dipertemukan

431 60 4
                                    

16 februari 2015

Hari ini, hari pertama mereka bertemu.

Hari dimana mereka saling mengenal.

Hari dimana perasaan salah satu dari mereka ada.

Perasaan yang datang tiba-tiba, dan tak tau akan bertahan hingga kapan pun itu.

Seorang perempuan berlari dengan terburu-buru, membawa hasil karya nya untuk di presentasikan.

"Sial.. kenapa harus terlambat lagi sih."

merutuki dirinya sendiri,

"Apakah guru sudah datang"

dia bergumam dan berdoa agar guru terlambat masuk kelas hari ini.

Tapi sangat di sayangkan, keberuntungan tidak berpihak padanya.

Saat dia masuk, sudah ada guru di depan pintu kelas nya seperti biasa sehingga dia tidak bisa masuk, walaupun secara diam-diam.

"Alasan mu kali ini apa nona Oh yang terhormat?"

Guru kim bertanya pada perempuan itu.

Hanya sebuah senyuman lebar dari perempuan berambut panjang itu dan alasan clasic yang dia buat.

"Ehehe.... saem aku terlambat karna ibuku a-ada keperluan dahulu jadi kita mampir sebentar saem."

perempuan itu beralasan yang sangat bisa di tebak oleh guru yang sudah menginjak usia kepala 3.

"Yang aku tau ibu mu berada di luar kota, Hayoung-sshi"

ujar nya penuh penekanan terlebih di bagian namanya.

Perempuan bernama lengkap Oh Hayoung itu hanya bisa merutuki kebodohan nya yang melebihi kadar karna guru kim adalah tetangga nya tentu saja dia tau ibu nya pergi.

Hayoung pun hanya bisa diam, dia tidak bisa beralasan lagi/ralat/Dia tidak bisa berbohong lagi.

"Kau tau apa yang harus kau lakukan, bukan?"

Itu bukan pertanyaan bagi hayoung, itu sebuah perintah.

Yeah, pada akhirnya dia akan berjalan-jalan mengelilingi sekolah nya itu, lebih tepatnya memutari lapangan sebanyak 5×.

Itu sudah biasa baginya, seperti olahraga di pagi hari, walau sebenarnya jadwal kelas olahraga nya ada di hari jumat.

Dia sudah berlari ketiga kalinya, kurang 2 lagi dia sudah menyelesaikan hukuman pertamanya.

"Huftt... lelah nya, ini sebabnya aku selalu saja kurus, tidak gemuk-gemuk. Dasar kim saem menyebalkan"

Omelnya.

"Huhuhu... kaki ku pegal sekali"

Selalu mengeluh, tetapi tetap saja melakukannya.

"Selesai."

Ujarnya kelelahan.

Bajunya yang sudah di setrika oleh ibunya dari jauh hari, sekarang sudah menjadi kertas yang rusak.

Wajahnya yang cantik menjadi usang seperti pembantu.

Rambut panjang nya yang ia ikat kencang menjadi lepas. Sehingga rambut panjang nya terurai.

'SMILE'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang