dimulai.

378 46 4
                                    

23 februari 2015

Seorang bodoh pun tau akan cinta.

Cinta yang entah datang dari mana.

Cinta yang datang tiba-tiba.

Tapi cinta tau dimana dia akan menetap

dan dimana dia hanya bersinggah.

Semenjak kejadian itu Hayoung tidak pernah bertemu lagi dengan Sehun.

Begitu pula Sehun, setelah hukuman nya selesai. Dia bertekad tidak ingin bertemu dengan Hayoung si 'gadis bodoh'. Karna menurutnya gadis bodoh itu hanya pembawa sial.

-Hayoung-

Hari yang sangat biasa saja. Masih sama tentunya. Dan aku masih saja penasaran dengan laki-laki yang selama seminggu ini selalu menetap di pikiranku.

Aku yang terlalu pendiam dan tidak suka keluar kelas.

Atau,

Dia yang kuper.

Sepertinya tidak mungkin, dilihat dari penampilan nya juga dia keren.

Memang keren sih,

Sebenarnya aku hanya ingin menanyakan sesuatu.

"Bagaimana bisa ibunya melahirkan anak setampan dia?"

Eh bukan itu,

Maksudku, aku ingin bertanya,

Siapa namanya? Berapa umurnya? Dimana rumah nya? Tanggal berapa dia berulang tahun? Dia mempunyai adik atau kakak? Dari keluarga mana dia berasal?

Tunggu, banyak sekali pertanyaanku.

Lagi pula aku barusan berkata 'hanya' bukan ?

Dan lagi aku ingin tau tentang nya atau membuatkan nya sebuah biodata?

Penyakit 'bodoh' ku mulai muncul.

Lamunan ku buyar setelah ada yang berteriak.

'Heii guru-guru akan rapat hari ini' teriak seseorang dari pintu.

Dia Taemin.-wakil ketua kelas- Si 'pembawa berita bahagia'. Itu julukan yang di berika teman-teman sekelas padanya.

Semua murid bersorak senang. Sampai ada yang menari-nari di depan kelas.

"aneh-aneh saja teman-teman ku ini." Pikirku.

Ditengah kebahagiaan tiba-tiba saja Suho -ketua kelas- Si 'pembawa berita buruk'. Itu julukan nya di kelas ku. Dia membawa setumpuk lembaran kertas.

'Karna Lee saem dan guru lainnya sedang rapat hingga pulang nanti, kita di beri tugas untuk nilai terakhir di semester ini'

Semua murid menghela nafas nya kecewa;

Aku? Tentu saja aku juga ikut merasa kecewa sama dengan teman-teman yang lain,

Namun harus bagaimana lagi? Tugas seorang siswa harus mengerjakan perintah gurunya bukan?

Aku berjalan ke arah pintu, ingin membuang sampah yang berada di laci mejaku.

Walaupun aku bodoh, aku masih suka kebersihan.

Karna apa?

Karna

Kebersihan pangkal kesehatan

Jika kita sehat kita akan menghemat uang

Jika sudah menghemat uang kita akan menjadi kaya

'SMILE'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang