jangan teriak - teriak di rumah. Lama - lama telinga Bunda bisa tuli mendadak kalo setiap hari dengerin suara kamu yang toa itu." omel Amara- Bunda Valerie. Sedangkan yang diomeli hanya cengengesan karena diomeli oleh Bundanya.
"Maaf Bunda. Kan Valey cuma mau kasih bunda hadiah aja. Lagian suara Valey juga kayaknya gak toa - toa banget kok." jawab Valerie sambil cengengesan.
"Ya udah mana hadiahnya." ucap Bunda Valerie.
"Nih. Tapi, jangan sekarang dibukanya. Nanti aja. Jangan kaget ya, Bun." ucap Valerie sambil berlari menuju kamarnya yang terletak di lantai dua rumah bergaya Eropa tersebut.
Perkataan Valerie tadi menimbulkan kecurigaan Amara terhadapnya. Amara kemudian membuka amplop coklat tersebut dan membaca isi surat yang ada di dalamnya.
"VALERIEE! MASALAH APA LAGI YANG KAMU BUAT SAMPAI KAMU DI DROP OUT DARI SEKOLAH!" teriak Amara menggelegar di seluruh penjuru rumah hingga membuat beberapa pelayan disana berlari tergopoh - gopoh menuju ruang tamu. Bukan tanpa sebab Amara berteriak memanggil anak bungsunya yang sering membuatnya naik pitam, seperti sekarang ini contohnya.
Ia sudah sangat kewalahan mengatasi anak bungsunya itu. Terlebih lagi sejak Raka- suaminya sekaligus Ayah Valerie meninggal akibat kecelakaan tiga tahun yang lalu. Kejadian itulah yang membuat Valerie yang ceria menjadi Valerie yang dingin dan menjadi sosok bad girl. Dalam lubuk hatinya, ia tahu bahwa Valerie sangat terpukul atas kematian Ayahnya yang sangat ia sayangi. Namun, ia juga tidak kuat melihat Valerie berubah seperti ini.
"Valey gak ngapa ngapain kok bun. Valey tadi cuma lempar ular mainan ke depan kelas. Gurunya aja yang terlalu lebay pake acara kaget terus laporin Valey ke Kepsek. Jadinya Valey kena drop out deh dari sekolah." ucap Valerie dengan santai, bahkan bisa dibilang kelewat santai. Bundanya bahkan sampai menggelengkan kepalanya dan mengelus dadanya menghadapi kelakuan anak bungsunya itu.
"Valey kenapa bun?" tanya Keiro, kakak laki - laki Valerie. Valerie memang memiliki seorang kakak laki - laki yang bernama Keiro Arsenio. Ia dan Keiro terpaut jarak yang tidak jauh, yaitu hanya 3 tahun. Valerie sekarang sudah kelas XI sedangkan Keiro sedang menempuh pendidikan S2-nya di salah satu Universitas di Jakarta.
"Tanya aja sendiri sama adik kamu, Kei. Bunda udah capek." ucap Amara sambil melangkahkan kakinya menuju kamarnya untuk beristirahat.
"Yah, si Bunda" kesal Keiro. Ia kemudian melangkah meninggalkan ruang tamu dan menuju kamarnya.
💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫
Malam harinya, makan malam di rumah Valerie sangat ramai karena perdebatan yang dilakukan oleh Valerie dan Kenzie.
"Bang Kei, ayam Valey jangan di habisin dong." kesal Valerie karena ayam goreng kesukaannya dihabiskan oleh Keiro.
"Bagi dikit napa sih. Kamu kan udah banyak juga makan ayamnya. Abang cuma kebagian dua aja" debat Keiro.
"Bundaa" rengek Valerie sambil menatap ke arah bundanya.
"Biarin aja kakak kamu yang habisin. Kamu kan udah banyak makan ayamnya." ucap Amara membela Keiro
"Oh, iya. Mulai lusa, kamu sekolah di sekolah milik Opa kamu. Biar disana kamu bisa diawasi sama Opa kamu." sambung Amara yang membuat Valerie yang sedang makan tersedak makanannya.
"Uhuk uhuk. Kok gitu sih bun? Disana kan aturannya ketat banget. Dilarang pakek sepatu berwarna, dilarang mengombre rambut, dilarang memainkan handphone selama jam pelajaran, Valey mana betah kalo kayak gitu. Pokoknya Valey gak mau pindah ke sekolah Opa." bantah Valerie.
"Bunda tidak menerima penolakan. Bunda udah capek mengatasi kelakuan kamu. Pokoknya mulai lusa kamu sekolah di sekolah milik Opa." bentak Amara pada Valerie.
Valerie kemudian berlari meninggalkan ruang makan dan mengunci dirinya di kamar.
"Biar Kei yang nyusul Valey, bun" ucap Keiro setelah Valerie pergi dari ruang makan.
"Ya udah. Cepet susulin adek kamu sana." perintah Amara yang diangguki oleh Keiro.
Valerie kini berada di balkon kamarnya. Yang dia lakukan hanya diam sambil menatap ke arah langit malam. Ayah, gimana kabar Ayah disana? Valey baik - baik aja kok disini. Bunda sama bang Kei juga baik - baik aja kok. Jadi Ayah gak usah khawatir disana.Valey sayang Ayah. Valey juga kangen sama Ayah. Ayah kangen nggak sama Valey? Batin Valerie.
"Dek, abang masuk ya?" tanya Keiro dari luar kamar Valerie.
"Masuk aja bang. Valey nggak kunci pintunya kok." jawab Valerie dari balkon kamarnya. Ia masih setia menatap indahnya langit malam yang bertaburan dengan bintang - bintang.
"Dek. Lo jangan marah dong sama Bunda. Bunda juga ngelakuin ini demi kamu. Bunda pengen kamu berubah dek. Bunda pengen kamu jadi Valey yang dulu. Valey yang ceria, bukan Valey yang dingin dan bad girl." ucap Keiro menasehati Valerie. Valerie masih bergeming melihat langit malam.
"Valey gak marah sama Bunda kok. Valey cuma nggak mau sekolah di sekolah Opa. Valey juga bukan power ranger yang bisa berubah disetiap saat." ucap Valerie tiba tiba.
"Valey mau tidur bang. Valey capek. Bang Kei ke kamar gih." sambungnya. Valerie kemudian meninggalkan balkon kamarnya. Ia merebahkan diri di kasur Queen sizenya dan mulai memejamkan matanya.
Lo berubah dek. Lo bukan Valerie yang abang sama Bunda kenal. Batin Keiro. Ia kemudian berjalan keluar dari kamar Valerie. Tapi sebelum itu, ia mencium kening Valerie.
"Good night Valey. Have a nice dream" ucapnya sebelum meninggalkan kamar Valerie.
🍃🍃
Hay, ini cerita kedua author di wattpad. Maaf, kalo banyak kesamaan sama cerita cerita yang lain.
I hope you enjoyed my story.Baca juga cerita pertama author 'my cold boyfriend'
Jangan lupa vomment dan please jangan jadi sider.
13-06-17
10020 words
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Girl
Teen FictionValerie Angelica Seorang bad girl yang memiliki masa lalu yang kelam. Menjadi sosok bad girl hanya untuk menutupi sisi rapuhnya sekaligus luka masa lalunya. Bersama ke dua sahabatnya, ia menjalani kehidupannya menjadi bad girl. Hingga ia bertemu den...