Chapter 4

5.1K 64 4
                                    

  Sebulan sudah Reina menjalani magang di Newyork yang penuh dengan godaan dan tantangan. Dan kedekatan Reina dengan Mike pun sudah tercium keseluruh penjuru ruangan perusahaan, tak ketinggalan dengan atasan tertinggi yaitu Pak Amran.

"Reina...." panggil Mike.
"iya kenapa?." tanya Reina
"Nanti malam nggak kemana-kemana kan,kita keluar ya seperti biasa jalan-jalan keliling Newyork."Jawab Mike.

"hmmm... nggak mesti bilang-bilang kali, kalau udah datang keapartemenku dan ngetuk pintuku aku juga udah tau maksudnya." jawab Reina dengan senyuman menggoda.

Reina Pov..

Mike..Mike..,kamu sungguh sangat menggodaku dan meruntuhkan imanku. Jangankan keliling Newyork keliling Samudera berapi-apipun aku mau asal itu beesamamu.

"Rein, aku antar pulang ya, abis itu nanti aku jemput lagi jam delapan." ucap Mike sambil beres-beres.
"Ok.. beres Bosss." Jawab Reina happy.

***

Pukul 20:00 wib Mike telah berada didepan apartemennya Reina tepatnya didepan pintu Kamar Reina. Dan Mikepun segera mengetuk pintu itu, Reina yang sedari tadi sudah menantikan kedatangan Mike segera bangkit dari depan cerminnya dan langsung menuju pintu tersebut.

Mike yang melihat pemandangan didepan pintu itu membuatnya terperangah tak percaya. Reina yang dari kemarin-kemarin pas jalan bareng Mike terlihat biasa aja, malam ini terlihat berbeda dan elegant dengan dress mini yang selutut, menampilkan bodynya yang sexy dan sedikit menampakkan belahan dadanya yang bisa dibilang ukuran montok.

"Sudah siap." tanya Mike dengan mata tak berkedip membiat Reina sedikit malu dan tertunduk, semakin Reina tertunduk belahan dadanya yang mulus semakin terlihat, dan hal itu membuat desiran darah Mike semakin lancar.

"Sudah donk,dari tadipun." balas Reina dengan senyuman manisnya.

Kemudian Mike pun membawa Reina kesebuah Club yang udah sering didatangi bersama perempuan-perempuannya.

Mereka memasui area parkiran dan Mike langsung memarkirkan mobilnya.

Reina sedikit heran, ternyata Mike membawanya ke sebuah Club bukan jalan-jalan mengelilingi Newyork, walaupun sebenarnya Reina sudah sering mendengar tentang dunia Club tapi dia sama sekali belum pernah memasukinya.

Reina memang anak orang yang kaya Raya dan sering ditinggal pergi oleh orang tuanya, tidak menjadikan Reina seperti anak lainnya yang nakal dan liar karena Reina bukan berasal dari keluarga yang sembarangan dan dirumahnya terdapat macam-macam aturan. Namun hal tersebut nggak membuat Reina risih sama sekali.

Reina menolwh kearah Mike yang sedang berjalan masuk kedalam Club tersebut, tanpa aba-aba Reina mengikutiny.

Mike membawa Reina ke meja yang ada disudut Club.

"Mike, kenapa bawa aku ketempat ini?."

"Emang kenapa, kamu belum pernah ketempat ini." jawab Mike.

"Belum sih, tapi mendengarnya sering." ucap Reina.

Mike tersenyum dan memanggil pelayan Club tersebut.

Beberapa menit kemudian pelayan itu datang sambil membawa dua buah gelas  berisikan wine ciri khas sebuah Club.

"Rein, silahkan dicoba."

"Aku belum pernah mencobanya mike, aku takut mabuk." ucap Reina.

"Nggak akan Rein, kalaupun mabuk kan ada aku disampingmu." ucap Mike sambil menyodorkan gelas ke arah Reina.

Lalu Reina mulai meminum winenya dengan cepat, beberapa menit kemudian Reina memegang kepalanya, reaksi wine membuat Reina langsung Pusing.

"Rein, kamu kenapa tanya Mike?."

"Nggak tau Mike, kepalaku pusing." Jawab Reina sambil memegang kepalanya.

Lalu Mike bangkit dari kursinya dan mendekat kearah Reina.

"kita dance yok." ajak Mike.

"Aku nggk biaa berdiri." jawab Reina.

Lalu Mike menarik tangan Reina mengajaknya berdiri, Tubuh Reina yang sudah dilanda mabuk membuatnya susah berdiri. Dengan usaha Mike mencoba membangkitkan Reina, akhirnya Reina pun bangkit dan mulai mengikuti alunan musik.

"I love you." bisik Mike ketelinga Reina dan bibir Mike menyentuh sedikit telinga Reina. Reina langsung terbelalak, tak menyangka Mike akan membisikkan kalimat yang telah lama ditunggu. Kalimat tersebut membangkitkan semangat Reina lalubtersenyum didalam kemabukannya.

"I love you too." balas Reina dengan suara yang mirip desahan membuat Gairah Mike bangkit.

Lalu Mike mengusap kepala Reina lalu turun ke punggung Reina membuat Reina sedikit menggeliat karena itu adalah sentuhan pertama laki-laki dipunggungnya.

Selama ini Reina belum pernah seperti itu bukan karena Reina tak ada yang melirik, tapi karena Reina yang tak bisa menjatuhkan hatinya kesembarang pria. Dan kali ini pria yang mampu meluluhkan hati Reina adalah Mike.


Jrengggg... jrenggggg..

ok guys ini usah UP lagi sesuai permintaan. Makasih ya udah menyukai ceritaku, eits tapi tunggu dulu ini masih sedikit bakalan ada lagi yang lebih seru.

Intinya dukung terus dan jangan lupa votementnya ya, dan satu lagi maaf masih banyak typo karena aku langsung publikaai tanpa baca ulang.

Sempurna  [PLEASE NO SILENT READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang